Dava Adrian Raffael

1308 Words
Dava     Liburan gue kali ini sudah habis dimakan waktu. Dan hari ini hari Pertama gue masuk sekolah yang dimana saat gue sudah duduk di kelas 12.       Sekarang gue tepat berada di dalam mobil di tempat parkiran sekolah yang sudah banyak di isi oleh murid lainnya. Rasanya sangat malas hanya untuk membuka pintu dan berjalan ke dalam kelas. Tapi sesaat gue langsung keluar dengan semangat saat melihat Qila berjalan di depan mobil gue. Dengan berlari pelan, gue menghampirinya dengan senyum yang menghiasi pagi gue.  "Pagi Qila." Sapa gue. "Pagi." Jawab Qila dingin. "Dingin amat sih, yang lembut dikit napa?." Ucap gue. "Lo mau apa lagi? Ngak capek apa gangguin gue mulu?." Tanyanya kesal. "Masih permintaan__." Ucapan gue langsung dia potong begitu saja. "Gue ngak mau. Harus gue bilang berapa kali sih?." Jawabnya kesal dan langsung meninggalkan gue dengan langakah cepatnya. Gue langsung mengejar dia, bukan susah juga ngejar dia yang kakinya lebih pendek dari gue.  "Gue mohon sama lo. Cuma lo yang bisa bantuin gue." Mohon gue. "Emang gue bisa apa sih?." Tanyanya. "Banyak orang percaya sama lo, bahkan guru sekalipun, gue cuma mau lo bantuin gue balikan sama dia aja." Pinta gue memohon. "Apa yang gue dapat setelah bantu lo?." Tanyanya. "Gue akan bawa lo belanja ke mall, apa pun yang lo mau gue yang bayar." Tawar gue pasti, biasanya cewek ngak akan nolak kalau di ajak belanja kan?. Tapi cewek ini beda. "NGAK, gue ngak mau." Jawabnya mantap. "Kalau gitu gue beliin lo album EXO terbaru." Ucap gue, yosh.. dia langsung putar badan dan menimang nimangnya. "Lo mau nyuap gue ya? Lo pikir gue akan nolak? Ihhh dasar.." Omelnya menghentak hentakkan kakinya. Ya gue baru tahu jika dia K-popers. Dan gue juga baru tau jika orang tuanya tidak akan mau untuk membelikannya yang tidak berkaitan dengan sekolahnya, jadinya dia menabung untuk itu semua. Makanya tawaran ini sulit untuk dia tolak. "Good girl, Gitu dong dari awal." Jawab Gue dengan senyum kemenangan. "Ah lo curang, awas aja ya kalo lu boong." Peringatnya dan langsung pergi ninggalin gue. "Gue ngak akan bohong kok, ntar lo bilang aja gue tunggu di café biasa." Teriak gue. ***** Qila      Tawarannya sangat menggiurkan bagi gue, dan ngak ada alasan untuk menolaknya. Ya Walaupun gue harus bantuin dia tentang hal yang sangat merepotkan. Dasar, kenapa harus gue coba? Padahal orang lain masih banyak.    Tapi ya ngak masalah deh, ini demi album EXO tercinta. Dan juga tabungan gue selamat untuk beli album yang lainnya. Untung tawarannya bagus dan menggiurkan, coba aja ngak, amit mait gue bantuin dia. Tapi ya sudah lah.     Saat gue masuk kedalam kelas, gue langsung di sambut oleh teman teman gue yang cerewet dan keponya minta ampun. Gue hanya punya tiga teman, yaitu Dira, Nesa dan Sekar. Walaupun mereka cerewet dan kepoan, tapi mereka baik banget sama gue. "Pagi Qila.." Sapa mereka dengan suara toanya. "Pagi.." Jawab gue ceria. "Ceria amat, emang Dava ngak gangguin lo pagi ini?." Tanya Dira kepo. "Gangguin si, tapi..." Ya begini lah teman gue, yang suka motong pembicarann sebelum gue selesai ngomong. "Tapi apa?." "Gue belum selesai ngomong." Ucap gue kesal. "Hehehe iya lanjut lanjut." Ucapnya sambil cengengesan. "Dia beri tawaran yang sangat menggiurkan hayati gue." Jawab gue senang. "Apa emang?." Tanya Sekar. "Dia bakal beliin gue album EXO terbaru dong." Jawab gue girang. "Masa? Enak banget deh lo. Lah gue?, rip tabungan deh." Ujar Nesa lesu. "Yang sabar ya Sa." Ujar gue dengan menepuk nepuk pelan lengannya. "Lah itu doang?." Tanya Dira. Ya wajar, dia bukan k-popers. Tau apa dia susahnya mendapatkannya.  "Itu udah penyelamat tabungan gue tau." Jawab gue sewot.     Dan tiba tiba guru pun masuk yang membuat semua murid kembali ke tempat duduk mereka masing masing.      Setelah menempuh pelajaran yang sangat Panjang dan melelahkan, sekarang waktunya untuk menjalankan misi gue. Gue langsung berjalan menghampiri Arra dan mengajaknya untuk ngobrol setelah semua yang berada di dalam kelas keluar untuk mengisi perut mereka. Bahkan teman teman gue juga sudah ninggalin gue. "Ada apa?." Tanyanya. "Jadi gini, gue mau minta sesuatu sama lo." Ucap gue agak ragu. "Minta apa?." Tanyanya heran. "Lo mau ngak ketemuan sama Dava? Dia cuma mau ngelurusin hubungan kalian aja." Ucap Gue. "Apa dia minta tolong sama lo?. Kalau gitu bilang kalau gue ngak mau." Jawabnya dan hendak untuk keluar dari kelas. Gue ngak akan lepasin dia gitu aja, yang ada album gue jadi hanyut ntar. "Lo dengerin dia dulu, lo jelasin semuanya kedia, biar dia ngak gangguin lo lagi. Dia juga butuh penjelasan dari lo." Ucap Gue. Dan seketika dia diam seakan akan sedang berfikir. "Yaudah, dia tunggu gue dimana?." Tanyanya. "Katanya sih tadi di café biasa sepulang sekolah." Jawab gue. "Yaudah, gue duluan." Ucapnya.  Huff... Album gue selamat.  Lagian apa susahnya bilang gitu doang? Orang lain kan juga bisa. Aneh tuh cowok. Setelah itu gue langsung hubungi Dava untuk dia datang kekelas gue. ***** Dava.     Saat asik asiknya makan, ada sebuah pesan yang sangat gue tunggu tunggu sejak tadi. Sebelum menuju kesana gue sempatkan untuk menghabiskan minuman gue terlebih dahulu dan langsung berlari kearah kelasnya.     Sesampainya di sana, gue lihat dia memasang wajah yang sudah kesal. Dan gue ngak tahu kenapa dia kesal begitu. "Lo kenapa?." Tanya gue . "Lo lama amat sih, lo ngak tahu gue lagi lapar apa?." Ucapnya kesal. "Ya mana gue tahu." Ujar gue tak terima disalahkan. "Dia mau." Ujarnya dan langsung keluar dari kelas dengan kesalnya. Seketika senyum tercetak jelas di wajah gue. Dan tiba tiba dia berteriak dari jendela yang membuat gue agak kesal. "Jangan lupa albumnya." Ujarnya. "Iya iya." Jawab gue dongkol.     Sepanjang perjalanan gue begitu girang dengan kabar bahagia yang baru saja gue terima. Tapi seketika itu wajah gue langsung memucat saat memikirkan sesuatu yang membuat gue resah. Kenpa gue bisa sesenang ini? Bukannya dia lebih milih pria lain dari gue?.     Gimana jika dia ingin bertemu gue hanya untuk bilang jangan mengganggunya lagi?. Ah dasar b**o lo Va. Gue bahkan melupakan hal yang terburuk yang akan terjadi.      Saat yang gue tunggu tunggu akhirnya tiba. Dan bisa biasanya gue melupakan itu. Dengan buru buru gue melajukan mobil gue dan langsung tancap gas menuju tempat janjian gue. Sesampainya di café, gue langsung masuk dengan terburu buru. Saat memasuki café, gue celingak celinguk mencari dimana keberadaan Arra, dan akhirnya gue melihatnya duduk di sebelah kaca. Gue menghampirinya dengan perasaan yang kacau balau. "Maaf gue telat." Ujar gue dan langsung duduk di depannya. "Iya, ngak pa-pa." Jawabnya dengan tersenyum manis. Senyumannya benar benar membuat gue enggan untuk melepaskannya.  "Maaf ya Va, gue udah jahat sama lo. Gue ngak bisa jaga hati gue cuma buat lo, karena hati gue udah ngelirik orang lain." Ucapnya yang membuat hati gue hancur seketika. "Kenapa? Lo bosan sama gue?." Tanya gue yang sudah gemetaran. "Iya, gue bosan sama lo. Dan gue tau bosan bukan alasan untuk meninggalkan, tapi ini bukan hanya masalah bosan, ini masalahnya saat gue bosan bosannya sama lo, tiba tiba ada orang lain yang buat gue nyaman sama dia. dan lo tau kan? Nyaman akan ngalahin kebosanan." Ujarnya panjang lebar. Gue hanya bisa diam dan menyerap kata katanya. "Maafin gue Va, gue emang jahat." Lanjutnya. "Kenapa bukan gue? Kenapa harus dia dan bukan gue? Kenapa?." Tanya gue yang mulai frustasi dengan semua ini. "Kerena jika gue mencintai dua orang yang sama dalam waktu yang sama, maka gue akan pilih orang kedua. Kenapa? Karna jika gue beneran mencintai lo gue ngak mungkin jatuh cinta sama Dion." Jawab Arra dengan seriusnya.  Dan gue hanya bisa menganggukkan kepala tanda mengerti. Gue juga ngak bisa maksain kehendak gue, dia juga berhak untuk memilih kebahagiaannya. Walaupun gue ngak ikhlas sama sekali. "Oke." Jawab Gue pasti. dan pergi meninggalkannya. "Oh iya, jika dia beneran orang yang lo suka, gue harap lo ngak berniat untuk menemukan orang yang lo suka lainnya saat lo sudah mulai bosan sama dia. Perasaan ngak sebecanda itu." Ujar Gue sebelum keluar dari pintu. Gue benar benar harus menyerah , gue lelah. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD