BAB 20

1024 Words

"Jadi Mama menyuruh kami cepat pulang cuma gara-gara bingung milih surat undangan," kata Raffa. Pria itu mengembuskan napas kala melihat sang Mama mengangguk sebagai jawaban. "Hah ... coba sini aku liat contoh surat undangnya," pinta Raffa. Pria itu menyodorkan tangan meminta pada sang Mama. Wanita paruh baya tersebut langsung memberikan kepada anak pertamanya. "Aku juga pengen liat, Om," lontar Amel. Panggil Amel yang membuat semua yang berada di ruangan itu langsung menoleh memandang dia. "Ini sepertinya bagus, Sayang," ujar Raffa. Amel yang terlalu fokus pada undangan, ia tak terlalu mendengar perkataan Raffa. Dia hanya mengangguk kala mendengar ucapan lelaki itu. "Cie ... kayanya ada yang lagi sayang-sayangan deh." Ucapan Shilla membuat Amel menoleh ke arah gadis terse

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD