Bab 55

1001 Words

"Wah serunya," pekik Husniah dengan kepala sedikit di keluarkan lewat jendela mobil. Menikmati cuaca yang cukup dingin, bahkan saking dinginnya keluar uap air dari mulut jika kami berbicara, terutama di waktu pagi dan malam hari. Saat ini, aku mengajak Husniah berkeliling saja, daerah sini banyak terdapat air terjun. Jalanan menuju sana adalah perbukitan di mana bukit-bukit itu ditanami dengan berbagai jenis sayuran, diantaranya kol, wortel dan kentang. "Sudah lama tidak merasakan suasana seperti ini," imbuhnya. Gadis itu menghirup udara dan memejamkan mata. Seakan begitu menikmati. "Masukkan kepalamu, masih pagi. Awas nanti flu," ujarku mengingatkan. "Ada obat flunya," sahut Husniah. "Apa?" "Kamu." Aku tertawa, bisa saja gadis itu membuat hatiku melambung bahagia. Aku tersenyum s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD