Setelah melakukan ritual itu, kini keduanya saling berbaring berhadapan. Tatapan Raffa terus tertuju pada sang istri. Sedangkan Amel yang pipinya terasa panas langsung menyusupkan wajah di d**a Raffa. "Mas, langsung anterin aku ke sini aja, jangan ke Mama atau Ibu." Amel mendongak memandang paras suaminya. Kala tatapan bertemu, mereka langsung melempar senyuman. "Mas hanya gak mau kamu bosen sendiri di sini, Sayang. Kamu, kan biasa ngumpul sama mereka, takutnya kamu merasa beda," seru Raffa. Amel mengerjapkan mata, ia menunduk dan menatap d**a bidang lelaki itu. "Percaya sama aku, aku ingin terbiasa menjadi kehidupan seperti itu. Kalau aku bosan, kan aku bisa minta dijemput Shilla. Atau memesan taksi buat anter ke sana," ucap Amel. Raffa yang mendengar perkataan sang istri langs

