bc

Napas kedua

book_age16+
434
FOLLOW
2.1K
READ
adventure
dark
possessive
CEO
mafia
tragedy
sweet
scary
genius
realistic earth
like
intro-logo
Blurb

Mohon bijak dalam membaca. Jika ada beberapa part yang mengandung unsur dewasa kalian boleh Skip atau lanjut ! Nanti Author akan kasih tanda sebagai peringatannya.

Terima kasih. ? Jangan lupa like, komen dan ikuti.

______________________________________

Sebuah tragedi besar terjadi. Pesawat kelas ekonomi premium, jurusan Indonesia-Florida jatuh dan menghilang tanpa jejak, di perairan Los Roques, Karibia.

Seluruh Tim SAR dan TNI termasuk presiden ikut turun tangan, membantu dan mengawal jalannya evakuasi.

ANINDIRA MAHESWARI beserta ketigapuluh rombongan lainnya. Mereka semua juga terjebak didalam satu pesawat yang sama.

Hilang, tidak ada kontak. Semua media beserta tim SAR memprediksi jika jasad mereka tidak akan pernah ditemukan meskipun dalam kondisi bangkai sekalipun.

Namun, Siapa yang sangka. Entah mukjizat tuhan dari mana ? Ke-enam korban kecelakaan tersebut tiba-tiba saja bangun. Beberapa diantaranya terluka parah. Sisanya dapat bergerak dan bertahan hidup didalam pulau terpencil yang akan menghubungkan mereka dengan suku pedalaman primitif buas yang sewaktu-waktu dapat memangsa mereka kapan saja.

***

Sumber gambar : Edit Poster Maker

chap-preview
Free preview
Jatuhnya Pesawat
Bugh__ "Akkh. Maaf. Maaf tuan. Saya benar-benar tidak sengaja." Indira tiba-tiba saja membungkukkan badannya serta mengucapkan permintaan maaf secara tiba-tiba pada seorang pria yang tidak sengaja ditabraknya di depan pintu masuk loket penyerahan bagasi. Sifatnya yang seperti itu. Indira memang terkenal dengan sifat cerobohnya, mau apapun itu yang hendak dilakukan olehnya. Kecerobohan tidak akan pernah bisa lari dari sisinya. Laki-laki tersebut pun hanya melirik sekilas saja penampilan Indira dari atas hingga bawahnya. Dilihat wanita ini tidak menunjukan gelagat yang mencurigakan. Sang pria yang tidak lain adalah pemilik kekuasaan tinggi di negaranya hanya berdehem saja. Dia hanya mengangguk kemudian meninggalkan tempatnya bersama indira. "Hem, Lain kali hati-hati !. " Jawabnya. Setelah itu pergi. Indira sendiri tidak tahu apakah 'Hem' Nya tersebut merupakan balasan dalam perkataan tidak tersiratnya karena sudah tidak sengaja menabrak dirinya? Ataukah mungkin karena dia marah maka dari itu sang pria hanya melirik sekilas lalu bergumam meninggalkan dirinya. "Ya ? Hanya itu ? sombong sekali populasi laki-laki didunia ini.." Lirihnya dengan suara yang kencang. Tidak tahu jika orang tersebut juga ternyata belum sepenuhnya pergi dan meninggalkan dirinya. Sang pria kembali melirik sekilas kearah Indira. Indira langsung diam menunduk. Ditatap seperti itu, dia rasanya ingin merutuki kembali kata-katanya yang serampangan pada laki-laki asing tersebut. "Hufft... Ya tuhan, buat kaget saja." Gumamnya lagi, setelahnya baru dia bisa menarik napas lega dan meninggalkan tempat tersebut untuk menemui rekan-rekannya. Di seberang sana juga sudah ada Bima yang menunggunya sambil berkacak pinggang. Indira menghampirinya dan langsung di suguhi dengan Omelan keras dan wajah garang kekasih gelapnya. Bima membentaknya. "Kenapa lama sekali Indira ? Cepat masuk sekarang juga ! Kau memang benar-benar pembuat onar." Ucap Bima. Sambil berbicara dengan nada pedas dan sikap ketusnya. Bima Menunggu Indira yang hanya bisa tersenyum canggung membalas Omelan nya. "Itu, iya maafkan saya Tuan bima. Tadi mobilnya macet. Tapi saya belum ketinggalan kan ?" Tanya Indira lagi berusaha tidak terpancing emosi. Bima mendelik kesal sambil memalingkan wajahnya. "Sudahlah jangan terlalu banyak bertanya ! Ayo cepat masuk ! Itu Resti sudah menunggu lama di dalam. Dia bisa curiga jika aku keluar terlalu lama." Lagi dan lagi. Bima marah dengan perbuatannya sendiri. Indira pun hanya bisa menarik napasnya dalam. Nasib seorang selingkuhan, pikir Indira dalam hati. Padahal jika di pikir-pikir lagi Indira tidak pernah sekalipun meminta Bima untuk menunggunya didepan pintu masuk. Dia hanya mengirimkan pesan pada Bima jika Indira terjebak macet dan meminta mereka untuk tidak meninggalkannya. Tanpa ingin membuang banyak waktu lagi, Mereka pun memilih untuk segera masuk kedalam pesawat. Indira menarik napasnya dalam kemudian mereka mulai mencari tempat duduk mereka masing-masing. Indira duduk dengan rekannya, sedangkan Bima duduk dengan istri, dan kerabatnya yang lain di depan sana. Jika kalian bertanya mengapa mereka semua bisa bersama ? Maka jawabannya hanya satu. Mereka bersama atas dasar pekerjaan semata. Resti, Anindira, Bima dan ke-30 orang lainnya merupakan tim perwakilan dari divisi masing-masing untuk melakukan studi banding di negara Florida. Seorang teman menepuk pundaknya menyadarkan Indira dari lamunannya. "Indira" Panggilnya dengan suara pelan. Indira pun menolehkan wajahnya. "Ini absensinya ! Kamu bisa isi nama kamu disini dan jangan lupa tanda tangan juga !" Sari, yang tidak lain merupakan teman duduk Indira menepuk pelan bahu nya seraya tersenyum, menyerahkan kertas kolom berisi absensi yang harus diisinya. Indira menganggukkan kepalanya. "Oke, terimakasih Sari " Ucap Indira sambil tersenyum manis membalas senyuman rekan di depannya. Sari mengangguk Indira pun mulai mengisi kolom tersebut kemudian menyerahkannya kembali pada sari. "Sudah selesai" Ucap Indira yang di balas anggukkan paham oleh rekan di depannnya. Indira kembali menatap ke arah depan. Didepan sana tampak Bima yang tengah bercanda sambil tertawa bersama istri dan juga teman-temannya. Mereka terlihat bahagia. Indira pun Memilih mengabaikan mereka. Dia mulai memposisikan tubuhnya pada sandaran kabin. Indira bahkan sampai tertidur pulas dan tidak menyadari Bima yang diam-diam selalu mencuri pandang ke arahnya. Indira baru terbangun setelah dia merasakan perutnya yang tiba-tiba mulas. Dia pun dengan cepat bangkit dan hendak melangkahkan kakinya ke kamar mandi. "Aduh." Baru juga 3 langkah kakinya beranjak dari kursi. Badan pesawat yang ada disebelah kiri tiba-tiba saja mengalami goncangan yang cukup kuat. Seperti terbentur sesuatu, Namun Indira juga tidak tahu pasti apa itu ?. Dahinya terluka akibat terbentur dinding dan kursi pesawat. Darah segar bahkan mulai merembes di dahi mulusnya. Indira terpental dengan cukup kuat sehingga menyebabkan dahinya terluka. Seorang pramugari yang melihat Indira meringis, dengan sigap membawa gadis tersebut untuk duduk kembali pada tempatnya. "Mari saya bantu Nona." Pintanya sambil memapah tubuh Indira. "Tolong duduk di sini dan ikuti perintahnya !"Sambung pramugari tersebut. Indira di pasangkan sabuk pengaman. Pilot dan beberapa petugas lainnya bahkan kini mulai sibuk dengan tugasnya masing-masing. 15 Menit kemudian Seluruh awak sudah lengkap memakai pengaman dan mengencangkan sabuk pengamannya masing-masing. Indira dan temannya mulai bergetar ketakutan. Kondisi pesawat sudah semakin terlihat tidak karuan. Indira menolehkan wajahnya ke arah kiri dan kanan. Dia juga menoleh ke arah depan dan belakang. Untuk mereka yang memang mempunyai iman yang kuat, Indira melihat mereka mulai membaca doa khusus yang disediakan oleh kru pesawat dan juga memutar tasbihnya. Namun, Bagi mereka yang memang lebih condong pada rasa takutnya. mereka terlihat menangis meraung-raung sambil mengeluarkan seluruh keluh kesahnya. "Brengsek." "Pesawat busuk." "Tidak berguna." "Cepat jalankan pesawatnya dengan benar ! Kami tidak ingin mati sia-sia di sini. Apa kalian dengar ?" "Jika sampai terjadi sesuatu dengan kami ? Kami berjanji akan menuntut kalian semua yang ada di sini dan juga maskapai kalian nanti." Sorak Sorai tersebut silih bersautan. satu persatu di antara mereka mulai mengeluh dan mengancam akan bertindak nekat jika mereka sampai celaka dan tidak bisa selamat. Indira dan Sari yang berada di sampingnya bahkan ikut menjadi bingung dengan apa yang harus mereka lakukan. Kondisi kabin sekarang sudah terlampau kacau. Orang-orang bahkan mulai berdiri dan membentak kapten beserta pramugarinya. "Tidak berguna." Salah satu di antara mereka bahkan ada yang memukul petugas pramugari karena saking kesalnya. Kapten yang melihat kabinnya sudah tidak terkendali pun terpaksa meninggalkan tempatnya untuk meminta pengertian pada mereka semua. "Tolong semuanya tenang ! Saya harap kalian tidak membuat suasana semakin kacau ! Badan pesawat saat ini mengalami ledakan, kami berada di titik rawan. Jika kalian memang ingin selamat ? tolong kalian bantu kami dan bersikaplah tenang ! Doakan kami semua selamat di sini ! Saya beserta kru saya akan mencoba sebaik mungkin untuk menyelamatkan kalian dari sini. Mohon tenang !" Ucap kapten tersebut memberikan pengertian. Sang pria yang tadinya mengamuk pun perlahan mundur dan sang pilot mulai melanjutkan kembali pekerjaannya. 30 menit lebih mereka semua berusaha dan bertahan. Seluruh kru bahkan kapten sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan pesawat beserta isi yang ada didalamnya. Sinyal sudah dikirim, Namun belum ada satupun balasan dari mereka yang ada di bawah. Kapten dan seluruh kru pun sudah pasrah. Mereka semua hanya bisa berdoa, berharap ada keajaiban yang akan menolong mereka semua. Yang tadinya gelisah dan marah-marah bahkan kini mulai terduduk lemas. Semua orang kembali bersatu, mereka saling menguatkan dan saling menggenggam satu sama lain. Hingga di Menit ke-35 Akhirnya pesawat memilih jatuh bebas. Burung besi tersebut Menabrak ombak dan berhenti tepat di pesisir pantai yang sepertinya tidak berpenghuni. *** Seluruh stasiun Tv, Koran maupun media internet. Ramai membicarakan mengenai hilangnya kontak dari pesawat LANGIT BIRU C55GC AIR. Para wartawan bahkan keluarga dari masing-masing korban sudah berkumpul ramai didepan bandara. Mereka semua meminta penjelasan atas hilangnya sinyal dari pesawat tersebut. Berbagai Asumsi mereka ungkapkan. Dari kemungkinan baik, hingga kemungkinan terburuknya. "Ya tuhan ada apa ini ? Apa yang terjadi dengan keluarga kami pak ?" Salah satu perwakilan dari mereka memberanikan diri untuk berbicara. Dia menarik kasar lengan seorang petugas yang ada di sana. Gerakan tersebut memicu aksi dari yang lainnya untuk semakin bertanya. "Tolong berikan kami penjelasan sekarang juga ! Kami ingin kepastian pak !" Lanjut satu orang lagi yang ada di belakangnya. Direktur PT. ANGIN KENCANG Ir. Yuswida sudah Mengatakan Jika pesawat LANGIT BIRU C55GC AIR telah kehilangan sinyalnya sejak memasuki perairan Los Request, Karibia. Mereka semua menonton kembali acara yang di putar oleh televisi besar di depannya. Dimana orang berdasi tersebut masih saja sibuk berbicara dengan beberapa staf yang ada di belakangnya. "Pesawat tersebut sudah kehilangan radar nya sejak memasuki perairan Karibia. Jikapun pesawat mengalami kecelakaan ? Maka saya pastikan jika lokasinya tidak akan pernah jauh dari perairan tersebut." "Untuk Pihak keluarga dan media saya harap dapat bersabar dan mau membantu kami mengawal kasus ini ! Jika seandainya pesawat jatuh atas kelalaian pihak kami ? Maka saya sebagai direktur dari PT. ANGIN KENCANG berjanji akan bertanggung jawab kepada seluruh korban sebagai mana mestinya." Jelas sang direktur di salah satu Chanel Televisi Swasta yang nampak di depan mereka semua. Segerombol orang tersebut langsung berteriak histeris dan menangisi nasib keluarga mereka.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.6K
bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
9.2K
bc

Time Travel Wedding

read
5.5K
bc

Romantic Ghost

read
162.7K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.7K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
4.4K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook