Bian terus berjalan memasuki ruangannya tanpa melirik kiri kanan. Di dalam ruangan, ia pun duduk diam. Zhian yang melihatnya masuk ruangan, langsung ikut masuk, "Bos kenapa?" Ia menunjuk ke arah plester di sudut bibir dan di pelipis Bian. "Lelaki itu, kurangajar!" Bian mengepalkan tangan dan menggebraknya. Zhian mengerutkan keningnya, "Ada apa? Ini pasti soal Banan Alaric." "Iya kamu betul. Kalau saja aku atasan yang semena mena, sudah aku pecat dia!" Bian kembali menggebrak meja. Zhian tergelak, "Kamu bisa jadi semena mena kalau ada alasan yang tepat." "As your friend, jelaskan apa yang terjadi?" Zhian duduk di hadapannya. Bian menarik nafas panjang dan menceritakan semuanya, termasuk soal penemuan white wizard itu. "Itu alasan yang cukup untuk memecatnya. Mana ada lelaki s

