Bab 54

1103 Words

Ibu langsung berdiri dan melangkah ke arah Husniah, lalu memeluk menantunya itu. Wanita itu memang sesayang itu pada istriku. Ibu memperlakukan Husniah seperti putrinya sendiri. Hal itu juga yang membuatnya memintaku menikahinya kala itu. "Sabar ya, Nak. Bukan kamu tidak bisa menjaganya, tapi qodarullah yang menjadi semua itu terjadi. Ibu doakan agar kalian segera mendapatkan penggantinya." Ibu berkata sambil mengusap punggung menantunya. "Terimakasih selalu mendoakan saya, Bu," sahut Husniah. Sesaat terjadilah sebuah drama yang mengharukan antar menantu dan mertua. Kemudian berlanjut kami sarapan bersama. Setelah sarapan, aku memilih untuk beristirahat kembali. Mengisi daya agar bisa berkendara nanti siang. Husniah dan ibu, memilih untuk bercengkerama. *** Matahari hampir tenggela

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD