Awal bertemu Gared

1186 Words
Flashback on AWAL BERTEMU GARED Keindahan kota Colmar memang sudah tak di ragukan lagi, turis lokal maupun manca negara berbondong-bondong datang berlibur ke kota tercinta ini. Seperti pagi ini terlihat turis lokal memasuki toko roti tempat Bella bekerja. "Krincing... krincing..." bel tanda ada pengunjung masuk. "Bonjour," sapa Bella pada seorang pengunjung Pria "Bonjour," sapanya kembali pada Bella dengan senyum ramah. Terlihat dia sedang memilih-milih roti di etalase. Sejenak Bella terpesona dengan ketampanan Pria itu, dia begitu karismatik dengan tatapan mata abu-abu yang dapat membuat semua wanita ingin berada di pelukannya. Lamunan Bella buyar saat Pria itu meminta sepotong roti yang ingin di beli. Dan sedetik kemudian tuan Ronan Si pemilik toko tempat wanita itu bekerja keluar membawa senampan roti yg baru matang.Beliau nampak kaget lalu tersenyum aneh saat melihat pengunjung yang berada di depan Bella. Tanpa ada kecurigaan apapun dalam benak wanita itu,bisa jadi mereka sudah pernah berjumpa sebelumnya, dan itu buka urusan Bella. Dia datang setiap hari Tanpa di duga Pria yang kemarin lalu Bella kira sebagai turis lokal itu datang kembali, sudah sekitar seminggu ini wanita itu mengamati pria itu selalu datang membeli roti atau sekedar duduk menikmati sepotong cake dan kopi. Tentu saja Bella selalu terpesona akan parasnya,pernah beberapa kali wanita itu memergoki pria itu mencuri pandang ke arah Bella yang membuat Bella semakin salah tingkah. Diliriknya pria itu melangkah ke arah Bella "Bonjour,Bella?" sapanya sambil mengeja namaku yang tertera di seragam kerja wanita itu. "Bonjour Tuan,apa kau butuh sesuatu?" tanya Bella "Ooh tidak ada, aku hanya ingin mengobrol denganmu perkenalkan namaku Gared," senyumnya membuat Bella terpaku sejenak,yg benar saja?Pria yg beberapa hari ini Bella kagumi mengajaknya berkenalan. "Sudah berapa lama kau bekerja di sini bella?" tanya Gared basa-basi "Sudah Dua tahun terakhir ini aku bekerja semenjak orangtuaku meninggal aku menatap dan bekerja di sini," jelas Bella "Maaf bila mengingatkanmu akan orangtuamu. Bagaimana kalau kau ku traktik makan malam nanti sepulang kerja?" ajak Gared mencoba akrab dengan Bella. Selepas kerja Gared menepati janjinya untuk menjemput Bella lalu pergi makan malam bersama sesuai apa yang mereka obrolkan tadi siang. Gared pria yang sangat lembut, hangat dan perhatian, sesekali dia menatap Wanita di hadapannya sangat dalam yang membuat Bella salah tingkah. Ini pertama kalinya Wanita itu dekat dengan seorang Pria, Bella tidak tau harus merespon Gared seperti apa. Semua berjalan secara alami sesuai kepolosannya dalam hal berhubungan dengan Pria. Semakin dekat dan menjalin asmara Hubungan Bella dengan Gared terjalin semakin dekat bahkan mereka sekarang telah menjadi sepasang kekasih sebulan yang lalu. Gared tipe pria yang perhatian, pencemburu dan protektif kalau aku sedang bepergian sendiri. Sebisa mungkin Gared ingin menemani kekasihnya saat bepergian. Sungguh so sweet pikir bukan. " Honey, aku tidak suka kau terlalu dekat dengan pria culun itu, aku khawatir dia bukan pria yang baik, lain kali jangan bekerja berduaan dengannya saja," tatapan cemburu terpancar di wajah Pria itu saat memergoki Bella berduaan dengan Jacob di toko roti, padahal Bella sedang membahas pekerjaan dengan pria itu. "Iya honey maafkan aku,lain aku akan meminta Alice menemaniku agar tidak berdua saja," jawab Bella lembut membujuk kekasihnya agar tidak marah lagi, Bella heran dengan sikap cemburu Gared, padahal di hati Bella hanya terisi oleh Gared sepenuhnya. Sedangkan Jacob hanyalah rekan kerjanya alias pemasok bahan-bahan di toko roti tempatnya bekerja, dan Bella tidak memiliki perasaan apapun dengannya. Bella yang tidak mau Gared semakin cemburu akhirnya mengajak makan malam romantis. "Untuk permintaan maafku, bagaimana kalau kita makan malam romantis?" ajak Bella yang langsung di setujui oleh Gared. Sebelumnya Gared tidak pernah marah atau cemburu seperti ini, Bahkan saat Bella membuat kesalahan Gared tidak pernah memarahinya, dia selalu sabar menghadapi tingkah laku Kekasihnya, bisa di katakan mereka adalah sepasang kekasih yang jarang melakukan perdebatan atau pertengkaran. Hingga datangnya Jacob yang membuat kekasihnya menjadi lebih protektif. Orang-orang di sekitar mereka bahkan iri dengan Wanita itu karna bisa berkencan dan menjadi kekasih Gared. Maklum saja pesona Gared mampu menaklukan semua wanita bahkan pria pun bisa tergila-gila padanya. * Tak terasa hubungan Bella dengan Gared masuk di tahun pertama, semua berjalan dengan sangat baik. Bulan lalu tanpa di duga Gared melamar Kekasihnya dan ingin segera melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat. Di restoran pinggir danau saat makan malam tiba- tiba. "Will you marry me Bella?" Sontak saja hal itu membuat wanita itu terkejut bukan main karna selama ini Bella belum pernah membayangkan untuk dapat menikah dengan Gared. Dengan suara bergetar "Yes, I will honey," jawab Bella Seketika senyum merekah menghiasi wajah tampan Gared. Saat cincin melingkar di jari manis Bella disitu lah airmata wanita itu bercucuran. akankah ini hadiah dari Tuhan atas semua kesedihan yang selama ini dia alami dengan mengirimkan Lelaki yang akan mengubah hidup Bella menemaninya di saat kesepian hidup sendiri. Definisi sebuah doa yang terkabulkan. "Semoga ini menjadi pilihan terbaik yang di kirimkan Ayah dan Ibu dari atas sana," batin Bella dalam hati. Sebulan penuh Bella habiskan waktunya untuk merancang pernikahan yang dia idam- idamkan. Bersama sahabatnya Alice yang juga bekerja di toko roti yang sama Bella pergi ke satu tempat ke tempat yang lain untuk mencari referensi pernikahan yang sesuai dengan keinginannya. Bella tidak ingin tempat yg terlalu jauh, karna kota tempat yang ia tinggal pun sudah sangat indah nan romantis untuk di laksanakannya pernikahan. "Waoww luar biasa,kau sangat cantik dan s*xy mengenakan gaun itu Bell," puji Alice saat Bella mencoba salah satu gaun pernikahan. "Aku juga merasa ini sangat cocok denganku Alice, bagaimana menurutmu? apa sebaiknya ambil gaun ini saja?" "Gaun ini bagus sekali Bell, dan sangat cocok di tubuhmu. Ini adalah gaun impian para setiap wanita," ujar Alice Pulang saat langit sudah mulai gelap dengan barang belanjaan yang memenuhi kedua tangan mereka. "Bell, Ayo kita lanjut makan malam setelah membawa pulang barang-barang ini," ajak Alice "Kita habiskan kebersamaan kita dengan seharian di luar sebelum kau benar-benar menikah dan tidak ada lagi waktu bersamaku lagi," lanjut Alice sedih "Jangan sedih seperti itu Alice aku tidak akan mungkin melupakanmu, Kau lah satu-satunya teman dekatku dan sudah ku anggap sebagai saudariku," ujar Bella sambil memeluk Alice "Harusnya Kau juga berkencan dengan seorang Pria agar kita bisa couple date nantinya," lanjut Bella menyuruh Alice untuk segera memiliki kekasih. "Mana ada pria yang akan tertarik padaku Bell, aku tidak secantik dan semenarik dirimu," ucap Alice kembali bersedih "Sudah jangan bersedih, siapa tau di pesta pernikahanku nanti kau bertemu dengan pangeranmu," ucap Bella menghibur sahabatnya itu. Dari arah belakang Bella datang seorang pria yang harus dia hindari. "Boleh aku bergabung?" tanya pria itu yang ternyata adalah Jacob. "S-silahkan, tapi kita sebentar lagi sudah selesai," ucap Bella terbata-bata, terkejut akan kedatangan Jacob yang tiba-tiba. Wanita itu sebisa mungkin ingin menghindari Jacob, tanpa membuat pria itu tersinggung atau sakit hati. "Yah, sepertinya aku memang di haruskan untuk makan malam sendiri," ucap Jacob pura-pura sedih. "Maafkan kita Tuan Jacob, kita harus segera pulang dan beristirahat, karna kita sudah lelah seharian mencari baju pengantin untuk Bella," pamit Alice sopan. "Apa? gaun pengantin? kau akan segera menikah nona Bella?" tanya Jacob terkejut bukan main. "I-iya, semoga kau bisa hadir di pernikahanku Tuan Jacob," pamit Bella benar-benar pergi meninggalkan Jacob sendirian di restoran, dengan wajah lesu dan perasaan yang masih syok mendengar pernyataan Bella.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD