Bab 22

1093 Words

"Maaf kakiku tiba-tiba, kram." Aku berujar seraya menyembunyikan tanganku yang masih mengengam tangan Husniah ke belakang tubuhku. "Maklum udah tua," sambungku sambil tertawa. Untung saja mereka lebih fokus ke bagian atas tubuh kami daripada melihat ke bagian bawah sehingga mereka tidak sadar jika aku masih menganggap erat tangan husniah. Semua orang tertawa mendengar ucapanku, demi kamu aku rela mempermalukan diriku sendiri, Nia. Ah, anggap saja ini balasan dari Yang Kuasa karena dulu aku menyakiti kamu dengan mengatakan pada orang lain kalau kamu pembantuku. Aku berharap dengan semua yang aku lakukan, Allah akan melunakkan hatimu untuk kembali padaku. "Ya ampun, Han, baru juga berdiri sebentar di dalam lift dah kram aja. Bagaimana kalau berdiri sambil meluk istri, lalu mengendong

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD