bc

Balasan Untuk Mantan Suami

book_age18+
1.3K
FOLLOW
7.5K
READ
HE
city
childhood crush
like
intro-logo
Blurb

Penampilannya yang lusuh membuat Evan pun menikahi Marisa dan memilih membuang Amira istri pertamanya yang dianggap miskin dan hina. Namun setelah bercerai, Evan pun akhirnya mengetahui kalau sebenarnya Amira adalah pewaris nomor dua keluarga Muchtar Candra Winata. Dan saat semuanya terungkap, Evan pun menyesali dan membujuk Amira agar mau kembali Rujuk....apakah Amira menerima permintaan Rujuk Evan? lantas apa yang dilakukan Marisa saat mengetahui mantan madunya itu anak orang kaya?

chap-preview
Free preview
Dihina Dan Direndahkan
“ Sekarang juga kamu tinggalkan rumah ini! karena kamu sudah bukan siapa – siapa lagi bagi kami, Amira,” usir seorang Wanita berusia sekitar empat puluh delapan tahun bernama Rohana yang merupakan mertuanya Amira, sambil mengarahkan telunjuk ke pintu pagar yang sudah terbuka. Dengan Langkah kaki yang sedikit berat, Amira berjalan meninggalkan rumah mantan suminya dengan menggandeng tangan gadis kecil berusia tiga tahun yang merupakan putrinya bernama Kirana, hasil pernikahannya Bersama Evan lima tahun yang lalu. Sungguh diluar dugaan, rumah tangganya dengan laki – laki bernama Evan Adikara pun harus kandas. Karena Setelah Amira melahirkan Kirana, Evan pun memilih menikah lagi dengan perempuan cantik bernama Marisa yang merupaka anak seorang pengusaha dan pemilik sebuah perusahaan tempat Evan bekerja saat ini. “ Tunggu!!!” Kaki Amira yang hampir menginjak rumput halaman pun segera ditarik kembali setelah mendengar seruan dari mantan mertuanya yang berteriak dibelakng Amira. Amira membalikan badannya. Terlihat wajah marah Rohana terpampang jelas menatap tajam Amira. Rohana berjalan mendekati Amira. “ Jangan pernah membawa barang apapun dirumah ini,” ucap Rohana sambil langsung merebut tas besar berisikan pakaian Amira dan Kirana. “ Tapi, itu bajuku, bu,” ucap Amira mencoba mempertahankan tasnya. “ Dan semua ini dibeli dari hasil uang yang diberikan putraku, dan aku tidak akan pernah membiarkan kamu membawa apapun dari hasil uang yang diberikan oleh Evan!” sergahnya sambil menarik keras tas yang dipertahankan oleh Amira, hingga membuat Amira pun terpaksa harus melepaskannya. Setelah berhasil merebut tas besar yang dipegang Amira, Rohana pun beralih dan merebut paksa boneka yang tengah dipeluk Kirana, hingga membuat gadis kecil berusia tiga tahun itu pun jatuh tersungkur. “ Ya Allah…Kirana!!!” Amira segera mengambil tubuh mungil Kirana dan langsung menggendongnya. Bola mata terbuka lebar menatap Rohana dengan darah mendidih sampai keubun – ubun, melihat perlakuan mantan merutanya yang sama sekali tidak merasa iba terhadap Kirana. Ingin rasanya Amira mencakar wajah Rohana yang hanya tersenyum meledek melihat cucunya sendiri menangin dan terus meronta ingin mendapatkan kembali mainannya itu. Namun Rohana tidak memperdulikan hal itu, Rohana menulikan telinganya dan menutup hatinya, hingga rengekan Kirana tidak mampu menyetuh perasaanyan saat ini. Kebencian Rohana sangat besar, hingga begitu tega membiarkan cucunya menangis meminta kembali barang yang jadi miliknya. Hati Amira seperti diremas – remas, sakit rasanya mendapatkan perlakuan seperti ini dari Rohana yang sekarang sudah menjadi mantan mertuanya itu. “ Bu, aku mohon sama ibu, kembalikan barang milik Kirana. ibu boleh mengambil semua barang milikku, tapi tolong, kasihani Kirana,” ucap Amira mengiba. Amira berharap Rohana untuk menunjukan sedikit rasa kasihnya pada Kirana cucunya sendiri dan mengembalikan boneka kesayangan Kirana. Namun Rohana malah mendelik, lalu bergegas pergi meninggalkan Amira yang mencoba menenangkan Kirana yang terus menangis meminta bonekanya kembali. “ Sabar ya sayang, nanti mamah beliin yang baru dan lebih bagus buat Kirana,” bujuk Amira sambil menepuk – nepuk punggung Kirana dengan pelan. Dengan perasaan yang begitu sakit, dan disertai tangisan Kirana, Amira pun kembali melangkah keluar dari teras rumah mantan suaminya yang selama lima tahun ditempati, berharap bisa mendapatkan kebahagiaan menjadi istri dari laki – laki yang sangat dicintainya itu. Namun keinginan itu ternyata kandas begitu saja, setelah Evan yang dibangga – banggakan mencintainya setulus hati pun pada akhirnya menikah lagi dengan perempuan bernama Marisa, anak seorang pengusaha dan pemilik perusahaan. Ironisnya, Rohana mendukung keputusan Evan untuk membawa Marisa tinggal serumah denganya, dan tentu saja hal itu membuat Amira tidak tahan harus melihat setiap hari Evan dan Marisa mengumbar kemesraan dihadapannya. Amira pun memutuskan untuk mundur dari statusnya sebagai istri Evan, daripada harus terus tersiksa batinnya setiap hari mendapatkan perlakuan tidak adil dari Evan dan Juga Rohana, dan itu pun terjadi pada Kirana yang tidak pernah diterima sebagai bagian dari mereka. Amira berjalan sambil menggendong Kirana yang sepertinya tertidur setelah cukup lama menangis. Namun langkahnya kembali terhenti saat sebuah mobil memasuki halaman rumah Rohana, dan tentu saja Amira mengetahui kalau itu mobil Marisa. Amira berdiri mengarahkan pandangannya kearah pintu mobil yang kini sudah terbuka. Benar saja, Marisa pun turun dari dalam mobil, dan tidak lama kemudian disusul Evan yang juga turun lalu mereka berjalan bergandengan mendekat kearah Amira yang hanya berdiri mematung. “ Jadi, Sudah mau pergi?” tanya Evan sambi tersenyum meledek melihat mantan istrinya yang berdiri dengan mengenakan pakaian lusuh dan menggendong Kirana. “ Iya,” jawab Amira singkat. “ Kenapa harus pergi, disini juga membutuhkan seorang pembantu, kalau memang kamu bersedia, aku mau memberikan gaji lebih besar dari pembantu pada umumnya,” ledek Amira sambil tersenyum sinis. “ Benar apa yang dikatan istriku, Amira, kamu masih bisa kok tinggal disini sebagai pembantu, kasihan kan Kirana kalau harus dibawa tidur dikolong jembatan.” Mata Amira seketika terbuka lebar mendengar perkataan Evan seperti itu, sementara Evan dan Marisa tertawa lepas menyaksikan penderitaan yang dihadapi Amira saat ini. “ Maaf, saya tidak butuh pekerjaan. Dan saya bisa mencari kerja sendiri,” tolak Amira sambil kembali mencoba meneruskan langkahnya. “ Baiklah kalau kamu tidak mau menerima niat baik kami. Tapi ingat, jangan pernah datang untuk meminta biaya buat anakmu itu, karena aku sepeser pun tidak akan pernah memberikannya,” ucap Evan dengan begitu sombong. “ Kamu gak perlu khawatir, karena aku tidak akan pernah meminta apapun dari kamu untuk Kirana. Bahkan, aku tidak akan pernah memberitahu kamu kalau Kirana sakit, jangankan sakit sampai Kirana meninggal pun kamu tidak akan pernah aku kasih tahu.” Sorot mata Amira seperti seekor elang yang menatap tajam mangsanya. Merah menyala karena emosinya sudah semakin memuncak mendengar perkataan Evan yang sama sekali tidak pantas diucapkan oleh seorang ayah. “ Baguslah kalau begitu,” jawab Evan sambil merangkul bahu Marisa dan mengajaknya untuk masuk sambil tertawa puas, diantar tatapan Amira yang penuh dengan kemarahan. Amira berjalan keluar dari halaman rumah Rohana sambil menggendong Kirana. Berjalan menelusuri jalanan komplek dengan perasaan hati yang sangat sakit atas Tindakan dan prilaku keluarga mantan suaminya dan tidak tahu harus kemana saat ini tempat yang ditujunya. Setelah cukup lama berjalan sambil menggendong Kirana, Amira pun memutuskan untuk beristirahat sebentar disebuah halte. “ Mamah…Kilana haus” ucap Kirana membuat Amira pun seketika merogoh kantong celana kulotnya dan hanya ada selembar uang sepuluh ribu yang tersisa, karena dompetnya berada didalam tas pakaian yang diambil oleh Rohana tadi. Amira pun berdiri dan berjalan menghampiri sebuah kios kecil untuk membeli sebotol air mineral dan dua bungkus roti hanya untuk sekedar mengganjal perutnya agar tidak terlalu lapar dan memberikannya kepada Kirana. Amira hanya bisa melihat putri kecilnya yang sedang meminum air mineral bahkan hampir setengah botol doihabiskannya, lalu menyantap roti yang diberikan Amira padanya, dan Kirana memakannya dengan lahap. Melihat mata Kirana yang masih bengkak akibat menangis, dan wajahnya yang begitu murung karena kehilangan boneka kesayangannya, hati Amira sakit seperti diremas – remas. “ Apa yang harus aku lakukan kedepannya?”

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Takdir Tak Bisa Dipilih

read
3.8K
bc

Istri Tuan Mafia

read
17.3K
bc

Tergoda Rayuan Mantan

read
24.5K
bc

Pembalasan Istri Tersakiti

read
8.4K
bc

CINTA ARJUNA

read
13.2K
bc

Ayah Sahabatku

read
24.3K
bc

Dipaksa Menikahi Gadis Kecil

read
22.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook