bc

My Hot Young Secretary

book_age18+
3.3K
FOLLOW
36.5K
READ
possessive
goodgirl
drama
sweet
like
intro-logo
Blurb

Innovel Writing Contest - The Next Big Name

#MaleLead

#MaleLeadContest

Raffa Athalariq Pradipta adalah seorang Pria tampan dan mapan, pria blasteran Indonesia-Turki itu adalah seorang Chief Executive Officer di perusahaan Gemilang Pradipta Sejahtera. Perusahaan keluarga yang sudah turun-temurun dan kini telah diwariskan padanya.

Raffa pria itu akrab disapa, sudah berhasil menjadi pengusaha muda nomor satu terkaya di Negeri ini. Namun, sayang kisah asmaranya berbanding terbalik dengan kesuksesan karirnya selama ini. Bahkan sampai detik ini Raffa belum pernah terlihat sekalipun menjalin kasih dengan seorang wanita.

Hingga suatu hari, Raffa bertemu dengan wanita muda, yang begitu cantik dan seksi. Wanita itu bekerja sebagai sekretaris pribadinya di perusahaan.

"Apa kamu tidak bisa mengganti pakaianmu dengan pakaian yang lebih sopan?" tanya Raffa dengan menatap tajam calon sekretaris pribadinya itu.

"Nggak bisa Pak! ini fashion saya." tolak wanita cantik itu dengan tegas. Bahkan kali ini Aleta Queenby Fradella Ulani yang biasa disapa Queen itu tengah menyilangkan kedua kakinya yang jenjang dan mulus.

Raffa sontak membuang pandangannya ke arah sekitar, mengusir rasa gugup di hatinya. Biar bagaimanapun Raffa pria normal yang pasti akan tergoda melihat pemandangan indah di depannya saat itu.

Dasar perempuan aneh! Bagaimana bisa perusahaan merekrut orang seperti dia, gerutu Raffa kesal di dalam hati.

Apakah wanita cantik itu bisa menarik perhatian seorang Raffa Athalariq Pradipta,

atau malah sebaliknya?

