Menikahi Ratu Iblis

1101 Words
Saga merasa kegerahan saat dia memakai jas pernikahannya. Dasinya yang terlalu kencang membuat Saga kesusahan bernapas padahal sebentar lagi acara pernikahannya akan dimulai. Kini dia telah berdiri bersama dengan imam dan para tamu telah memenuhi tempat hanya menunggu pengantin wanita datang. Lonceng kecil berbunyi, pintu terbuka. Tampaklah pengantin wanita bersama Ayahnya mendekat. Melihat penampilan sang pengantin, Saga terpukau. Tangan yang awalnya berusaha melonggarkan dasi diturunkan. Entah mengapa, Saga merasa kali ini Lisa cantik dari biasanya. Tangan Saga otomatis terulur begitu Lisa mendekat dan diterima dengan baik. Pemberkatan nikah dimulai. Dari pertukaran cincin dan pengucapan janji, semua berjalan lancar sampai ke resepsi pernikahan. Saga tak bisa berhenti memandang Lisa yang kini sah menjadi istrinya. Masih terlihat cantik seperti pagi tadi. Hmm ... dia tak sabar untuk malam ini yaitu malam pertamanya bersama Lisa. Saat para tamu dijamu oleh makanan, Saga mengambil kesempatan untuk merangkul istrinya itu. Dia pura-pura menguap lalu meletakkan tangannya di belakang sang istri dan merangkulnya. Lizzy melirik pada Saga kemudian tersenyum manis yang dibalas dengan senyuman genitan. Tepat saat itu, Lizzy menghentak kakinya dengan sangat keras. Saga nyaris memekik namun secepat mungkin dia menutup mulutnya dan memaki dalam hati sedang Lizzy tersenyum puas. Jam menunjukkan pukul 23.00 ketika Lisa terbangun dari tidurnya. Dalam keadaan pusing, dia berusaha mengingat apa yang terjadi. Dia sadar bahwa Lizzy telah melakukan sesuatu yang sangat buruk kepadanya. Buru-buru dia melangkah keluar dengan langkahnya yang gontai menuju acara pernikahan. Sementara itu para tetamu telah pulang menyisakan anggota keluarga kedua mempelai. "Syukurlah acara pernikahan berjalan lancar sekarang kita besanan temanku. Semoga pernikahan mereka langgeng dan kita bisa dapat cucu." ucap Syahreza, Ayah dari Lisa dan Lizzy. "Ya semoga saja." balas Mahendra, Ayah dari Saga seraya tersenyum gembira. Pintu mendadak terbuka dan semua anggota keluarga melihat ke asal suara dan menemukan saudara kembar dari sang mempelai wanita. "Lizzy, dari mana saja kamu? Kenapa kau tak menghadiri acara pernikahan Lisa?" Lisa mengabaikan pertanyaan sang Ibu, tatapannya tajam ke arah Lizzy dan menghampirinya sangat cepat. Tanpa ucapan sepatah kata pun; dia langsung menampar saudara kembarnya sendiri. Semua orang terkejut kecuali Lizzy. "Dasar wanita jalang! Kenapa kau melakukan hal ini padaku?! Kenapa kau menikahi pria yang melamarku?!" Seketika itu juga semuanya tersadar bahwa pengantin wanita bukanlah Lisa melainkan Lizzy. "22 tahun kita bersama Lizzy, kita mengenal satu sama lain dengan sangat baik dan sungguh aku tak menyangka kau bisa melakukan hal yang buruk ini. Sangat menjijikan sekali!" Angel lantas memegang salah satu pundak Lisa dan melihat pada kedua anaknya secara bergantian. "Lisa, apa yang terjadi? Kenapa Lizzy yang mengganti posisimu sebagai pengantin wanita?" Lisa mulai terisak. Air mata mengalir deras. Dia pun memeluk Danita sangat erat. "Ibu ... Lizzy membiusku dan menggantikan posisiku!" pengakuan Lisa kembali membuat terhenyak dan tak bisa berkata apa-apa. Ada kemarahan dalam kedua mata Danita ketika dirinya menatap Lizzy tapi semua itu tenggelam kala suaminya memegang pundaknya. Angel menoleh pada Ayah dari anak-anaknya yang memberikan sebuah perintah. "Pergilah. Bawa Lisa dan tenangkan dia biar aku yang mengurus Lizzy." Angel membuang napas kasar lalu melakukan apa yang diminta oleh suaminya. Syahreza kemudian mendekati Lizzy lalu membawanya ke suatu tempat untuk berbicara empat mata dengan Lizzy. "Sekarang katakan pada Ayah, kenapa kau setega ini pada Lisa? Jika semua orang tahu tentang ini maka kita akan sekeluarga akan malu karena kelakuanmu." "Maafkan