Rumor

2095 Words

Mentari terbit menampakkan sinarnya. Langit biru terlihat bersih dari gumpalan awan menandakan pagi yang cerah. Pun begitu dengan Shofia, senyuman terlukis indah di wajahnya tampak berseri-seri. Ia begitu bahagia. Bagaimana tidak, pagi ini setelah sekian lama, ia berangkat sekolah diantar oleh sang ayah. Sebelumnya, ia menyantap sarapan segelas s**u serta semangkuk sereal yang disiapkan ibunya. "Pa, aku sekolah dulu," ucap Shofia seraya mencium punggung tangan Gilang lalu turun dari mobilnya. "Belajar yang giat!" seru Gilang. Shofia melangkahkan kakinya gontai menuju kelas. Aura kecantikannya keluar membuat siapa saja yang melihatnya akan terpesona. Begitulah seharusnya. Namun, saat ini yang terjadi justru sebaliknya. Setiap pasang mata melihatnya tak suka, bahkan sebagian orang menggun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD