Dominic ZhangQuen

1138 Words
Setelah dua hari kematian dari sang Lord elios kini tibalah hari penobatan untuk Dominic Zhangquen dia sudah tidak menjadi seorang Duke, dia dipilih untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai Lord di wilayah Rheinsburg. Dominic berjalan dengan gagahnya menuju tempat penobatan, dengan pakaian kebesaran yang pas ditubuh atletisnya dia mulai menapaki setiap anak tangga, pandangan mata berbinar dan memuja tampak di mata para wanita yang menyaksikan diruangan itu.  "Sebelah sini tuan.." Dominic mengikuti sesuai instruksi, dia mulai menatap lurus badannya tegap tatapan matanya penuh intimidasi. Sang tetua mengambil sebuah mahkota dan bersiap untuk memakaikannya pada Dominic, dia sedikit menunduk untuk mempermudah tetua itu lalu jubah kebesaran pun ikut di kenakan ditubuhnya lalu tongkat yang bertabur emas dan berlian diberikan kepadanya. "KINI RHEINSBERG MEMILIKI LORD BARU YAITU LORD DOMINIC ZHANGQUEN" setelah seorang tetua itu mengumumkan kedudukan dominic semua orang di ruangan itu bergembira dan bersorak riuh, walau pasti ada saja yang tidak suka dengan hal ini terutama bagi mereka orang-orang yang licik. Bagaimanapun juga Dominic terkenal kejam dan tak pandang bulu dia tidak pernah mau ada secuil masalah di dibawah kepemimpinannya. . Anya terus memutar otaknya untuk keluar dari istana mengerikan ini, dia harus segera keluar dari dunia yang menurutnya aneh tapi bagaimana caranya? sedangkan dia terus dikurung diruangan ini. Anya mulai memberanikan diri untuk membuka pintu besar berwarna putih ini, tak lupa dia menyelipkan sebuah pisau makan di balik tubuhnya dia membuka perlahan dan mengendap-endap. Sungguh arsitektur yang sangat luar biasa anya seakan selalu terkesima jika melihat setiap sudut istana ini. Dia terus berjalan menyusuri lorong yang entah akan membawa dirinya kemana, tiba-tiba dia melihat cahaya diujung sana anya terus berjalan dan ternyata membawanya keluar dari istana itu tapi bukan jalan keluar yang dia dapat melainkan menuju sebuah taman yang tidak pernah dipikirkan anya sebelumnya, sebuah taman didalam istana.  Langkahnya mulai melangkah semakin mendekat menapaki anak tangga dari bebatuan itu matanya terus menelisik kesetiap sudut taman, mulutnya terus terbuka dia begitu takjub dengan apa yang dia lihat, air terjun buatan yang langsung mengalir ke danau bunga-bunga yang begitu cantik dan memanjakan mata begitu berbeda dengan apa yang dia lihat kemarin-kemarin. Langkahnya terus masuk dan dia mendudukan tubuhnya disebuah batu anya menarik nafas dalam-dalam, anya melamun memikirkan semua teman-temannya apakah mereka mencarinya ? Apakah mereka menunggu dirinya saat anya termenung sebuah tepukan di bahunya membuat anya tersentak kaget dan membalikan tubuhnya. "Lord!! " ya ternyata itu lord Dominic anya tau dari lusi bahwa hari ini ada penobatan menggantikan mendiang Lord Elios. Anya berdiri dan memberikan hormat kepada Lord Dominic, ini adalah taktik nya selama disini dia harus bisa dan sebisa mungkin tidak berbuat hal-hal aneh yang bisa membahayakan dirinya, dia akan benar-benar berbuat baik kepada Lord Dominic. "Siapa yang membiarkan mu masuk ke taman ini ?" dengan suara deep seperti ingin menerkam.  Ada rasa takut yang bergelayut didalam hati anya dia takut di bunuh dan ditenggelamkan di kolam itu. "Ma-maafkan saya. Saya hanya bosan di dalam kamar" Dia tidak menjawab dia melangkah melangkah melewati anya dia berjalan pada lengkungan bunga disana, dominic menatap keatas dengan mata tertutup, bolehkah anya merasa bahwa expresi dominic yang ini sangat berbeda. Saat mereka pertema bertemu dan saat dia berada di singgasana ? Sekarang wajahnya begitu damai. "Ini adalah taman yang dibuat ayah untuk ibuku, Dia selalu berada disini, Dia selalu membawaku kemari saat aku merasa bosan " dia menarik nafas panjang dan membuang nya.  "Ketika ibu meninggal ayah melupakan taman ini ku kira taman ini tidak terawat ternyata masih indah seperti sebelumnya.." sambungnya Anya benar-benar tidak tau bahwa taman ini memiliki sejarah tersendiri bagi dominic, dia merasa tidak enak hati, ketika dominic membalikan tubuhnya anya membungkuk memberi hormat. "Maaf atas kelancangan saya lord, saya tidak tau saya akan segera meninggalkan tempat ini" kata anya lalu segera bergegas menapaki setiap anak tangga.  "Tunggu." perintah lord itu membuat kaki anya seketika berhenti dan membalikan tubuhnya pada Dominic, dia melangkah mendekat pada anya menarik tangan gadis itu dan memberikannya satu buah obat lagi seperti sebelumnya. "Minumlah, Jangan sampai tidak kau minum atau akan fatal akibatnya" "Baiklah...." anya mulai melangkah keluar dari sana sebenarnya banyak pertanyaan dikepalanya kenapa dia harus meminum ini ? Apa dia sakit ? Tapi dia baik-baik saja dominic memberinya makan dengan baik. "Kau bebas untuk ke taman ini, hanya taman ini jangan pernah keluar dari istana" Mata anya terbuka hatinya sedikit bahagia, anya membalikan tubuhnya dan tersenyum manis sambil berkata terimakasih. . Siang sudah berganti malam, pesta penobatan Lord baru di wilayah Rheinsberg ternyata belum selesai malam ini masih ada acara jamuan makan malam para petinggi Rheinsberg dan sebuah pesta dansa. Lisa maid yang selalu bersama dan menemani anya menyiapkan anya untuk pesta malam ini anya begitu cantik dibalut dress hitam ditubuhnya. Sedangkan di aula istana sudah banyak orang yang sedang berpesta, Dominic dan para petinggi sedang berada diruang makan yang mewah dengan makanan yang lezat. "Bersulang untuk Lord baru kita Dominic" ajak duke dari wilayah rostock semua orang yang berada di meja itu menganggkat gelas mereka dan bersulang bersama lalu meminumnyya.  "Terimakasih Duke arka" smrik tersuguh dari wajah tampan dominic yang langsung melanjutkan minumnya, setelah beberapa menit jamuan makan selesai mereka keluar dari ruang makan lalu mereka dipersilahkan untuk menikmati pesta malam ini. Ada beberapa wanita yang selalu siap melayangi mereka, ada yang secara terang-terangan menghisap darah sang wanita sedangkan dominic mulai melangkah untuk menuju singgasananya diatas sana. "Hormat saya tuan dominic" suara wanita yang begitu familiar pikir dominic, dia membalikan tubuhnya ternyata wanita ini wanita yang sebelumnya menggoda ayahnya. "Selamat atas kedudukan baru mu my lord Dominic..." katanya sambil menunduk dan terlihatlah jelas lekukan tubuhnya yang tak tertutup dengan benar karena dressnya yang sexy itu, saat wanita itu menatap penuh gairah pada sang lord, dia berjalan semakin mendekat padanya tangannya mulai meraba punggung bidang dominic yang tertutup baju kebesarannya. "Aku akan melayanimu dengan baik Lord dominic" tangannya terus membuat gambar abstrak di baju sang Lord.  "Kau ingin darahku ? Hisaplah" wanita itu membetulkan rambut yang menutupi leher cantiknya dan mempersilahkan dominic untuk menghisap darahnya. Tak bisa dipungkiri dominic benar-benar haus darah sekarang, dua hari ini dia belum menghisap darah gadis itu lagi. Tanpa basa-basi dominic menarik tubuh wanita itu mencium disekitar leher dan menancapkan taringnya dan menghisap darah wanita itu tangan wanita itu tak tinggal diam, tangannya menelusuri setiap inci dari leher dominic dia terus meremas rambut belakang dominic seakan menggodanya untuk berbuat lebih. "Hambar, tidak seperti darah gadis itu" - kata dominic dalam hatinya Degh.... Matanya terbuka dan mengarah pada sosok gadis yang berdiri diambang pintu bersama satu orang maid dan lucas knight yang dia tugaskan untuk selalu menjaga gadis manusia itu, dominic juga sangat terpukau pada penampilan malam ini pada gadis manusia itu ternyata tubuhnya indah berbalut dress yang dia belikan. namun ada hal yang dia tidak suka, dia tidak suka tatapan memuja semua pria byang berada diruangan ini tatapan mereka seperti melihat sebuah daging lezat yang siap dimakan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD