POV : DIRA Kepergian Mas Arga kali ini semakin membuatku resah dan gelisah tak jelas. Pasalnya Karen sudah tahu bagaimana status dan hubunganku dengan Mas Arga. Dia sepertinya akan tetap mempertahankan Mas Arga dan tak akan membiarkanku mendapatkan cintanya seutuhnya. Haruskah aku minta tolong seseorang untuk mengawasi Karen di Jakarta? Tapi siapa? Soal uang, tak jadi soal sebab toko sembako grosiran yang diberikan Mas Arga untukku sangat cukup untuk membayar mata-mata itu. Jangankan hanya satu bahkan lima pun masih bisa kubayar. Selama ini aku nyaris tak pernah kekurangan uang selama menjadi istri Mas Arga. Dia paham soal nafkah lahir, tapi nafkah batin aku yang harus berjuang sebab dia sering kali tak berminat kecuali memang sengaja kumasukkan obat perang*ang ke dalam minumannya.

