29. Suara

1838 Words

"HAI!" Shanin memunculkan kepalanya dari luar pintu, tak lupa dengan menampilkan cengiran khasnya yang menunjukan deretan gigi putihnya. Sedangkan Raynzal dan Arkan yang tadinya tengah berniat untuk melepas baju rumah sakit itu nampak panik dan segera memakainya kembali begitu melihat sesosok kepala itu muncul dengan rambut terikat tinggi di atasnya. "Nin, cowok semua tau disini! Bahaya, ngerti gak?" Arkan mengomel dengan kedua tangannya yang sibuk mengancingkan kembali bajunya. "Ketok dulu kek! Untung gue gak lagi t*******g!" Tambah Raynzal tak suka. Bukan Shanin namanya kalau menghiraukan semua omongan itu, gadis itu malah langsung saja nyelonong masuk dengan kedua tangan yang terlihat menenteng sebuah kantong kresek. "Kalian udah makan? Makanan rumah sakit gak enak, kan? Shanin ba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD