bc

Scandal With My Boss

book_age18+
715
FOLLOW
5.0K
READ
HE
heir/heiress
drama
detective
like
intro-logo
Blurb

Indira Kinanti diberi wewenang untuk mengawasi dan membantu Davian Bagas Pramana, putra sekaligus ahli waris satu-satunya di perusahaan Pramana Group dimana wanita itu bekerja. Namun dalam waktu tiga bulan dirinya malah terjerat pesona dan rayuan maut yang dilontarkan dari mulut manis Davian. Hingga keduanya sepakat menjalin hubungan terkutuk itu dimana Davian sudah memiliki tunangan cantik seorang model terkenal bernama Angela Calista.

Akankah hubungan Indira dan Davian terkuak nantinya dan membuatnya kehilangan pekerjaan yang sudah digelutinya selama lima tahun tersebut? Ataukah hubungan keduanya akan abadi tanpa diketahui atau malah berakhir secara sepihak?

chap-preview
Free preview
Setelah Malam Itu
“Astaga!!!” Indira kembali menutup mulutnya saat melihat sosok Davian Bagas Pramana yang masih terlelap di hadapan. Wanita itu kembali mengingat apa yang sudah terjadi kepadanya dan juga Davian hingga kedua berakhir di atas tempat tidur yang sama. Tentunya hal itu mereka berdua lakukan dalam keadaan sadar dan sama-sama mau karena memang keduanya sedang di mabuk cinta. “Aku ini memang sudah gila atau memang tergila-gila dengan sosok Davian sih!!!” Davian Bagas Pramana adalah anak dari pemilik perusahaan bernama Bagaskoro Pramana tempat di mana Indira Kinanti bekerja. Tiga bulan yang lalu wanita itu diminta oleh pak Bagaskoro untuk mengawasi dan membantu Davian mengurus perusahaan beliau, sebelum lelaki paruh baya itu mewariskan secara penuh kepada anak semata wayangnya tersebut. Namun yang terjadi selama tiga bulan adalah Indira benar-benar jatuh cinta dengan sang bos. Apalagi sosok Davian memiliki rupa yang tampan bak artis Korea, siapa pun pasti terpikat kepadanya. “Davian itu memang tampan tapi sepertinya aku terlalu bodoh karena sudah melakukan semuanya sejauh ini,” monolog Indira saat wanita itu sudah berhasil melangkah kakinya ke kamar mandi. Walau tubuhnya terasa remuk dan sakit dibagian tertentu tapi wanita itu melakukannya dengan perlahan agar tidak membangunkan Davian. “Tidak! Bagaimana kalau pak Bagaskoro kecewa dengan hubunganku dengan Davian yang sudah sejauh ini?” tanyanya lagi dengan suara lirih. Indira kini merasa sangat bersalah karena sudah melakukan hal ceroboh tanpa berpikir panjang. Mengingat dirinya sudah mengabdi di perusahaan beliau selama lima tahun dan juga status Davian yang sudah memiliki tunangan. Indira memutuskan langsung pergi dari apartemennya setelah mendapatkan pesan singkat dari pak Bagaskoro yang memintanya untuk datang ke rumahnya. Indira sengaja tidak ingin membangun Davian yang masih terlelap di atas tempat tidurnya. Tapi sebelum wanita itu pergi, ia sudah menyiapkan sarapan dan juga sebuah pesan yang ditulisnya di secarik kertas putih. “Selamat pagi, Pak, Bu,” sapa Indira yang kini baru sampai di kediaman Pak Bagaskoro dan Ibu Gisella, orang tua dari Davian. Mereka sudah menunggu kehadiran Indira di ruang tengah sambil menikmati secangkir teh hangat yang ditemani dengan beberapa helai roti tawar bersama mentega dan beberapa pilihan selai buah. “Pagi juga Indira, silakan duduk,” kata pak Bagaskoro mempersilakan Indira duduk. Wanita itu pun menurut dan langsung duduk di hadapan kedua pasutri tersebut. Ibu Gisella menungkan teh ke cangkir lain dan memberikannya kepada Indira. “Di minum tehnya, In,” seru Ibu Gisella sambil tersenyum ramah kepadanya. Indira mengangguk sambil meraih cangkir tersebut dan meminum tehnya. “Apa kamu sedang sakit Indira?” tanya Ibu Gisella ketika melihat wanita itu datang menggunakan setelan kantor dengan sebuah syal di lehernya. Pertanyaan itu hampir membuat Indira tersedak karena bukan tanpa alasan wanita itu mengenakan syal di lehernya. Indira memang sengaja menggunakan syal untuk menutupi Kissmark yang masih membekas jelas karena perbuatan Davian semalam. Jadi tidak mungkin bukan jika Indira memberitahukan yang sebenarnya. “Iya, Bu, saya sedang kurang enak badan karena beberapa hari yang lalu sempat kena air hujan,” dusta Indira yang berharap kalau kedua orang tua Davian tersebut percaya kepadanya. Di sela obrolan mereka, tiba-tiba saja muncul sosok Davian dengan raut wajah yang kusut. “Loh Dav, hari ini kamu pulang ke rumah?” tanya Ibu Gisella kepada anaknya. “Ya, Ma, aku sengaja pulang karena ingin mengambil sesuatu,” jawab Davian sambil melirik Indira yang juga sedang menatapnya. Lelaki itu sesaat memberikan tatapan sinis ke arah wanita itu karena memang Davian marah sudah ditinggalkan oleh Indira begitu saja tanpa dibangunkan. “Tapi kenapa kamu pulang dengan pakaian kantor seperti itu? Memangnya semalam kamu habis dari mana?” tanya pak Bagaskoro yang membuat pandangan Davian beralih ke arahan papanya. “Ah ini, semalam Davian lembur, Pa. Jadi belum sempat ganti baju atau pun mampir ke apartemen.” Kali ini giliran Davian yang berbohong kepada kedua orang tuanya. “Ya sudah, kalau begitu sekarang kamu mandi dan bersiap ke kantor nanti berangkat sama Indira sekalian,” suruh Ibu Gisella yang dijawab anggukan oleh Davian. “Tapi, kenapa Indira ada di sini? Apa Mama dan Papa yang memanggilnya?” tanya Davian basa-basi karena lelaki itu sudah tahu kalau Indira memang sengaja dipanggil ke sini untuk di interogasi mengenai dirinya. “Ada hal penting yang harus Papa bahas dengan Indira sebentar,” jawab pak Bagaskoro yang membuat Davian menganggukkan kepalanya pelan. “Ya sudah, Davian bersiap dulu sekarang,” pamit lelaki itu lalu melangkah pergi. Namun baru beberapa langkah lelaki itu kembali berbalik. “In, setelah urusanmu dengan Papa selesai segera temui aku untuk memilihkan pakaian kantor.” “Baik, Pak Davian,” jawab Indira sambil menganggukkan kepalanya pelan. Setelah itu Davian pergi meninggalkan mereka bertiga menuju kamarnya untuk bersiap. Ketiganya pun melanjutkan obrolan mereka yang sempat tertunda karena Davian. Dan seperti dugaan Indira, kalau dirinya akan ditanyain perihal kondisi Davian di kantor. Namun untuk kali ini, Indira memilih memberikan jawaban jujurnya kepada kedua orang tua Davian, walau keduanya memang sedang dekat bukan berarti Indira mangkir dari tugasnya. Setelah selesai mengobrol dengan kedua orang tua Davian, wanita itu beralih menuju kamar Davian. Sebenarnya Indira tahu kalau perintah Davian yang satu ini hanya alasan semua agar mereka bisa bertemu berdua. “Pak Davian,” panggil Indira yang sudah masuk ke dalam kamar lelaki itu sambil mencari keberadaan sang pemilik kamar yang tengah duduk menggunakan kimono. Lelaki itu seakan sudah menyambut kedatangan Indira. “Aku kira kamu tidak akan datang ke sini.” “Mana mungkin saya melanggar perintah Pak Davian, kalau begitu saya akan segera mencarikan pakaian untuk anda sekarang,” kata Indira sambil beralih menuju ruang Wardrobe milik Davian. Lelaki itu mengikuti dari belakang dan bersandar pada tembok dengan kedua tangan yang dilipat di depan d**a. Davian merasa sikap Indira pagi ini terasa dingin dan kaku seperti awal mereka bertemu. “Kenapa kamu memakai syal pagi ini? Apakah kamu sedang sakit?” tanya Davian yang melihat perubahan pada penampilan Indira pagi ini. Indira terhenti sejenak, ingin rasanya wanita itu berbalik dan memukul Davian agar lelaki itu mengingat alasan dirinya menggunakan syal tersebut. “Apakah kau butuh kehangatan sampai harus menggunakan syal?” bisik Davian yang kini sudah memeluk tubuh Indira dari belakang. Entah kapan lelaki itu bergerak dengan cepat dan sudah sampai di dekatnya. “Dav, lepaskan!” perintah Indira sambil meraih kedua tangan lelaki itu agar pelukannya segera terlepas. Indira hanya tidak ingin orang lain melihat aksi Davian yang terkesan menujukkan kalau mereka mempunyai hubungan dekat. “In, kenapa kamu bersikap seperti ini? Bukankah—“ “Kalau kamu bersikap seperti ini, lebih baik aku pergi,” ancam Indira yang merasa geram dengan sikap Davian yang tidak tahu tempat dan kondisi. Sungguh Indira tidak ingin di cap sebagai pelakor walau memang kenyataannya begitu tapi setidaknya jangan sampai hal ini membuatnya kehilangan pekerjaan.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
12.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.8K
bc

My Secret Little Wife

read
96.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.5K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.5K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook