"Bunga apa, El? Siapa orang yang berani mengirimi istri Ardi Pradana buket bunga?" Ardi lanjut bertanya dengan nada suara yang semakin meningkat. Dieeeeng! Ella benar-benar kaget mendengar pertanyaan dari Ardi padanya. Jadi bukan mas Ardi yang mengirimi buket bunga selama ini? Lalu siapa? "Ella! Jawab aku! Siapa yang mengirim buket bunga buat kamu?" Tatapan mata Ardi menatap nyalang bagai laser ke arah Ella. Dan Ella tahu benar bahwa ini adalah tanda alarm bahaya untuknya. "Aku, aku gak tahu mas." "Kok bisa kamu gak tahu?" Ardi sudah terbakar amarah rasanya demi mendengar ada seseorang yang berani-beraninya mengirimi istrinya buket bunga mawar. Setiap hari selama seminggu berturut-turut. Berengsek! Mau cari mati itu orang? Untuk apa dia mengirim bunga kepada istriku? Mau merayu

