Hancur Berdua

2014 Words

Talia hanya mengangguk pelan sambil menyeruput teh di hadapannya, seolah kalimatnya barusan bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Tapi tentu saja bagi tiga sahabatnya—Nayla, Luna, dan Mira—itu terdengar seperti petir di siang bolong. “Jadi... dia pernah dekat sama cewek? Jason yang bilang?” ulang Nayla, matanya menyipit curiga. Talia tidak langsung menjawab. Ia hanya menunduk sebentar sebelum akhirnya mengangguk lagi, lebih mantap kali ini. “Iya. Jason yang kasih tahu.” Ketiga perempuan itu saling pandang, seperti mencoba menerjemahkan kabar itu dalam versi masing-masing. Yang pertama bereaksi adalah Luna. “Tunggu. Kakak... kakak ngomong lagi sama Jason? Udah baikan?” Nada suaranya jelas menunjukkan keterkejutan, bahkan nyaris panik. Mira mengangguk pelan, wajahnya menunjukkan perasaan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD