bc

Tentang Rasa

book_age12+
196
FOLLOW
1K
READ
revenge
possessive
fated
student
drama
sweet
bxg
icy
city
highschool
like
intro-logo
Blurb

Jevarra Abighail Shazad atau yang biasa di sapa Jeva. Ia menyukai seseorang secara diam diam sejak lama. Hanya bisa memperhatikan dari kejauhan adalah kebiasaannya. Tidak ada keberanian untuk memulai atau bahkan menyampaikan rasa itu kepemiliknya. Menyukai seorang Madhava Shankara dan harus memendamnya selama tiga tahun bukan lah sebuah kesalahan walaupun ia harus rela sakit sendiri. Karena tidak ada yang menyenangkan dari jatuh cinta sendirian.

Hingga sebuah takdir baik mempertemukan mereka, ini adalah awal mula Jevarra untuk mendekati Madhava karena sudah muak memendam rasa yang terus meningkat setiap hari nya. Apakah Jevarra bisa meluluhkan hati Madhava? Apakah Madhava bisa menerima Jevarra dan melupakan trauma nya? Atau malah ia meninggalkan Jevarra saat tahu cewek itu ada hubungan dengan masa lalu nya? Apakah semesta dengan baik hati merestui mereka untuk bersama atau ini hanya sebuah permainan semesta untuk menjadikan dua jiwa yang seharusnya memang selalu asing tanpa ada kata saling.

chap-preview
Free preview
Bagian 01
"Jevarra sayang, bangun yuk, udah siang, nanti kamu telat ke sekolahnya." teriak seorang wanita paruh baya disebrang pintu berwarna biru yang terdapat ukiran nama sambil mengetuk nya. Sedangkan didalam nya terdapat gadis yang masih setia menutup wajah nya dengan selimut, sedikit merasa terganggu hingga akhirnya gadis itu mengerjapkan bulu mata lentik milik nya. "Iya ma," ucap gadis itu pelan sambil meregangkan otot otot nya yang terasa kaku sehabis bangun tidur. Gadis dengan nama lengkap Jevarra Abighail Shazad itu membuka mulut nya dengan lebar dan menepuk pelan mulut nya dengan punggung tangan. "Jevarra?" ucap Violin, sang mama yang masih setia di balik pintu. "Iya mah, Jevarra udah bangun." katanya dan langsung bangkit dari tempat tidur nya lalu langsung segera menuju ke kamar mandi. "Cepat turun ya, kita sarapan bersama." teriak mama nya dan langsung segera turun ke bawah. Selang beberapa menit kemudian gadis cantik yang biasa di sapa Jeva itu keluar dari kamar mandi dengan seragam sekolah putih abu abu nya ia segera ke depan cermin merapikan penampilan nya setelah memolesi bedak baby pada wajah cantik nya dan tak lupa lip baby untuk bibir merah tipis nya agar tidak terlihat terlalu kering dan terakhir ia menyisir rambut sebahu nya. Tak ingin membuat keluarganya menunggu lama, akhirnya ia pergi ke bawah sesuai yang mama nya katakan. Jevarra menuruni tangga rumah nya satu persatu ia sudah melihat jelas bahwa mama, ayah serta Rara, sang kaka tercinta nya sudah menunggu nya di ruang makan. "Pagi Mah,Pah,kak Ra!" ucap Jevarra dan langsung duduk di kursi sebelah Rara. "Pagi sayang, mau sarapan apa?" tanya Violin. "Hm mau nasi goreng aja deh." balas Jevarra sambil meneguk s**u yang disediakan mama nya. "Habisin ya, biar kamu kenyang." Lalu Violin menyerahkan sepiring nasi goreng yang telah disiapkan. "Jev, berangkat sendiri aja ya, aku males. Soalnya ada jam kuliah nya siang." ucap Damoura, atau yang biasa Jeva sapa Rara. "Aduh kak, kenapa nggak bilang dari tadi. Ini udah siang, kalau naik angkutan umum nanti aku telat." Lalu Jevarra menatap sang papa, "Pa, aku bareng papa yaa?" "Maaf sayang, bukan nya enggak mau anterin kamu. Tapi papa juga udah telat sayang, ada pertemuan penting pagi ini." ujar sang papa merasa tak enak hati pada putri kesayangan nya. "Yaudah deh aku berangkat sekarang takut telat." ujar nya langsung berdiri dari kursi nya dan mencium tangan papa, mama serta kakaknya. "Hati hati sayang!" "Iya, Assalamualaikum." teriak nya yang sudah di ambang pintu. "Waalaikumsalam." *** Jevarra merutuki nasib nya karena ia terlambat saat pelajaran PKN dimana bisa disebut guru yang mengajarnya sangat galak atau bahasa keren nya guru killer. Jevarra bersekolah di salah satu SMA di Jakarta yaitu sekolah Pelita Bangsa yang biasa di singkat PB. Ia menduduki kelas 12 disana dimana ia sebagai kakak kelas paling tua disana. Ia sudah telat 10 menit karena menunggu taksi, saat ia berlari berlari menyusuri koridor sekolah nya yang sudah sepi karena bel sudah berbunyi 10 menit yang lalu ia terburu-buru sampai ia tak sadar ada seseorang berjalan santai dan ia tak sengaja menabrak bahu orang tersebut dan Jevarra pun meringis pelan. "Aduh!" ringis Jevarra sambil memegang bahu nya ia langsung menengok pada seorang yang dia tabrak tadi. "Sorry sorry gua ga se- " ucapan nya terpotong saat matanya benar benar melihat orang yang ia tabrak dan matanya bertemu dengan mata tajam berwarna hitam seperti elang, seketika darah nya berhenti berdesir serta detak jantung nya yang begitu tak beraturan. Dia orang yang selama ini Jevarra suka, Jevarra kagumi dari kejauhan yang membuat Jevarra merasakan indah nya jatuh cinta walau pun hanya sepihak saja. "Ng-ga sengaja " lanjut Jevarra dengan sikap gugup. Orang itu hanya menatap Jevarra, lalu melenggang pergi meninggalkan nya. Jevarra terus saja menatap punggung lelaki itu, yang berhasil mencuri hati nya. Entah apa yang membuat Jevarra menyukai nya padahal sikap nya terlihat sangat jutek dan jarang terlihat tersenyum. Entah mengapa, Jevarra malah menjatuhkan hatinya pada sosok cowok seperti itu. Ia pun tidak mengerti. Seketika Jevarra menghentikan lamunan nya saat ia ingat bahwa ia harus masuk kelas ia sudah terlambat 15 menit hanya karna keasikan menatap siswa laki laki yang membuat nya jatuh cinta. "Kapan ya, dia sapa gue." batin nya berkata. Jevarra langsung berlari menuju kelas nya dengan