Khalil mengerutkan kening saat mobilnya melaju perlahan memasuki halaman rumah. Pandangannya tertuju pada sebuah mobil putih yang terparkir di sana. Mobil itu jelas bukan miliknya, dan bukan juga mobil asistennya. Sesuatu yang aneh terasa begitu jelas. Ada mobil lain di rumahnya, tapi siapa yang memarkirnya di sini? "Itu mobil siapa?" tanya Khalil, suaranya terkesan datar, meskipun matanya tidak lepas dari mobil putih yang terparkir di halaman. Asistennya yang mengemudi, yang sudah mengenal Khalil dengan baik, tidak langsung menjawab. Ia tetap fokus mengemudi, tetapi sedikit melirik ke arah Khalil melalui kaca spion. Ketika mobil itu berhenti, asistennya membuka pintu dan melangkah keluar dengan santai. "Mobil siapa lagi kalau bukan mobil calon istrimu itu?" jawabnya, nada suaranya data

