Beberapa jam kemudian, Jakarta, malam hari di sebuah ruangan di salah satu manor mawar merah milik ibu Zaflan Matsuyama. “Apa kamu gila? Sebastian, kamu bisa membuat otak tuan muda menjadi bodoh!” bentak seorang pria di layar laptop, berpakaian jas putih laboratorium, berkacamata dan terlihat berusia 40 tahunan, namun garis-garis tegas di wajahnya begitu memikat hingga dia terlihat awet muda. “Ini adalah kesempatan terbaik kita, dokter. Lakukan saja apa yang aku perintahkan,” titah Sebastian dingin. “Sebastian! Tolong pikirkan sekali lagi! Tuan muda sudah mengalami gangguan ingatan beberapa tahun silam! Saat itu, kita menggunakan obat itu dalam dosis cukup berbahaya! Masih untung otaknya masih berfungsi baik! Jika mengulangnya lagi, bukan tidak mungkin dia akan mengalami kerusakan syara

