Bab 96 Perang Psikologis 2

4145 Words

Dengan mata memicing kuat dan hati deg-degan, Arya memeriksa semua layar di sana. Namun, meski begitu tetap saja tak ada tanda-tanda Lia meninggalkan lantai itu. “Sepertinya perempuan itu nyasar di lantai 19, Pak. Itu kemungkinan terbaik kita saat ini.” “Arya, ada berapa kamar di lantai itu?” tanya Uma, Ilham di sampingnya hanya bisa menyimak tanpa membuka suara karena takut. “Ada banyak. Terlalu banyak untuk bisa diperiksa dalam waktu satu jam.” “Bagaimana jika Lia ada apa-apa? Kalau ada orang jahat, bagaimana? Dia sedang mabuk, Arya!” perempuan itu maju dengan wajah seputih bubur. Lelaki berjaket cokelat itu meliriknya dengan tatapan cemas, “kita berdoa saja ia tidak apa-apa.” Sebuah suara super keras di pintu membuyarkan ketegangan itu. Mereka yang ada di dalam ruangan itu otomat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD