"Harusnya kita ajak Raisa juga ke sini." Ucapan Luna terdengar ringan, tapi Talia hanya bisa menatapnya sambil menggeleng pelan. “Dari semalam juga kita udah ngomongin ini, Lun,” sahutnya, mencoba menahan nada suaranya tetap lembut. Luna nyengir, sadar betul kalau itu bukan ide baru dan sudah berkali-kali mereka bahas. Tapi tetap saja, rasanya seperti ada yang kurang kalau tanpa Raisa. Liburan ini, meski mendadak dan penuh drama, tetap terasa seperti momen yang ingin mereka jalani lengkap—semua sahabat berkumpul, saling menguatkan. Tapi kenyataan tetap tak bisa diabaikan. Masalahnya, Talia lebih tahu dari siapa pun bagaimana kondisi Raisa saat ini. Ia sendiri yang memeriksa kandungan temannya itu. Baru enam minggu. Kandungan masih sangat muda dan rapuh. Perjalanan dari Palembang ke Pag

