A Letter

1103 Words

pagi hari di istana rheinsbergh anya sudah membawa sean dalam pelukannya mereka ditemani oleh lucas hendak bergegas ke ruangan kerja dominic. Anya membuka pelan pintu besar itu tapi langkahnya terhenti ketika mendengar perdebatan diantara dominic dan nao. "Tapi apa tidak salah kau membawa verenica kemari dominic" "Sementara hanya sementara " Ya..yah..yah.. Sean membuat dominic dan nao berbalik menatap kearah mereka, sedangkan anya terdiam menatap penuh kebingungan pada dominic. "Kemari" ucap dominic berusaha tenang walau dia tau dalam pikiran istrinya sudah penuh dengan pertanyaan Anya berjalan dan duduk berjauhan dengan dominic dia memilih duduk di pojok kanan shofa dan tak menatap dominic sedikitpun, pria itu menarik nafas panjang dan mulai berusaha menjelaskan pada anya. "Benar,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD