kemana dia?

1423 Words
setelah sampai di gedung club malam itu, Rian langsung melangkahkan kaki nya keruangan VIP milik nya.. yah Rian salah satu investor terbesar di club ini maka dari itu ia tak perlu memesan lagi, karna ia mempunyai ruangan nya sendiri yang sangat besar.. setelah sampai didepan pintu ia mulai merasakan gugup, lalu Rian mendorong pintu itu perlahan, diedarkan nya pandangannya ke seluruh penjuru ruangan itu, namun hasil nya nihil, ia sama sekali tidak menemukan adanya sosok yang cari.. "kemana dia pergi" gumam Rian sendiri Rian pun mulai gelisah,, dia menelpon teman nya yang seorang manager di club itu.. "halo dimas, apa kau melihat Dea" "ah Dea yah, dia sudah pulang sejak tadi pagi,, dia izin pulang karna sedang tidak enak badan katanya,, " " hm begitu yah, " Rian pun tampak berfikir sebentar " apa kau tahu alamat nya" tanya Rian lagi pada manager club itu "yah aku tahu,, rumah nya di g**g mawar no 05" jawab sang manager club yang tak lain adalah dimas teman nya Rian " ok Terima kasih" jawab Rian ingin menutup telepon, tapi tidak diurungkan nya karna mendengar pertanyaan dimas "ada apa kau mencari nya" tanya dimas dengan heran "ah tidak ada apa apa,, bukan urusan mu" ketus Rian langsung menutup telepon tanpa mendengarkan pertanyaan berikut nya lagi.. " ah kau ini selalu saja" gerutu dimas 'ada hubungan apa Dea dengan rian' fikir dimas menerka-nerka tentang Dea dan Rian 'apakah mereka ada hubungan spesial,, ahh entah lah, Rian ini bikin aku bingung saja'keluh dimas tanpa fikir panjang, Rian langsung melajukan kendaraan nya dengan kecepatan sedang, melintas dijalan yang mulai lenggang itu karna hari siang.. tak berapa lama, ia pun sampai di dekat komplek yang sudah di beritahu oleh dimas tadi.. Rian pun mengkerut kan kening nya tampak berfikir.. 'apakah dia benar-benar tinggal disini,, didaerah kumuh ini,, ahh yang benar saja.' batin Rian sedikit kesal karna wanita yang ia ingin nikahi itu tinggal didaerah yang kumuh bagi nya.. karna melihat mobil mewah yang datang kekomplek itu, membuat warga sekitar merasa heran siapa kah yang datang itu, ada tujuan apa orang kaya datang ketempat komplek yang kumuh ini,, dan yang aneh nya pemilik mobil itu pun tidak berniat untuk turun.. karna merasa penasaran salah satu warga pun memberanikan diri untuk mengetuk jendela mobil itu.. Rian yang masih bergulat dengan pikiran nya itu pun, terkejut setelah mendengar ada seseorang yang mengetuk kaca jendela mobil nya.. Rian pun menurunkan kaca nya sedikit "apa tuan ada keperluan?, mencari siapa?,,"tanya salah seorang warga yang mengetuk kaca mobil Rian tadi "hm maaf Pak, saya mau tanya alamat g**g mawar no 05 apakah benar rumah ini" tanya Rian pada warga itu "iya tuan benar, apa tuan mencari seseorang" tanya warga itu sedikit heran "oh iya Pak, saya mencari seseorang" jawab Rian singkat bapak itu pun mengangguk mengerti.. "baiklah Pak, Terima kasih" ucap Rian "iya sama sama tuan" Rian pun mulai turun dari mobil mewah nya itu, dan langsung mengetuk pintu rumah Dea perlahan.. namun belum ada jawaban. . Rian pun mengetuk pintu itu lebih keras lagi.lagi dan lagi sampai terdengar seperti gedoran.. "siapa sih yang ingin meroboh kan rumah ini" gerutu Dea yang baru saja keluar dari kamar mandi "ia sebentar" teriak Dea lagi sambil bersungut-sungut. berjalan mendekati pintu setelah pintu itu terbuka Dea sangat terkejut dengan apa yang ia lihat.. pria itu lagi. pria yang sama yang meniduri nya di club malam tempat dia bekerja.. pria itu datang kerumah nya, dan sekarang berdiri dihapan nya.. dea bahkan sampai berdiri mematung saking terkejut nya, Dea tak menyangka kalau pria itu tahu alamat rumah nya "apa kau tak akan menyuruh tamu mu masuk" ucap rian membuyar kan lamunan Dea dan Dea bukannya menyuruh rian masuk malah bertanya dengan nada sinis "mau apa kau datang kesini" tanya Dea " kenapa emang nya kalau aku datang menemui calon istri ku" tanya rian balik.. pipi Dea langsung bersemu merah saat Rian mengatakan nya calon istri.. dan Rian sangat menikmati pemandangan yang ada dihadapan nya ini.. Dea yang sedang memakai baju santai, kaos oblong dan hotpants dengan rambut yang tergerai indah yang masih menetes kan air itu membuat nya sedikit tegang sekaligus terpesona dengan sosok Dea lama mereka berdua saling tatap dalam diam, hingga suara handphone mengusik pikiran mereka masing-masing Dea yang langsung salah tingkah dan Rian yang tersenyum melihat Dea gugup. Rian mengambil handphone nya dari balik saku jas yang ia pakai dan melihat siapa yang menelpon nya.. dan tertanya mommy nya " ya hallo mom" "... . .. . " "aku masih ada urusan sedikit diluar, jika sudah selesai Rian pasti pulang" jawab Rian "... ... . " "ya baiklah, love you mom" ucap Rian memutuskan panggilan tersebut setelah mendengar jawaban dari mommy nya lalu Rian kembali melihat Dea lagi yang langsung salah tingkah.. " ah mari masuk, kau terlalu lama diluar" ucap Dea sambil mempersilahkan Rian masuk kedalam rumah.. " aku tidak masalah seharian berdiri di depan rumah mu,, asalkan sambil menatap wajah mu"goda Rian pada dea pipi nya Dea mulai merona merah lagi karna ucapan Rian.. dia tersipu malu cup Rian yang gemas melihat tingkah Dea, langsung mengecup pipinya,, sontak membuat Dea sangat terkejut,, reflek tangan Dea menyentuh pipi yang sudah dicium oleh Rian itu karna Rian sangat gemas melihat tingkah Dea langsung mengecup bibirnya, bahkan bukan hanya mengecup dia langsung m*****t habis bibir Dea sampai Dea hampir kehabisan nafas barulah dilepas oleh Rian. . lalu tangan nya pun menyentuh bibir Dea yang basah dan sedikit bengkak itu karena ulah nya.. Rian pun tersenyum melihat Dea,, "kenapa kau menatap ku begitu,, apa aku terlalu tampan" bisik Rian tepat ditelinga Dea.. Dea pun merasakan nafas hangat Rian menyentuh daun telinga nya, yang menghantar kan gelenyar aneh pada diri nya.. "hm aku ingin kebelakang membuatkan mu minum, kau tunggulah disini sebentar" ucap Dea, sambil menetralkan jantung nya yang gugup akibat ulah Rian Rian hanya tersenyum melihat Dea yang gugup itu sangat manis menurut nya,, dia pun duduk di sofa ruang tamu menuruti perkataan nya Dea ada perasaan senang yang menelusup didalam hati nya,, dia pun heran hanya karna melihat Dea yang gugup saja dia bisa merasa senang,, itu sungguh aneh.. tak berselang lama Dea kembali membawa nampan berisi air teh dan cemilan untuk Rian.. "silahkan diminum tuan,, maaf aku hanya punya ini saja untuk dihidangkan.. " ucap Dea "tidak apa apa, ini sudah lebih baik" jwab Rian, masih dengan senyum nya yang tidak hilang.. "dan yah, jangan memanggilku tuan, karna aku bukan tuan mu, ,, aku calon suami mu ingat itu.. " ucap Rian dengan menekankan kata calon suami .. "yaa baiklah" jawab dea sambil memutar kan mata nya malas.. " dari mana kau tahu alamat rumah ku" tanya dea sambil menyipitkan mata nya heran.. dea lupa kalau yang ada dihadapan nya adalah putra tunggal dari keluarga terkaya nomor satu di negara ini.. tentu saja dia akan dengan mudah mendapatkan apa yang dia mau,, apalagi hanya mencari sebuah alamat.. "tidak penting dari mana aku tau,, yang penting adalah aku kesini ingin memperkenalkan dirimu pada kedua orang tua ku sebagai calon istri ku.. " jawab Rian dengan santai tanpa beban sikit pun tentu saja dea yang mendengar nya jadi terkejut " apa aku tidak salah dengar" "tidak" "apa kau gila, ini terlalu cepat" " kenapa? , , bukan kah kau meminta ku untuk menikahi mu" tanya Rian dengan heran.. "i-iya, , t tapi nggak secepat ini bukan,, bahkan kita belum saling kenal.. " "siapa bilang kita belum saling kenal",, " aku sudah tahu nama mu" jawab Rian dengan sedikit tersenyum karna melihat dea yang masih gugup "bukan itu,, maksudku kita belum saling tahu asal usul kita dari mana.. belum saling kenal orang tua dan kelurga kita.. bagaimana nanti jika kita tidak cocok" elak Dea "kita akan kenal setelah kita menikah" jawab Rian "kita bahkan ga saling cinta, " "kenapa kamu jadi banyak alasan,, kemarin kamu minta di tanggung jawabin..sekarang, malah banyak alasan.. " kesal Rian dea tidak bisa menjawab, dia hanya bisa terdiam memikirkan apakah keputusan nya tepat, meminta pertanggung jawaban dari Rian.. "huufff, ok kapan kamu kenalin aku ke orang tuamu" tanya dea dengan pasrah "sekarang" jawab Rian dengan santai,, dan mampu membuat dea melotot terkejut kearah Rian.. tentu saja dea terkejut mendengar ucapan Rian yang mendadak semuanya "cepat lah siap siap kita akan pergi 30 menit lagi" kata Rian lagi "kenapa harus mendadak sih" kesal dea dengan bibir yang manyun "udah ga usah di manyun-manyunkan bibir nya.. nanti aku cium nih" goda Rian "dasar m***m" teriak dea langsung lari kekamar nya dan menutup pintu dengan keras di ruang tamu Rian tergelak melihat dea yang kesal sekaligus pipinya yang merona
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD