Hari ini bukan hari libur sebenarnya , tapi aku harus ambil libur mendadak karna mas Amar demam tinggi sejak semalam .
Meski mengaku sudah baikan , tapi pagi ini suara muntah muntah dari kamar mandi yang terdengar saat aku memasak di dapur memaksa mas Amar mengalah dan memutuskan izin dari kantor tempat dia bekerja . mana mungkin aku membiarkan dia pergi bekerja dalam keadaannya yang seperti itu
" mas bangun dulu , ayo dimakan buburnya " kubantu mas Amar duduk bersandar disandaran bed , kusuapi dia makan lalu setelahnya mas Amar meminum obatnya
" kamu nggak kerja yank ? "
" kamu fikir aku tega ningggalin suamiku yang sakit gini demi kekantor "
" aku kan cuma nanya dek , kamu kok sewot sih "
" gimana aku nggak sewot mas , kamu demam begini pasti karna kamu kurang istirahat , pagi kerja , pulangnya main terus sama temen temen mu sampai larut malam bahkan kadang sampai subuh kalo weekend "
" ya nggak enak dong dek nolaknya , kata mereka semenjak menikah aku jadi nggak asik diajak keluar "
" halah temen yang begitu masih kamu bela belain mas mas , toxic mereka itu mas , nggak memberi faedah apa apa buat kamu "
" mereka itu temen temenku dari jaman aku susah lo dek , kalau nggak karna mereka aku mungkin nggak berani ngelamar kamu dulunya "
" halah , sekarang nyatanya apa , tiap hari yang futsal lah , yang ngafe lah , yang nongkrong nongkrong nggak jelas , dan jangan fikir aku nggak tahu kamu kemaren sabtu itu ke club minum minum kan , baju kamu bau nya nggak enak banget , kalau udah sakit begini yang ngusurin kamu mereka emangnya ? "
" kamu kok jadi kedengeran nggak ikhlas gitu buat aku ya dek , kalau bukan istriku yang ngurusin aku mau siapa lagi emangnya , istri orang ? " .
Astaga dia mulai lagi , mulai mengungkit ngungkit tugas istri yang baik lagi di depanku , seolah dia sudah melakukan tugasnya sebagai suami dengan baik saja , contoh paling kecil dari tugas suami adalah menafkahi istri lahir dan batinnya .
Tapi hei , coba lihat diriku sekarang . aku kerja senin sampai jumat dari jam tujuh pagi sampai jam lima sore karna kebutuhan sehari hari pun serba kurang buatku , ini semua di sebabkan gaya hedon suamiku yang pengen ikut ikutan arus kekinian selebgram yang nggak sesuai standar gajinya . Dengan gaji mas amar diperusahaan marketplace yang mendekati tiga puluh juta per bulan , gaya hidupnya mas Amar sudah seperti pemilik perusahaan saja .
Mas Amar rela menjual mobil penuh kenangan perjuangan kami hanya untuk upgrade ke mobil baru yang menurutnya bisa menunjang penampilannya , Belum lagi cicilan rumah yang baru berjalan tiga tahunan setiap bulannya membuat kami harus rela makan tempe tahu . Tapi dia dengan tanpa rasa bersalahnya mengunggah foto di i********: sedang ngopi bareng teman temannya di coffeeCity yang harga kopi per cup nya jika di belikan kopi sachet bisa buat persediaan kopi hampir dua bulan .
Jika di nasehati , tentu saja mas Amar akan merasa semua yang di lakukannya adalah benar , karna uang yang dia belanjakan adalah uang hasil keringatnya . jika sudah begitu , apa lagi yang bisa kulakukan selain diam dan pasrah karna nggak ingin ada pertengkaran diantara kami berdua .
" besok lagi kalau kamu sakit , minta saja salah satu sahabatmu yang katamu selalu menemanimu dari jaman kamu masih susah itu menyuapimu makan , jangan minta aku mas " kataku sambil membawa bekas makan mas Amar keluar dari kamar .
Hatiku benar benar dongkol dibuatnya , ucapannya seolah aku ini nggak pernah menemaninya berjuang dari jaman susah saja . Masa masanya kami pengantin baru , aku adalah orang yang selalu menyemangatinya jika hari yang dia lalui sedang buruk , atau memijatnya saat dia lelah , atau merawatnya saat dia sakit , mulai dari mengontrak rumah , kesana kemari menggunakan motor bebek jadulnya , hingga makan nasi sebungkus berdua karna sedang tanggal tua semua itu sudah pernah aku rasakan saat bersama Amar syarif . jadi siapa yang sebenarnya teman saat susah baginya
apa pernikahan setelah lima tahun memang seperti ini ? , atau hanya pernikahan milikku saja ?
" tempeleng aja kalau punya suami begini mah !!?? "
ada yang berfikiran gitu nggak ??
06 februari 2023
Jambi