aku Ayah tapi aku tak punya pilihan selain melakukan ini. Aku tak ingin ada yang terluka." "Tapi jelas-jelas kau melukai hati Lisa, Lizzy." "Itu lebih baik dari pada dia mendapat luka yang lebih buruk lagi. Saga ... pria itu bukanlah pria yang baik." "Apa maksudmu?" "Nanti Ayah juga tahu apa maksudku. Aku hanya ingin Ayah tahu kalau apa yang aku lakukan ini adalah benar dan aku rasa tak apa-apa jika Lisa membenciku begitu juga Ibu." Syahreza melihat tak ada niat Lizzy untuk berbohong maka dia percaya pada anaknya itu. "Baiklah sekarang ayo kita pergi dan meminta maaf pada keluarga Keano. Untuk urusan yang lebih baik mereka yang memutuskan." Mereka kembali menghampiri keluarga Saga dan meminta maaf. "Tak apa-apa Syahreza, meski ini kesalahan tapi kami menerima anakmu Lizzy sebagai menantu kami. Kami juga akan mengubah nama dokumen dari Lisa menjadi Lizzy." "Sekali lagi saya minta maaf ya dan terima kasih karena sudah mau mengerti." Syahreza lalu beralih pada Lizzy dan memeluknya seraya mencium kening salah satu putri kesayangannya itu. "Ayah pikir Ayah akan kehilangan Lisa hari ini tapi kaulah yang pergi meninggalkan Ayah. Semoga kau bahagia Lizzy, kau juga harus patuh pada keluarga Keano karena mereka sudah menjadi keluargamu sekarang." Lizzy mengangguk. Air mata yang menghiasi pipi segera Lizzy hapus lalu melerai pelukan. "Ayah, barang-barangku?" "Nanti Ayah yang akan mengirimkannya, pergilah." Lizzy tersenyum getir lalu mendekati Yuna ibu Saga yang lantas memeluknya untuk beberapa saat. "Ayo kita pergi." Lizzy patuh dan pergi bersama keluarga sang suami. Di balik semua itu, Saga tersenyum bahagia ketika tahu bahwa mempelai wanita adalah Lizzy bukan Lisa. Pantas saja Saga merasa mempelai wanita sangatlah cantik. Rupanya incarannya yang menjadi istrinya sekarang jadi dia harus menerima Lizzy sebagai istri dan tentunya dia akan menjalankan kewajiban sebagai seorang suami. Setibanya di kediaman Keano, Saga sengaja tak langsung masuk agar memberikan waktu Lizzy mengganti pakaian lingrie, hadiah dari Saga. Ketika merasa sudah cukup lama akhirnya Saga masuk ke kamar dan menemukan Lizzy diam duduk di tepi ranjang mengenakkan lingrie pemberian Saga. Lizzy lantas meluruskan pandangan melihat pada suaminya. Tatapannya lantas membuat darah Saga berdesir begitu juga napsunya yang menggelora. Didekatinya Lizzy yang sama sekali tak melepas pandangannya, Saga terus meneguk ludah melihat penampilan dari Lizzy yang benar-benar membuatnya tak tahan. Didekatinya beberapa centi, Saga bisa mencium dengan pekat aroma mawar. "Kau cantik sekali sayang." bisik Saga. Lizzy diam saja ketika tubuhnya dibaringkan namun begitu Saga menyentuhnya alarm Lizzy berbunyi tanda dia bersiaga. Saga merunduk hendak mencium bibir sang istri. Sontak kaki Lizzy menendang "kejantanan" Saga. Alhasil, Saga berteriak. Lizzy pun mengambil kesempatan dengan mendorong pria itu hingga terjungkal ke lantai yang berbalut karpet. Lizzy berdiri seraya memamerkan senyum angkuh melihat Saga kesakitan dan terus saja mengerang. "Kau pikir aku ingin tidur denganmu, cih! pria berengsek sepertimu tak pantas untuk menyentuhku!" Dengan tubuh gemetar dia menatap pada Lizzy yang berlagak sombong, menatapnya tanpa ada belas kasihan. "Kenapa kaget begitu? Apa kau terkejut ketika aku tahu kalau kau itu adalah pria berengsek yang selalu mempermainkan wanita dan ya aku mengetahuinya jadi aku mengganti posisi Lisa denganku." "Kau pasti sudah tahu alasannya apa jadi sebab aku istrimu sekarang aku akan pastikan aku akan menikmati kehidupan pernikahan ini yaitu membuatmu tersiksa!" lanjut Lizzy dengan penuh penekanan di bagian kalimat. "Maka Tuan Saga Keano aku mengucapkan selamat datang di Neraka!" Dalam kesakitannya Saga akhirnya mengetahui bahwa dia telah menikahi Ratu Iblis.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD