Chapter 35 - Arbiku Sayang, Arbiku Malang

824 Words

“Sampaii.. turun di sini aja ya?” ucapku menepuk pelan kedua pundak Arbi yang sedang sibuk mengendarai motor yang membawaku pulang. Tapi ia tak berhenti, malah tetap memacu motornya memasuki gang rumahku. Aku panik. Bukan karena tak ingin Arbi mengantarku sampai rumah, tapi karena memang hubungan kami ini bisa dibilang ‘hubungan kucing-kucingan’. Yak, kucing-kucingan sama mama, karena mama memang belum menurunkan SIP (Surat Izin Pacaran) dengan Arbi. “Wooy, yank.. “ seruku setengah berteriak di samping helmnya. “Kita ke rumah kamu ya,” sahut Arbi singkat, seolah tak ingin dibantah. Aku hanya bisa pasrah. Panik, takut, senang, panik lagi, takut lagi, senang lagi bercampur aduk di benakku. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Mencegahnya? Meng’iya’kannya? Diam saja? Marah-marah? Atau lon

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD