part 2

1911 Words
  “ Biru pulang” teriaknya begitu buka pintu. “ Kilau juga”  berbarengan dengan Biru.” Mamaa.. yang paling cantik udah datang nih”. ”Calon mantu mama yang  baik hati, tidak sombong dan rajin menabung akan memberi salam”. Kilau sudah sangat akrab dengan keluarga biru karena mereka dulu adalah tetangga. Rumah Kilau di depan rumah Biru. Tapi ketika masuk sma Kilau dan keluarganya pindah rumah tapi masih satu kota. Walaupun begitu persahabatan mereka awet sampe sekarang karena sma sampe kuliahpun mereka masih tetap bareng sekolahnya. Jadi sudah seperti dirumah sendiri begitupun sebaliknya dengan Biru kalau main ke tempat Kilau. Mereka saling memanggil mama dan papa dengan orang tua masing-masing. Sering kali orang tua saling mengundang untuk sekedar ngobrol dan tukar cerita sambil makan-makan. Biru dan Kilau sering juga saling menginap. Begitupun soal Kilau yang selalu menyebut dirinya dengan calon mantu, semua juga sudah mengerti kalau dia memendam perasaan sama kakak Biru yaitu Jagad. Itu terjadi ketika mereka mulai kelas 2 SMA sampai sekarang. Walaupun Jagad tidak pernah meladeninya. Jagad itu sangat pendiam. Kecuali dengan keluarga. Soal temenpun dia hanya punya beberapa yang akrab. Biru dan Jagad saudara seayah. Ketika orang tua mereka menikah, ayah Jagad berstatus duda satu anak yaitu Jagad, ibunya meninggal ketika melahirkan dirinya. Ketika Biru lahir Jagad sudah kelas dua Smp. Jadi jarak umur mereka sangat jauh. Karena itu dia sangat sayang dan sabar kalau menghadapi  adiknya. Seperti siang itu begitu sampe didapur Kilau langsung duduk dikursi makan dan langsung mencomot ayam yang ada diatas meja . “auuwww.. sakit maaa “ teriaknya. Diusap-usapnya tangan yang barusan kena pukul. “Ma..calon mantu ini lapar, apa mama ga lihat ini”, sambil menunjuk dirinya,”muka pucat, tangan gemetar, keringat dingin ” tambahnya, sambil tangannya digoyang-goyang. Mamanya Biru hanya mencibir.             “cuci tangan sana baru makan, kebiasaan” ujar mamanya Biru. Sambil mendesah Kilau langsung jalan ke wastafel untuk cuci tangan.   Setelah itu dia mengambil minum dari kulkas dan menemukan minuman kesukaannya yaitu jus jeruk. Dituangnya ke dalam dua gelas, untuk dirinya dan Biru. Karena kesukaan mereka sama. Begitu  kembali duduk dikursi , langsung mencomot semangka, habis dua potong kemudian lanjut mengambil nasi beserta lauknya. Ketika akan menyuap, tiba-tiba uhuk..uhuk.. dia batuk sampe mukanya merah dan matanya berair. Dia megap-megap mencari air putih.             “ Pelan-pelan kil”kata mamanya Biru, sambil mengulurkan segelas air. “makanya kalau makan, matanya jangan jelalatan” lanjutnya sambil tersenyum. Rupanya mama tau kalau Kilau batuk-batuk karena ada Jagad yang baru datang dan ikut makan juga. Sedangkan yang dibicarakan hanya melirik kearah Kilau sebentar setelah itu melanjutkan makan. “Kak Jagad kok di rumah?Ga kerja?” Tanya Kilau. Tapi yang jawab malah mama “ dia ga enak badan “. Mulut Kilau membulat “ohh..sudah minum obat? Kalau gitu habis makan langsung istirahat aja” ujarnya sok perhatian. Jagad hanya mengangguk dan mama tersenyum geli melihatnya. “Tapi kenapa kakak bisa sakit ya?” lanjutnya heran. Mama yang menjawab “ semua orang ya bisa sakit Kil”.  dilihatnya mama dengan kening berkerut “ooh..jadi bisa sakit juga ya?” Ujarnya. “kirain ” lanjutnya sambil senyum-senyum.             Biru datang dengan memakai celana pendekk dan kaos, rupanya sudah ganti baju, langsung duduk disebelah kakaknya ikut makan juga. Tapi sambil mengunyah dia melirik ke arah Kilau sambil cengar cengir melihat mamanya saling kode. Kilau yang mengetahui itu hanya bisa melotot  kearah mereka berdua. “kak..habis ini Biru jalan sama Kilau, liat pameran buku , minta uang ya?” ujar Biru. Kakaknya hanya mengangguk.             “  Kak..aku juga dong ya? Yang ditanya hanya melihat sekilas, “kakak masih punya adik satu lagi lho? Menunjuk tepat dihidungnya, kok aku ini berasa saudara tiri ya” Kilau berkata sambil mengangkat tangan  berdoa “ Ya Allah ... apakah aku perlu test DNA, agar tidak diragukan lagi darahku dikeluarga ini?“ tambahnya. Mama dan Biru sudah cekikikan, sedangkan Jagad hanya menghela nafas, setelah makanannya habis, lalu berdiri sambil melihat Kilau dan berkata “ bukannya kamu calon mantu mama yang baik hati , tidak sombong dan rajin menabung?”. Habis berkata itu seperti tidak terjadi apa-apa dia berjalan ke ruang keluarga menonton TV. “ uhuk..uhuk” Kilau terbatuk untuk kedua kalinya. Dan sekarang ditambah rasa malu karena ucapan Jagad, yang menirukan ucapannya sendiri tadi ketika baru masuk rumah. Mukanya merah sampai telinga, sudah seperti kepiting rebus. Sedangkan mama dan biru sudah tak tahan lagi langsung tertawa dengan keras sampai keluar air mata. Biru menyodorkan gelas berisi air putih yang langsung diminumya. Setelah itu dia membersihkan hidungnya yang berair dan terasa panas. Sambil minum bibirnya merenggut dan matanya  mendelik maut melihat kearah Biru. Masih memegang gelas tangannya menunjuk kearah Biru “ eehh.. mie ayam nyemek, bahagia banget ya ada temennya yang sengsara ? Dibantu kek, ini malah ketawa ketiwi” ujar Kilau. Setelah makan mereka  keatas ke kamar biru ngobrol sambil tiduran. “eee... buntut cicak, ngapain cengar-cengir gitu?”. Biru masih tertawa cikikikan “ kak wisang ganteng banget ya, ga malu-maluin deh dibawa ke pameran”. Kening Kilau langsung berlipat “ emang siapa yang ngajak?“. “Ya ga ada juga sih” jawab Biru sambil menatap langit kamar. Tik tok tik tok. “ Dia sudah punya pacar ga ya?” gumamnya. “ kayaknya belum deh” dijawabnya sendiri sambil  melihat Hpnya. Tiba-tiba ssrttt..Hpnya sudah pindah tangan “woiii.. ekor cicak”, dapat foto doi dari mana?”. Biru langsung bangun sambil berusaha merebut  kembali Hpnya. Tapi sebelum itu terjadi “auuwwww...gubrakkk, dia terpeleset selimut yang ada di dekat kakinya. Akibatnya langsung terjun bebas, sambil meringis memegang bokongnya, matanya melirik sadis Kilau yang tertawa sambil memegang perutnya. Akhirnya mereka duduk bersebelahan dilantai sambil sandaran di pinggir ranjang. “ cakep ga fotonya” tanya Biru “ Kilau yang masih memegang Hp, serius memperhatikan “ masih lebih cakep kak Jagad sih”.  Biru hanya memutar bola matanya mendengar jawaban itu.   “ Repot ya kalau sudah cinta mati”,  cibir Biru, kemudian kembali asyik menganggumi foto yang ada di Hp. Drt..drt..drt..Minyak Zaitun calling “ yaa.. iya, ga lupa, naik ojol, he eh.., ok by ” sambungnya. “ Kenapa? Sambil berdiri biru menjawab “ duo bulu landak , tanya kita naik apa ke sana”. Sambil pindah ke ranjang dan rebahan “ mereka jemput kita? tanya Kilau. “apa mereka jemput kita aja ya?” sambung Biru. Tidak ada jawaban Biru menengok, rupanya Kilau tidur. Bunyi alarm membuat Biru membuka mata, dan menjangkau weker yang ada diatas nakas ranjang. Dan membangunkan Kilau. Setelah itu mereka siap-siap .  “aku pakai apa ya?” tanya kilau, sambil berdiri depan lemari pakaian, memilih-milih baju dan menempelkan ditubuhnya. Sedangkan Biru sudah selesai mandi dan sudah menyiapkan kaos putih dan celana ripped jeans yang  dipadu sepatu kets.  Rambutnya hanya diikat ekor kuda aja.     “udah sana mandi dulu” ujar Biru. Setelah mandi, diatas ranjang sudah ada overalls jeans dan kaos putih yang langsung dipakainya. kemudian diambilnya sepatu yg tadi ditaruh didekat pintu.    Kemudian mama masuk kamar “jangan pulang malam, nanti ada temen papa datang, makan malam disini” ujar mama , ketika mereka tengah siap-siap pergi.  “iihh..maa, itu khan temen papa, masak kita ikut ngobrol sama orang tua?” protes Biru. “Pasti membosankan “, ujarnya sambil cemberut. “ Siapa sih ma? Tanya Kilau. Mama Cuma menjawab singkat “ temen papa”. “Sama siapa aja?”tanya mama “Ada Rayyan sama sih dinosaurus ma” jawab kilau, nanti ketemu disana jam 4” sambil mengikat rambutnya. Rayyan dan Aldino memang sudah sering datang kerumah. Untuk mengerjakan tugas kuliah atau sekedar main. Jadi mama sudah kenal baik dengan mereka berdua. Beberapa kali mereka pernah pergi bersama-sama. Ketika turun mereka melihat papa sudah pulang dan duduk di sofa bersebelahan dengan Jagad yang lagi mencet-mencet remote TV. Setelah mencium tangan papa,“ kak..kita mau berangkat?” sambil duduk disebelah Jagad, Biru memeluk dan menodongkan tangannya, sedang Kilau duduk disebelah papa. “ Mau kemana ? tanya papa. “Lihat pameran pa” jawab kilau sambil tangannya memeluk lengan papa . “nanti nginep sini Kil? lanjut papa. “iya Pa” jawab kilau.   Jagad mengambil dompet dan menarik beberapa lembar uang seratusan. Dibaginya masing-masing kepada mereka berdua, sambil berkata “jangan beli yang aneh-aneh dan jangan pulang malam”. “siap kak “ jawab mereka bareng. “Kak Jagad itu orangnya paling ga suka dibohongi, kalau kalian nurut, minta apa aja pasti dikasih”. Karena selalu ingat cerita mama itu, makanya mereka berdua selalu patuh sama Jagad.    “kok bagian Kilau lebih banyak?”hee..belut listrik, jangan curang ya!” teriak Biru, sedang yang dituding tertawa cekikikan sambil berlari ke arah papa. “Kak..”rayunya. Jagad hanya menghela nafas, diambilnya uang lagi, diberikannya kepada Biru yang melonjak-lonjak senang, setelah mendapat tambahan dari kakaknya. Papanya hanya geleng-geleng aja melihat tingkah mereka berdua. “ lope-lope ya kak” ucap biru sambil mencium tangan jagad diikuti Kilau yang sudah ada dibelakangnya lagi. Setelah itu mereka keluar, diiringi celutukan Kilau “ lope-lope ya calon suami”. Jagad  mendengus, karena baginya mereka hanya anak kecil yang kegirangan setelah dibelikan permen. Sedang mama hanya tertawa geli. “woiiii...? Kilau mendelik sambil mendengus  “haduhh...ini bukan dihutan ya kuda nil, mulut ..itu mulut, dijaga jangan terlalu lebar”. Rayyan dan Aldino hanya tertawa sambil mengulurkan es cream 2 bungkus. Biru yang menerima langsung tersenyum lebar “ kalian luar biasaa..”, menirukan ucapan seorang vokalis Band kalau menyapa penggemarnya.    “ Kalian sudah keliling?”sambil membuka bungkus es cream, Biru bertanya dan mengajak bergeser kepinggir. Aldino yang menjawab “belum, Cuma nongkrong di sana”sambil menunjuk Kafe dipojok sebelah kanan. “Kita kemana dulu nihh? ucap Biru sambil menjilati es cream. “Buku komputer ya” jawab Aldino “Novel yukk” ajak Kilau. Tiba-tiba Rayyan bertepuk tangan“ baiklah sudah kita putuskan harus Lady first”. Sejurus kemudian ” auuwww.. berteriak sambil memegang kepalanya. Dengan wajah yang dibuat tegas dan suara rendah “ kisanak...tahan dirimu, disini bukan tempat untuk unjuk kebolehan, dan ini hanya cobaan hidup”  sambil menepuk-nepuk bahu Aldino. Sambil membungkuk hormat “ Kalau yang mulia berdua ijinkan, hamba ingin sekali memotong hidung saudara ini ”sambil menunjuk Rayya.  Kilau dan Biru hanya memutar badan sambil berlalu berkata “ silahkan”.        Setelah puas berkeliling, mereka kemudian makan dan memilih kafe-kafe  yang ada disekitar pameran.  “Ayang Laut Biru mau makan apa?” Aldino yang bersuara “ Aa’.. ayang kepingin makan kembang tujuh rupa”. Semua tertawa cekikikan, Biru cemberut  sambil memukulinya dengan buku menu. Bahkan mbak waitres sampai menahan senyum. “Jadi saya ulang ya?” Ujar mbak waitres “bakso lengkap 4 minumnya jus tomat 1, sama es jeruk 3, ga nambah yang lain mas?” Rayyan menggeleng. Sambil menunggu makanan, Biru mengeluarkan buku-buku yang dibelinya tadi. “ dapat apa aja?” tanya kilau, dilihatnya satu persatu buku yang berjejer diatas meja. Sedang duo pejantan kaleng-kaleng asyik memamah biak kue yang ada dimeja sambil menengok kanan kiri masih mencari kue lain yang bisa di makan. “ La..kamu ga habis?” Biru menggeleng sambil mendorong mangkok kearah Aldino yang masih tersisa. “Habis ini kemana?” sambil menarik mangkok, Aldino melihat kearah Rayyan. “Muter sekali lagi ya, habis itu pulang” jawab Biru. Semua mengangguk setuju.    “ Kalian pulang bareng kita aja” ajak Rayyan, sambil berjalan keluar area pameran. Beriringan mereka berjalan ke arah parkir mobil , sambil ketawa cekikikan karena lelucon duo pejantan kaleng-kaleng.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD