Bab VIII

2610 Words

Sepertinya tingkat kejengkelanku terhadap Valdi sudah berada di atas seratus persen. Bagaimana tidak, dia masih bisa bertanya apa salahnya ketika sudah sangat jelas. Rasanya aku ingin membakar si manusia salju itu agar meleleh dan hilang. Valdi memang sudah meminta maaf. Tapi entahlah, rasanya kejengkelan itu masih belum hilang. Karena keadaanku yang sampai sekarang masih lelah, makanya rasa kesalku terasa begitu kekal. Aku menghela napas panjang, mencoba untuk meredakan amarah. Setelah beberapa saat terlewat dan sudah merasa lebih tenang, akhirnya aku memutuskan untuk memejamkan mata dan tidur. *** Keesokan harinya, aku terbangun karena merasakan tepukan pelan di pipi. Mataku terbuka perlahan, menemukan Valdi yang sudah mengenakan sarung. “Salat subuh, Va,” ucapnya kemudian. Saat m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD