Perspektif

2481 Words

Raisa menahan diri agar tidak menunjukkan ekspresi terkejut secara berlebihan. Namun, dalam hatinya, pertanyaan itu menggema begitu keras. Apa maksudnya? Kenapa perempuan ini bisa dengan santainya bertanya hal seperti itu? Ia menegakkan punggungnya, mencoba tetap tenang. Senyumnya yang tadi sudah dipasang dengan rapi mulai sedikit goyah. Namun, ia segera mengontrol dirinya. Perempuan di hadapannya masih menatapnya dengan penuh selidik. Dari caranya berbicara, Raisa bisa menebak bahwa perempuan ini tidak sekadar ingin beramah-tamah. Ada maksud di balik semua pertanyaan yang ia lontarkan sejak tadi. "Maksud Anda?" akhirnya Raisa membuka suara. Perempuan itu tersenyum kecil. Senyuman yang sulit ditebak apakah itu senyuman ramah atau justru menyimpan ejekan. "Ya, kau tahu, Khalil itu..."

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD