Talia menatap Jason dengan sorot mata penuh ketidakpercayaan, dadanya naik turun dalam tarikan napas yang berat. Ia baru saja mendorong tubuh lelaki itu menjauh, meski tahu percuma—karena Jason tidak akan pernah benar-benar pergi. Tangannya masih terasa panas di kulitnya, seakan meninggalkan jejak yang tidak akan mudah hilang. Napas lelaki itu masih terasa di lehernya, membakar seperti api yang perlahan-lahan menjalar, siap melahap dirinya seutuhnya. Dan sialnya, bagian terdalam dalam dirinya membenci fakta bahwa sentuhan itu tak benar-benar membuatnya ingin lari. "Kamu hanya ingin tubuhku." Suaranya terdengar lemah, nyaris bergetar. Entah karena marah, kecewa, atau karena ada bagian dalam dirinya yang takut akan jawaban Jason. Lelaki itu hanya menatapnya. Mata hitamnya tajam, tapi tak

