Betapa Menyesal

2030 Words

Talia benar-benar melotot. Jantungnya bahkan sempat meloncat saking terkejutnya. Bayangkan, sudah tengah malam, rumah sakit mulai sepi, lampu-lampu redup di area basement, dan ia sedang lelah luar biasa usai menangani operasi caesar. Lalu saat ia membuka pintu mobilnya—mobil miliknya sendiri yang jelas-jelas ia parkir dengan rapi pagi tadi—eh tahu-tahu seseorang sudah duduk manis di kursi penumpang depan. Dan bukan sembarang orang—itu Jason. Jason yang entah datang dari mana, dengan wajah seenaknya, santai bersandar seperti sedang duduk di sofa ruang tamu, bukannya di dalam mobil orang lain. “Lama sekali,” ucap cowok itu dengan nada malas dan santai, sembari menguap dan mengucek matanya yang tampak sedikit mengantuk. Ia menoleh pada Talia dengan ekspresi tak bersalah sedikit pun, seakan-a

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD