Siaran Live

1947 Words

Senja mulai menyelimuti langit Palembang, memberi rona oranye keemasan di balik jendela rumah Nayla yang nyaman dan hangat. Di dalam, suasana justru berkebalikan—penuh tensi, padat dengan emosi. Di ruang keluarga yang biasa mereka jadikan tempat berkumpul, kini terdapat ring light berdiri, tripod, laptop terbuka, dan empat perempuan duduk melingkar di atas karpet tebal bermotif minimalis. Tak ada kopi sore hari ini, tak ada tawa santai seperti biasanya. Yang ada hanya diskusi serius tentang satu hal: Raisa. Mira, yang biasanya paling cuek dan jarang bicara, justru menjadi yang paling berpikir panjang hari itu. Tatapan matanya berpindah dari Talia ke Luna, lalu ke Nayla yang duduk di ujung sambil memegang laptop. Ia merapikan kerudungnya yang mulai miring sebelum bertanya dengan suara agak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD