Sore ini aku sudah diperbolehkan pulang dan mengurus bayiku sendiri di rumah. Aku bingung setengah mati tiba-tiba punya bayi, tapi aku juga bahagia sekali tiba-tiba sudah memiliki anak laki-laki. Aku memang pernah bercita-cita memiliki anak sepasang, dan kini lengkap sudah apa yang aku impikan. Hanya saja masalah baru tampaknya muncul dalam hidupku, menjadi istri seorang Arbi Hadi Putra.
"Kita langsung pulang ke rumah ya, Mah," pamit Arbi seraya meraih tangan mama dan menciumnya.
Aku melongo melihat pemandangan tersebut. Bagaimana bisa orang sesongong Arbi jadi sangat sopan seperti itu.
"Alah, drama banget," gerutuku pelan.
"Yakin nggak mau ke rumah nenek dulu?" tanya ayah yang sibuk menggendong Zaffina.
Kalau aku tidak salah hitung, saat ini usia Zaffina tiga setengah tahun. Aku sang
