"Ahhhh ... !!!" Suara jeritan seorang remaja berseragam putih abu-abu membuat David menoleh kearahnya. Dia merasakan jantungnya mencelos saat dia menyadari bahwa dia baru saja menambrak seseorang.
David Membuka pintu mobilnya d"Ahhhh ...!!!" Suara jeritan seorang remaja berseragam putih abu-abu membuat David menoleh kearahnya. Dia merasakan jantungnya mencelos saat dia menyadari bahwa dia baru saja menambrak seseorang.
David Membuka pintu mobilnya dan langsung menghampiri seorang remaja belia yang tampak sedang terduduk sambil menahan sakit.
"Apa kau terluka? Maafkan aku...."
Gadis berambut panjang dengan mata bulat itu menggerakkan tangannya.Dia membuat gerakan bahwa dia tidak apa-apa.
"Saya tidak apa-apa. Maaf tadi saya menyebrang sembarangan" ucap gadis itu sambil berusaha untuk berdiri. Tapi belum sempat dia berdiri, dia kembali terduduk di aspal karena rasa nyeri di lututnya yang berdarah.
David yang menyadari bahwa gadis itu tidak sedang baik-baik saja membantu gadis itu untuk berdiri.
"Kamu terluka nona. Sebaiknya kita ke rumah sakit."
David langsung saja mengangkat tubuh gadis itu kedalam gendongannya.Gadis remaja itu Sedikit terkejut atas apa yang baru saja dilakukan oleh David .
David menggendong gadis itu dan mendudukkannya di kursi depan disamping kursi kemudi. David melajukan mobilnya menuju rumah sakit terdekat.
Saat sampai di rumah sakit dua orang suster yang melihat David sedang menggendong gadis yang sedang terluka langsung mengarahkan David menuju ruang pasien.
David merebahkan tubuh gadis remaja itu diatas tempat tidur pasien. Tak lama dokter pun datang dan mulai mengobati luka gadis itu dan memperbannya.
Sementara itu David pergi sebentar untuk membayar biaya pengobatan dan kemudian kembali lagi ke ruangan pasien. David berterima kasih pada dokter lalu kemudian kembali menggendong gadis itu dan membawanya ke dalam mobil miliknya.
"Siapa namamu?Dan dimana rumah mu?" Tanya David sambil memasang sit bel pada tubuhnya.
"Nama saya Sinta Mr_" "mmm...sebelumnya terimakasih Mr, tapi saya bisa naik angkutan umum atau taksi" ucap gadis itu nyaris seperti sebuah gumaman karena saking kecilnya suaranya.
David menatap lekat gadis bernama Sinta itu.
"apa dia marah padaku?"batin gadis itu sambil menundukkan kepalanya dengan raut wajah gugup. Entah kenapa saat melihat gadis itu David jadi teringat kata-kata ibunya yang belakangan ini membuatnya stres.
"Sinta menikahlah denganku" ucapan itu terlontar begitu saja dari mulut David.
Gadis itu mengernyitkan dahi dan memandang David dengan wajah bingung.
"Mr... Apa barusan anda mengucapkan sesuatu?"
"Aku bilang menikahlah denganku Sinta"
"Mr! Sebaiknya kita kembali kedalam rumah sakit. Sepertinya ada masalah dengan anda..." Sinta membelakan matanya lalu memandang David khawatir.
"Aku serius Sinta..." Ujar David sungguh-sungguh
Sinta tidak bisa mengucapkan barang sepatah katapun. Suaranya tercekat. Bagaimana mungkin dia dilamar begitu saja oleh orang yang baru bertemu dengannya beberapa menit yang lalu .an langsung menghampiri remaja belia yang tampak sedang terduduk sambil memegang sakit.