chap-preview
Free preview
Perjaka Tua
"Uncle bangun Uncle …" panggil anak laki-laki berusia delapan tahun itu. ia lalu menggoyangkan tubuh pamannya itu ke kanan dan ke kiri. "Hmmm … Uncle masih ngantuk Jo!" ucap Pria tampan itu masih dengan mata yang terpejam. "Huh, uncle payah! bener kata Papi pantes sampai saat ini uncle belum juga menikah. untuk bangun pagi saja uncle malas seperti ini!" ujar anak laki-laki yang diketahui bernama Johan Alexander Pradipta itu dengan sinis. Sontak saja pria tampan itu membulatkan matanya seketika kala mendengar ucapan keponakannya itu. "Papi mu bilang apa tentang Uncle?" Pria tampan itu lalu beringsut dari tidurnya, Ia pun berjalan mendekat kearah Johan yang sudah berada di depan pintu. "Coba katakan pada Uncle apa yang Papi mu katakan?" desak Pria itu dengan menatap tajam keponakan tampannya itu. Johan pun menundukan kepalanya seketika, ia begitu takut melihat wajah marah sang paman. "Itu--uu Papi bilang---" Seketika daun pintu berwarna putih pun terbuka. "Johan? ternyata kamu di sini? Ayo kita harus siap-siap Jo, Mami sudah menunggu di bawah." ucap seorang lelaki tampan yang diduga sebagai ayah dari Johan. Johan pun tersenyum senang, kala melihat sang Papi yang datang. "Papi, ayo kita keluar dari kamar uncle." Johan pun langsung menarik tangan sang Papi. "Kenapa Jo?" tanya pria itu lalu menaikkan sebelah alis matanya. "Uncle galak, dia marah gara-gara aku bilang uncle belum juga menikah." ucap Johan dengan polosnya. Sontak saja sang Papi tertawa terbahak mendengar ucapan anak pertamanya itu. "Johan anak ganteng Papi? kenapa kamu pintar sekali sayang." bukan memarahi sang anak, pria itu malah memujinya. "Lu ya jadi Bapak jangan ngajarin yang nggak bener sama anak, Lu!" sentak Pria tampan itu terlihat kesal, ia lalu berkacak pinggang. Raffi Athalariq Pradipta ayah dari Johan itu pun langsung mengangkat kedua tangannya. "Ampun Bang, anak gue nggak salah. Dia cuman ngomong jujur apa adanya." ucap Raffi tanpa bersalah, ia lalu mengajak sang anak untuk keluar dari kamar saudara kembarnya itu. Sementara Pria itu terlihat tengah menahan amarahnya, ingin sekali ia mengumpat pada saudara kembar nya itu. Ya, ia adalah Raffa Athalariq Pradipta Seorang pria tampan dan mapan, blasteran Indonesia-Turki ini adalah seorang chief executive officer di Perusahaan Gemilang Pradipta Sejahtera ( GPS ) perusahaan keluarga yang sudah turun-temurun dan telah diwariskan padanya. di usianya yang sudah menginjak tiga puluh delapan tahun, Raffa pria itu akrab disapa sudah berhasil menjadi pengusaha muda nomor satu terkaya di negeri ini. namun sayang kisah asmaranya pun berbanding terbalik dengan sang adik. Kembar bukan berarti sama. Ya, mungkin begitulah pepatah yang cocok untuk menggambarkan kehidupan si kembar Raffa dan Raffi saat ini. Mereka berbeda dari sisi kepribadian, sifat bahkan urusan asmara pun Raffi sang adik lebih beruntung. Raffi sudah lebih dulu menikah dan dikaruniai dua orang anak laki-laki dari hasil pernikahannya dengan seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai seorang dokter kecantikan. Sedangkan Raffa sang kakak masih betah menjomblo di usianya yang hampir menginjak tiga puluh delapan tahun. Kedua orangtua Raffa pun sudah mulai pusing, lantaran mendengar berbagai suara sumbang dari sanak saudara yang mengatakan bahwa Raffa sebagai perjaka tua, bahkan tak sedikit rumor yang mengatakan bahwa Raffa penyuka sesama jenis. lantaran sampai saat ini Raffa tak pernah terlihat dekat sekalipun dengan seorang wanita. *** Ruang Makan … "Ma? kemana Raffi sama keluarganya?" tanya Raffa yang baru saja tiba di ruang makan. "Raffi pergi jalan-jalan bersama keluarganya." jawab Papa Agha, ayah kandung Raffa. Raffa pun menganggukan kepalanya paham, ia lalu langsung duduk di kursi makan tepat di samping sang ayah "Abang? ini kopi nya." ucap wanita paruh baya itu, meski tak muda lagi namun wajahnya masih terlihat amat cantik. Ya wanita itu adalah Ibu kandung Raffa. "Makasih ya, Mama." Raffa tersenyum, ia lalu menyesap sedikit demi sedikit kopi hitamnya itu. "Mama tuh nggak usah ngelayanin Abang lagi, dia itu udah tua Ma, harusnya saat ini istrinya yang melayaninya, bukan Mama lagi." cibir Papa Agha, beliau lalu tersenyum sinis. "Kenapa? Papa iri sama aku?" Ledek Raffa lalu menaikan sebelah alis matanya. "Buat apa Papa iri sama---" "Stop!!! ini meja makan. Mama nggak mau ada keributan di sini!!!" Titah Mama Rara tegas, beliau lalu menatap tajam suami serta anaknya itu. Kedua pria beda generasi itu langsung terdiam seketika, kala sang ratu sudah mulai mengeluarkan taringnya. "Baiklah, kalau gitu Abang berangkat kerja dulu ya Ma, Pa." pamit Raffa lalu mengecup punggung tangan kedua orangtuanya, meski kadang suka berselisih pendapat namun Raffa tetap menghormati sang Papa. "Kamu belum sarapan, Bang?" cegah Mama Rara sebelum sang anak sampai di ruang tengah. Namun Raffa hanya mengibaskan tangan kanannya sebagai jawaban dan berlalu pergi. Raffa paling anti dengan keributan, daripada harus ribut dan buang-buang waktu lebih pergi saja. begitu pikirnya. "Papa sih ngajakin ribut mulu!" dengus Mama Rara kesal. Papa Agha pun mengendikan bahunya sekilas. "Papa nggak ngajakin ribut Ma, apa yang Papa ucapkan benar semua lho, Ma." Papa Agha pun membela diri. "Papa cuman heran mau sampai kapan itu anak hidup sendiri, Ma?" ucap Papa Agha lalu memijat keningnya yang sedikit pusing karena memikirkan anak sulungnya itu. Mama Rara pun menghela nafasnya berat. "Mama juga pusing Pa, Mama cuman takut Abang nggak normal." "Astagfirullah Ma, Papa yakin Abang nggak begitu." pekik Papa Agha tidak terima atas ucapan sang istri. beliau lalu mengelus dadanya perlahan dan beristighfar. "Bagaimana kalau kita jodohin Abang Pa?" Usul Mama Rara pada sang suami. "Mama kan tau, Abang udah nolak dijodohkan sebanyak sepuluh kali, sepuluh kali lho Mama." jawab Papa Agha sambil memperlihatkan sepuluh jari tangannya pada sang istri. Mama Rara pun terlihat tengah memijat keningnya yang sedikit pusing. memang benar selama ini usaha mereka tak kurang sebagai orang tua, bahkan terhitung sudah lebih dari sepuluh kali mereka menjodohkan Agha dengan orang lain. Baik itu anak dari rekan kerja Papa Agha, anak dari sahabat Papa Agha bahkan sampai yang terakhir mereka hendak menjodohkan Raffa dengan saudara jauh dari keluarga Papa Agha, namun jawaban Raffa tetap sama. ia belum mau menikah untuk saat ini. Kedua orang tua Raffa pun hanya bisa pasrah, mereka tidak mungkin memaksakan kehendaknya sebab Mama Rara dan Papa Agha tau bahwa tidak akan baik menikah jika dengan cara paksaan. Yang bisa mereka lakukan saat ini adalah berdoa semoga anak sulungnya itu segera dipertemukan dengan jodohnya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
102.4K
bc

My Secret Little Wife

read
98.6K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.5K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook