BAB 2

1123 Words
CINDY POV Aku sangat merindukan Devon. Hampir sebulan lamanya aku tidak berjumpa dengannya. Aku memutuskan pergi ke kantornya dengan harapan bisa bertemu dengannya. Saat aku tiba disana, aku melihat Devon sedang menggendong seorang anak berusia 5 tahun. Aku sangat terkejut saat ada wanita yang menggandeng lengannya. Hatiku sangat hancur melihat pemandangan seperti itu. Rasanya aku ingin berlari sejauh mungkin dan tidak ingin kembali ke tempat itu. Aku tidak menduga jika selama ini Devon memiliki seorang anak dan istri. Selama ini ia tidak pernah terbuka terhadapku. Tiba - tiba aku tidak sengaja menabrak seorang pria saat aku ingin berbelok. " Maafkan saya" " Tidak apa - apa, lain kali hati - hati" Saat aku menatap pria itu, ia terlihat sangat tampan. Ia memperkenalkan dirinya kepadaku. " Perkenalkan namaku Richard. Siapa namamu?" " Namaku Cindy" " Senang berkenalan denganmu. Bagaimana jika kita berbincang di Coffee Shop" " Baiklah" Rasanya sangat menyenangkan berbincang dengan Richard. Ia sangat ramah dan pemikirannya sangat matang. Sesaat aku berpikir jika Richard lebih baik daripada Devon. " Cindy, aku lihat sepertinya kau sedang ada masalah. Ceritakan padaku" " Aku baik - baik saja." " Apa kau yakin?" " Tentu saja" " Bagaimana kalau nanti malam kita makan malam bersama. Anggap saja ini ucapan terima kasihku karena kau mau menemaniku berbincang" " Baiklah, terserah kau saja" " Ya sudah, aku antar kau pulang ke rumah" " Tidak usah, aku bisa pulang naik taksi" " Ayolah, aku antar kau pulang. Kau tidak usah takut padaku karena aku tidak akan berbuat macam - macam terhadapmu" Akhirnya aku bersedia di antar pulang oleh Richard. Sekilas aku mengamati wajah Richard yang sangat tampan dan rambutnya yang pirang. Aku merasa jika banyak wanita yang mengaguminya. " Aku merasa daritadi kau memperhatikanku. Apakah ada yang salah dengan wajahku?" " Tidak ada yang salah." " Semua wanita melihatku dengan tatapan terpana padahal mereka tidak tahu yang sebenarnya tentang diriku" " Memangnya apa yang kau sembunyikan?" " Aku rasa belum saatnya menceritakan yang sebenarnya tentang diriku" Aku mulai penasaran dengan Richard. Sepertinya ada rahasia besar yang disembunyikannya dari siapapun. *** RICHARD POV Aku tidak menyangka akan bertemu dengan seorang wanita cantik bernama Cindy. Ia terlihat sangat polos dan lugu. Aku jadi teringat teman masa kecilku saat aku berusia tujuh tahun. Ia seorang gadis kecil yang sangat cantik. Saat itu aku sedang bermain di taman. Tiba - tiba gadis kecil itu menghampiriku. " Hei! apa yang kau lakukan? jangan petik bunga itu" " Kenapa aku tidak boleh memetiknya? Bunga ini sangat bagus jika aku taruh di belakang telingamu" Aku menaruh bunga itu di belakang telinganya dan gadis kecil itu terlihat malu dan ia pergi berlari meninggalkanku. Tiba - tiba kalungnya terjatuh dan saat aku mengambilnya, aku melihat ada tulisan C. Sejak kejadian itu, aku selalu menyimpan kalung gadis kecil itu dan aku selalu membawanya kemanapun aku pergi. *** DEVON POV Rasanya malam ini aku sangat lelah menghadapi tingkah Elise yang semakin menjadi - jadi. Dia sangat posesif setiap kali aku berbincang dengan klien bisnisku. " Aku tidak suka caramu yang seperti itu!" " Devon, aku ini istrimu jadi aku berhak melarangmu berbicara dengan wanita manapun!" " Kau tidak berhak melarangku! lebih baik kita bercerai saja!" Aku pergi dari rumah dan pergi menuju rumah seorang wanita yang sangat aku rindukan selama ini *** DEVON POV Saat aku tiba di rumah Cindy, aku melihat ada seorang pria yang sedang berbincang dengan Cindy. Rasanya saat itu aku sangat cemburu dan aku ingin memukul pria itu agar ia menjauh dari Cindy. " Cindy, siapa pria itu?" Cindy terlihat sangat terkejut melihat kedatanganku. Sedangkan pria itu menatapku dengan tatapan tajam dan aku tahu ia sangat menyukai Cindy. " Untuk apa kau kesini dan bertanya seperti itu? Aku rasa kau tidak berhak ikut campur hidupku!" Saat aku ingin mendekati Cindy, tiba - tiba pria itu menghalangiku dan ia berusaha melindungi Cindy. " Sebaiknya anda pergi menjauh dari Cindy. Saya rasa Cindy tidak ingin bertemu dengan anda" " Oke, aku pergi tapi aku tidak akan menyerah untuk mendapatkanmu!" Aku pergi meninggalkan mereka dengan perasaan yang kecewa *** CINDY POV Aku tidak menyangka jika Devon akan datang menemuiku. Rasanya aku sangat sedih saat memikirkannya bersama istri dan anaknya " Cindy, apa kau baik - baik saja?" " Aku baik - baik saja" " Jika kau tidak ingin makan malam, aku tidak akan memaksa" " Tentu saja aku mau makan malam bersamamu" " Apa kau yakin?" " Tentu saja aku yakin" " Baiklah, kita berangkat sekarang" Di sepanjang jalan, aku hanya terdiam memikirkan Devon. Ia terlihat sangat kurus dan aku merasa jika ia banyak mengalami masalah dalam hidupnya. " Cindy, kenapa kau diam saja? Apa sebaiknya kita kembali ke rumah saja?" " Jangan, aku ingin makan malam bersamamu" " Percayalah padaku, malam ini aku akan menghiburmu" " Terima kasih Richard" Saat aku mengambil ponselku yang jatuh, aku tidak sengaja melihat sebuah kalung yang sudah lama aku cari selama ini. " Richard, dimana kau menemukan kalung ini ?" Richard terlihat sangat terkejut ketika melihat aku memegang kalung yang sudah lama aku cari. " Aaaa..kuuu sudah lama menyimpannya" " Sejak kapan kau menyimpannya?" " Sejak usiaku tujuh tahun" " Benarkah?" Richard hanya menganggukkan kepala. " Terima kasih kau telah menyimpannya dengan baik" " Apa maksudmu?" " Kalung ini milikku saat aku kecil. waktu itu aku menangis seharian karena kalungku hilang dan mama membelikanku kalung yang baru" Richard terlihat sangat terkejut ketika mengetahui kalung itu adalah milikku. Tiba - tiba ia memberhentikan mobilnya di pinggir jalan. " Kenapa kau memberhentikan mobilnya?" Tiba - tiba Richard memelukku sangat erat dan aku merasakan jantungnya berdebar sangat kencang. " Aku tidak menyangka jika selama ini kau adalah gadis kecil yang selama ini aku cari" " Apa maksudmu?" " Selama ini aku mencarimu tetapi aku tidak pernah bisa menemukanmu, hingga akhirnya malam ini kau menemukan kalungmu di dalam mobilku" " Richard, bisakah kau melepaskan pelukanmu dari tubuhku?" Richard langsung melepas pelukannya dari tubuhku dan ia terlihat salah tingkah " Maafkan aku yang lancang" " Tidak apa - apa. Bolehkah aku mengambil kalungku?" " Tentu saja kau boleh menyimpannya" Aku sangat senang karena telah menemukan kalungku yang hilang. *** RICHARD POV Aku tidak menyangka jika gadis kecil yang selama ini aku cari adalah Cindy. Rasanya aku sangat bahagia menemukan wanita yang sedari dulu mencuri hatiku. Aku bertekad di dalam hati akan berjuang untuk meraih cinta Cindy dan membuatnya melupakan pria itu  " Disini makanannya sangat lezat. Kau pasti suka" " Suasananya sangat romantis" " Apakah kau suka?" " Tentu saja aku sangat suka" " Bagaimana kalau kita berdansa?" " Aku tidak bisa berdansa" " Tidak masalah, aku akan mengajarimu caranya berdansa yang benar" Awalnya Cindy terlihat ragu tapi pada akhirnya ia mau ku ajak berdansa. Rasanya sangat menyenangkan menghabiskan malam berdua bersama wanita yang aku cari selama ini          
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD