Setelah mengantarkan Eva ke rumah sakit, gue langsung kembali ke apartemen untuk bersiap ke kantor. Dua puluh menit kemudian, mobil gue sudah terparkir di basement gedung Putra Corp. Gue langsung memasuki lift dan menekan tombol 20, lantai dimana ruangan gue berada. “Selamat pagi, Pak Valdi.” Sekretaris gue langsung berdiri sigap dan menyapa gue dengan sopan. Gue mengangguk sekilas. “Jadwal saya hari ini apa saja?” “Untuk jadwal hari ini, pukul sepuluh menghadiri rapat umum pemegang saham. Lalu, pukul dua siang Bapak memiliki janji temu dengan perwakilan Ananta Group di Floris Cafe.” Gue mengangguk sekali lagi. “Oke. Saya masuk ke dalam, ya.” “Silakan, Pak Valdi.” *** Tok-tok-tok. Suara ketukan membuat fokus gue yang sedang mengecek berkas, buyar. Gue mendongakkan kepala dan memper

