Chapter 20 - a Mom Will Be

1859 Words

"Yaampun, Rian?" Pria di hadapanku maju selangkah padaku., tapi aku justru mundur. Plastik belanjaan  reflex kuayun ke belakang punggung. "Iya ini aku. Udah lama banget kita nggak ketemu. Nggak nyangka ketemu di sini," ujar Rian semringah. "Emm..., iya ya. Kamu tinggal di manasekarang?" Keringat dingin merembes di dahiku. "Di Depok. Ke sini lagi cari obat buat Mama," katanya. "Mama kamu sakit lagi?" tanyaku kaget. Aku sudah sangat mengenal ibunya Rian yang menderita penyakit jantung. Dulu hampir setiap hari aku bermain di rumah Rian, begitu pun sebaliknya. Kami sering mengerjakan tugas sekolah bersama, mengobrol, berjalan pagi atau sore bersama. Tapi seiring berjalannya waktu, persahabatan itu berlalu karena perasaan lain yang tiba-tiba muncul dan menjadi tidak terkontrol. Rian kera

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD