Matanya basah, ketakutannya yang besar dan perasaan terlukanya yang begitu dalam—membuatnya terdiam cukup lama. Sampai akhirnya tidak terdengar lagi suara kedua temannya yang entah kemana. Yang sekarang tertinggal hanyalah sesak dan pedih yang menderanya. Raisa tidak tahu apa salahnya, mengapa semua orang membencinya. Mengapa semuanya berpikiran negatif tentangnya. Apa salahnya? Apa dosanya? Mengapa mereka semua jahat padanya. Walaupun Raisa jutek, kadangkala marah-marah, tetapi dirinya berteman dengan tulus. Tidak ada alasan lain mengapa dia berteman dengan Riri dan Puput. Raisa pikir, mereka sama. Memiliki sama-sama bermasalah dengan pertemanan dan untuk bersosialisasi dengan lainnya. Tetapi ternyata mereka sama saja, mereka juga orang-orang yang tidak menyukainya. Munafik! Raisa meng