secepat kilat, tak lama Jevarra pun sampai di kelas nya. "Assalamualaikum jangan?" sapa Jevarra sambil menunjukan deretan gigi putih nya dan menuju kursi nya. "Assalamualaikum." ucap mereka serentak "Waalaikumsalam." jawab Jevarra sambil tersenyum manis. "Harus nya kamu yang memberi salam, Jeva!" ucap bu Eva tegas. "Hehe gapapa ya Bu, biar kaya Dilan." kekeh Jevarra, teman teman kelasnya hanya menggelengkan kepala mereka melihat kelakuan cewek itu. "Siap siap Jeva! Dilan-da hukuman!" teriak El sambil meledek Jevarra. "HAHAHAHA!" tawa teman teman sekelas nya dan langsung di balas tatapan tajam oleh Jevarra, lalu Jevarra segera pergi ke tempat duduk nya. "Mau kemana kamu Jevarra?" Bu Eva mengeluarkan suara oktaf nya. "Mau duduk dong bu," "Enak saja mau duduk kamu pikir saya akan mudah mengijinkan mu gitu!" kesal bu Eva melihat tingkah muridnya itu. "Yah, maaf bu saya kan mau belajar." "Kamu telat 15 menit di pelajaran saya " tegas nya sekali lagi. "Cuman 15 menit doang bu." elak Jevarra. Sejujurnya, Jeva bukan anak nakal yang mudah melawan guru. Ia termasuk golongan anak anak pintar di kelasnya. "Cuman kamu bilang, hah?! satu detik pun telat di pelajaran saya, akan saya hukum. sekarang kamu lari putari lapangan 20 putaran." suruh bu Eva sambil menunjuk lapangan. "Banyak banget bu, 15 aja ya?" tawar Jevarra sambil mengerucutkan bibirnya. "20 dari sekarang, engga ada tawar menawar kamu kira saya tukang Cabe?" kesal bu Eva. "Iya ibu cocok jadi tukang cabe, nanti saya beli deh." "HAHAHAHAH!" tawa sekelas pecah seketika. "JEVARRA ABIGHAIL SHAZAD SEKARANG JUGA KE LAPANGAN, DAN KALIAN SEMUA DIAM!" teriak bu Eva dan menghentikan tawa sekelas. "Apa yang ibu lakukan ke saya itu jahad! pake d dan tanda seru di akhirnya gapake titik. " ucap Jevarra sambil berlari melangkah kan kaki menuju lapangan sebelum bu Eva itu teriak lagi. "JEVARRA KAMU KIRA SAYA RANGGA DI FILM AADC!!" kesal bu Eva. "HAHAHA" tawa mereka pecah lagi saat melihat bu Eva marah. "KALIAN DIAM!" serentak semua diam. Jevarra melangkah kan kaki nya malas di lapangan dengan terik matahari yang begitu menyengat. Ia ingin memutari lapangan, cukup ramai karena ada kelas lain yang sedang berolah raga. 1 putaran 2 putaran 3 putaran Hingga putaran ke 10 masih ia jalankan, kepala nya sedikit pusing, walau pun ia sudah sarapan tadi sedikit, tapi panas nya matahari yang menyengat membuat kepalanya terasa pening dan wajah nya sedikit pucat. "Ayo Jeva! lo pasti bisa 10 putaran lagi Jev!" ucap nya memberi semangat pada diri nya sendiri. Baru saja ia ingin melanjutkan tiba tiba penglihatan nya kabur dan, Bruk Ia terjatuh dan tak sadarkan diri. *** Pelan pelan Jevarra membuka matanya, walau terasa sangat sulit karena kepalanya masih terasa sakit. "Aw! sakit banget kepala gue." ucap Jeva memegang kepalanya. "Sadar?" ucapan itu lolos membuat Jevarra membulatkan matanya tiba tiba nafasnya terhenti seperti oksigen telah habis. "Hah?" "Gausah nahan nafas gitu depan gue." Ujar siswa tersebut memecahkan lamunan Jevarra. "Hah? " Jevarra  mengerjap- ngerjapkan matanya, lalu menatap ruangan itu. "Gue di uks? Kan tadi gue di lapangan " tanya Jevarra terlihat sangat bingung. "Lo pingsan." Jelas siswa tersebut tanpa ekspresi. "Hah pingsan? Terus siapa yang bawa gue kesini? Lo?" tanya Jevarra lagi. "Menurut lo?" ucap nya. "Sumpah demi apa gue digendong dia?" Merasa tidak percaya, Jevarra menampar pipi nya dengan pelan, mungkin saja ini hanya sebuah mimpi. "Ini gue masih pingsan ya?" "Nggak sakit pipi lo di tampar gitu?" tanya siswa tersebut menatap Jevarra. "Hah?" Pipinya terasa sakit. Berarti ini semua nyata? SERIUSAN NYATA? "Gue balik ke kelas, lo hati hati." ucap nya lagi memecahkan lamunan Jevarra dan langsung melenggang pergi. "Dia nolongin gue? Sumpah masih ga percaya, tapi dia pake baju olahraga berarti kelas yang tadi pada olahraga kelas dia dong, aaaa malu banget kalo gue ketahuan  di hukum, eh tapi gue belom bilang makasih sama dia." cerocos nya panjang lebar seorang diri. Tak mau membuang waktu ia pun bangkit dari kasur UKS dan melenggang pergi meninggalkan ruangan itu.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Perfect Revenge (Indonesia)

read
5.1K
bc

Super Psycho Love (Bahasa Indonesia)

read
88.6K
bc

GARKA 2

read
6.1K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.0K
bc

DIHAMILI PAKSA Duda Mafia Anak 1

read
40.6K
bc

TERNODA

read
198.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook