BAB 1

1096 Words
CINDY POV Semua wanita pasti ingin merasakan dicintai oleh pria yang di sayanginya. Tapi itu semua tidak terjadi padaku. Aku hanyalah seorang simpanan seorang pria yang memiliki banyak penggemar wanita. Pria itu adalah Devon Rex. Seorang pria angkuh yang memiliki kekuasaan dan ketampanan yang membuat semua wanita tunduk padanya. " Devon! Tunggu aku!" " Apalagi yang kau inginkan? Semua sudah jelas bahwa kau hanya simpananku! Tidak lebih dari itu!" " Apa kau bilang?! Kau hanya menganggapku sebagai simpananmu?! Aku ini kekasihmu!" " Apa kau lupa bahwa hubungan ini hanya didasari atas dasar suka sama suka dan aku tidak pernah bilang bahwa kau kekasihku!" Rasanya saat itu hatiku sangat sedih dan hancur. Pria yang kucintai tidak menganggapku sebagai kekasihnya melainkan hanya sekedar pemuas nafsu sesaat. " Kau memang jahat!" " Aku jahat?! Hmm, rasanya tidak! Lebih baik kau jangan mengejarku jika kau hanya ingin status dariku!" " Aku membencimu!" Devon pergi meninggalkanku dan saat itu aku sangat frustasi menghadapi kenyataan yang sebenarnya. *** Flashback CINDY POV Waktu itu aku tidak sengaja bertemu dengannya karena saat itu dia tidak sengaja menabrakku. " Nona, apa kau baik - baik saja?" " Aku baik - baik saja" " Bagaimana jika aku membawamu ke rumah sakit? Kakimu terluka" " Tidak usah, ini hanya luka biasa" Tiba - tiba ia menggendong tubuhku dan membawaku masuk ke dalam mobilnya. Lalu ia membawaku ke rumah sakit. Sejak saat itu ia mulai mendekatiku hingga kami berhubungan sampai saat ini *** DEVON POV Dimana - dimana semua wanita sama saja. Membuatku pusing dan rasanya aku ingin menghibur diriku dengan minum - minum bersama teman - temanku di sebuah club malam yang menampilkan banyak hiburan yang menarik. " Hello bro! Akhirnya kamu kesini juga" " Dimana Joe dan Sean?" " Mereka sedang berkencan dengan wanita di ujung sana" " Kenapa kau tidak berkencan juga?" " Aku sedang tidak ingin berhubungan dengan siapapun" " Pasti karena kau di khianati oleh mantan pacarmu sehingga kau seperti ini" " Sudahlah! Kenapa kau jadi membahas tentang hubunganku?! Tidak biasanya kau kesini. Dimana kekasihmu?" " Kekasih? Apa aku tidak salah dengar? Sejak kapan aku punya kekasih?!" " Bukannya Cindy kekasihmu? Kau itu bagaimana sih tidak mengakuinya sebagai pacarmu. Aku semakin bingung" " Cindy bukan kekasihku. Aku menganggapnya hanya simpanan" " Terus bagaimana hubungan kalian?" " Sepertinya aku ingin mencari wanita lain saja" " Apa kau bilang?! Semudah itu kau berpaling darinya setelah semua yang dia korbankan untukmu!" " Aku tidak pernah memintanya mengorbankan hidupnya hanya untuk bersamaku" " Jadi, apa rencanamu sekarang?" " Aku tidak tau. Yang jelas malam ini aku ingin bersenang - senang " " Ya sudah, kau temani aku minum saja" Max menuangkan whiskey ke gelas, lalu aku meminumnya sampai habis. Rasanya semua masalah hilang dalam sekejap. *** CINDY POV Malam ini aku tidak bisa tidur karena pikiranku tidak bisa berhenti memikirkan Devon. Setiap malam kami pasti menghabiskan waktu bersama di atas ranjang ini. Aku sangat merindukannya saat berada di sisiku. Aku tidak ingin kehilangannya dan aku akan berusaha untuk mendapatkannya kembali. *** CINDY POV Hari ini tiba saatnya aku bertemu dengan Devon. Selama lima tahun ini aku pergi meninggalkannya karena kesalahanku sendiri. Aku ingin menebus semua kesalahanku padanya karena sampai saat ini kami belum resmi bercerai dan aku ingin kembali bersamanya. Apapun akan ku lakukan agar ia mau memaafkan kesalahanku karena aku masih mencintainya *** DEVON POV Aku sangat terkejut ketika melihat seseorang yang selama ini pergi meninggalkanku datang menemuiku. Rasanya ini bagaikan mimpi yang tidak aku harapkan. " Devon " " Kenapa kau datang kesini? Bukannya kau tidak ingin bersamaku?!" " Aku menyesali semua kesalahanku padamu. Tolong maafkan aku" " Sudahlah, Elise! Aku tidak ingin berurusan denganmu! Sebaiknya kita urus surat perceraian dan kau bisa pergi dari hidupku!" " Kau tidak bisa menceraikan aku!" " Kenapa tidak bisa? Bukannya kau yang pergi meninggalkanku?!" " Aku kembali padamu karena aku tidak ingin anak kita kehilangan sosok ayah!" " Apa maksudmu? Kau jangan bercanda!" " Dua minggu setelah aku pergi meninggalkanmu, aku baru tau jika aku hamil dan aku sengaja tidak memberitahumu karena aku tidak ingin membebanimu. Tapi sekarang anak kita, Sean, ia selalu mencarimu. Ia ingin sekali bertemu denganmu" " Aku tidak percaya dengan semua omong kosongmu! Lebih baik kau pergi dari sini!" Tiba - tiba ada seorang anak kecil yang masuk ke ruanganku dan ia berlari ke arah Elise. Saat aku melihat anak itu, aku merasa melihat diriku saat aku berusia 5 tahun. " Mamaaa" " Sean" Elise memeluk Sean dengan sayang dan rasanya aku sangat ingin memeluk Sean tetapi aku mencoba untuk menahan diri. " Dev, lihatlah Sean. Kalian sangat mirip dan aku tidak mungkin memisahkan kalian. Sean sangat merindukanmu" Aku melihat Sean yang sedari tadi menatapku. Aku berusaha melangkahkan kakiku untuk menghampirinya. " Papaaaa" Sean memelukku sangat erat dan rasanya aku tidak bisa menahan rasa rindu yang menjalar di hatiku. " Anakku..." " Sean kangen sama papa. Papa jangan pergi lagi" " Iya sayang, papa janji" Hari ini aku sangat bahagia karena bisa bertemu dengan Sean. *** CINDY POV Aku tidak bisa berhenti memikirkan Devon. Seharian ini aku tidak bisa konsentrasi dalam bekerja sehingga bosku memberi peringatan padaku. " Cindy, jika kau seperti ini, aku tidak segan untuk memecatmu!" " Maafkan saya Mr.Huffman, saya tidak akan mengulangi kesalahan" " Seharusnya kau tau, proyek ini sangat penting untuk perusahaan! Tolong kau bersikap profesional! Aku tau kau bisa ku andalkan dan jangan kecewakan aku" " Baik Mr.Huffman, saya akan berusaha sebaik mungkin dalam bekerja" " Nanti siang kita akan bertemu klien. Aku harap kau bisa bersikap profesional" Alexander Huffman, atau yang biasa aku panggil Mr.Huffman, seorang bos yang sangat perfeksionis dalam setiap hal dan selama ini aku sudah terbiasa dengan sikapnya yang tegas. Meskipun begitu ia tidak pelit memberiku bonus saat aku mengerjakan tugas yang dia perintahkan. *** DEVON POV Semenjak aku bertemu Sean, hariku tidak terasa sepi. Ia selalu menghiburku ketika aku membutuhkannya. " Dev, aku harap kau bisa mempertimbangkan keputusanmu untuk bercerai. Pikirkan masa depan Sean. Aku tidak ingin dia tumbuh tanpa memiliki orang tua yang lengkap" Aku memikirkan perkataan Elise dan aku rasa perkataannya memang benar adanya. " Baiklah, aku urungkan niatku untuk bercerai. Tetapi ini semua kulakukan untuk Sean" " Terima kasih" " Mulai besok, kau dan Sean tinggal di rumahku. Nanti aku akan menyuruh anak buahku untuk membawa barang - barang kalian" Elise terlihat sangat lega dengan keputusanku. Meskipun begitu, aku tidak bisa memaafkan kesalahan Elise yang selama ini menyembunyikan keberadaan Sean dariku. **** ELISE POV Aku sangat bahagia karena aku bisa kembali bersama Devon karena Sean. Aku berjanji tidak akan pergi meninggalkan Devon dan berusaha memperbaiki semua kesalahanku di masa lalu  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD