Part 1

1475 Words
Pagi ini aku membuka mataku dengan sangat malas, hari ini adalah hari pertama ku mengikuti kegiatan pengenalan kampus bagi mahasiswa baru. Kenapa masih ada saja acara-acara tidak penting seperti itu di kampus yang katanya paling berkelas ini? "Baekhyun-ah cepat bangun!" Aku menutup kedua telingaku dengan bantal. Arggh laki-laki tiang listrik menyebalkan ini tidak pernah membiarkanku TIDUR dengan tenang. "BYUN BAEKHYUN! Cepat bangun!!" "Arrrgghh" Aku mengacak rambutku frustasi dan langsung berjalan keluar kamar "Bisa tidak sehari saja tidak mengganggu tidurku?" "Kau ada kegiatan di kampus hari ini. Kalau kau telat di hari pertama mu bagaimana bodoh?!" "Hyung!! Aku tidak bodoh!" aku menutup pintu kamarku dan segera mandi. Kurang dari 30 menit aku sudah siap untuk pergi ke kampus. Aku Baekhyun, Byun Baekhyun mahasiswa baru di Seoul University dan dia yang berteriak tadi adalah kakak sepupuku, Kris wu. Perbedaan usia yang hanya berjarak satu tahun, membuat kami selayaknya seorang teman. "Cepat sarapan. Jika kau pingsan aku tidak akan mau mengurusimu" "Aku juga tidak ingin di urus oleh mu" "Cepat makan, aku tidak punya banyak waktu" Aku mengoles roti dengan selai strawberry kesukaanku "Hyung, nanti kau menjadi panitianya bukan?" "Tentu saja, aku ketua panitia kegiatan pengenalan kampus tahun ini" "Kau menyebalkan" Kris mengernyitkan dahinya sambil menatapku aneh "Menyebalkan maksudmu?" "Iya, kenapa masih saja diadakan acara tidak penting seperti ini. Merepotkan" "Ini penting, apa lagi untuk mahasiswa baru sepertimu" "Ini merepotkan hyung. Dan aku tidak menyukainya" "Silahkan, kau bisa memprotes keluhanmu pada pihak kampus, jika kau tidak menyukainya" "Kalau kampus itu milikku, sudah kuhapuskan dari tahun-tahun sebelumnya" "Diam lah berisik!" "Aku kan hanya menyampaikan kekesalan ku" Kataku santai sambil terus memakan rotiku. "Aku akan menghubungi ibumu untuk membawamu keluar dari apartementku. Berbicara denganmu bisa membuatku mati muda" "Hyung, aku tidak mau. Ibu akan memasukkanku ke asrama kampus! Aku tidak mau tinggal dengan orang asing. Lebih baik aku tinggal bersamamu" "Kalau begitu kau diam lah, aku pusing" "Baiklah" Aku hanya bisa diam sambil menghabiskan sarapanku. Sudah seminggu aku tinggal di apartment Kris hyung yang memiliki dua kamar dan sangat luas ini. Aku diterima di Seoul University, kampus yang sama dengannya karena memang aku menyukai kampus itu. Ibuku awalnya akan memasukkanku kedalam asrama selama aku kuliah disini, tapi aku menolaknya dan memohon kepada Kris hyung agar di izinkan untuk tinggal bersamanya. Walaupun dia menolaknya dengan tegas tapi akhirnya dia luluh juga karena dari kecil aku sudah akrab dengannya, dia tidak mempunyai seorang adik dan aku tidak memiliki seorang kakak. Jadi kami sering bersama. ** Sesampainya aku di kampus, Kris hyung meninggalkanku di parkiran mobil dan mengatakan kalau aku harus datang ke aula. Aku berjalan seorang diri karena aku tidak mengenal siapapun disini. Tiba-tiba .... BRUK!! Badanku dihantam dari depan dengan kerasnya hingga tubuhku terjatuh. Laki-laki yang menabrakku tinggi seperti Kris hyung, dan dengan badan besar nya hanya berdiri di tempat sambil terus melihatku. "Hey! Gunakan matamu!" Teriakku kesal karena dia hanya diam bukannya menolongku berdiri, aku langsung bangkit dan menatap wajahnya. Dia keren, sangat keren. Dia juga tampan, sangat tampan. Aku langsung menggeleng untuk mengalihkan pikiran ku darinya.  Dia melihatku berdiri dan melangkah pergi tanpa kata maaf sedikitpun atau hanya untuk bertanya apakah aku baik-baik saja setelah menghantam dengan keras badannya yang besar itu? Aku terdiam sesaat. "Uwah! Ternyata masih ada laki-laki tampan yang b******k seperti itu. Cih laki-laki seperti itu yang sangat ku benci didunia ini" "Maaf, bisa kau tunjukkan aula ada dimana?" Aku segera menoleh mendengar suara lembut dari belakangku. Seorang laki-laki cantik berdiri disana dengan senyuman manisnya. Uwah dia sangat cantik. Apakah dia sudah memiliki pacar? Ahhh dia sangat manis dan cantik.  Laki-laki itu menatapku sambil mengibaskan tangannya di depan wajahku, aku langsung bangun dari lamunan liarku tentang laki-laki cantik ini. "Mahasiswa baru juga? Aku juga ingin kesana" "Wah kebetulan, perkenalkan namaku Xi Luhan, kau bisa memanggilku Luhan. Aku berasal dari China" "Aku Baekhyun, Byun Baekhyun. Senang berkenalan denganmu. Ayo kita pergi bersama" dia hanya tersenyum dan berjalan bersamaku. Untuk sesaat aku melupakan kejadian menyebalkan bersama laki-laki tinggi dan b******k itu. ** Aku menguap beberapa kali mendengar celotehan Kris hyung didepan sana, aku sangat membenci hal membosankan seperti ini. Harus menunggu berapa lama lagi hingga orang yang bergantian memberikan kata sambutan di depan itu habis. Aku sudah sangat-sangat bosan, berbeda dengan Luhan, dia masih semangat mendengarkan Kris hyung berceloteh ria. "Luhannie kau tidak bosan?" Luhan langsung menoleh padaku dan menggeleng. "Kau mengantuk Baekhyunnie?" aku hanya mengangguk lemah. "Tunggulah sebentar lagi, mungkin akan segera selesai" Luhan kembali menatap kedepan. Kalau saja aku ada di sebelah Kris hyung sekarang, mungkin aku sudah berteriak di telinganya 'berhentilah, kau menyebalkan!' tapi kami sangat jauh dan kurasa dia juga tidak akan tau aku duduk dimana.  Setelah acara membosankan yang dipenuhi kata sambutan itu, aku dan Luhan mengisi perut kosong kami menuju kantin. "Luhannie kenapa kau kuliah di Seoul?" "Saudaraku yang merekomendasikan kampus ini padaku" "Jadi kau tinggal sendiri? Di Seoul?" "Iya, aku tinggal sendiri" "Wah kau berani sekali, aku saja yang orang korea tapi aku tidak mau tinggal sendirian di Seoul" "Kau tinggal dengan siapa?" "Hyungku, hmm kakak sepupu sebenarnya" "Baiklah, jadi kau harus sering-sering datang mengunjungiku" "Akan ku pikirkan" Aku tersenyum jahil "Kau harus datang, kau tega melihat laki-laki China ini sendirian di Seoul" "Haha aku hanya bercanda, aku pasti sering datang demi laki-laki cantik sepertimu" "Hey! Aku tidak cantik ya! Aku tampan! Kau yang cantik Baek" "Tidak!...” Belum sempat aku memprotes perkataan Luhan, tiba-tiba suasana kantin yang tadi sangat berisik menjadi sunyi, ada apa ini?  Semua mata menatap tiga orang laki-laki tiang yang memasuki kantin dengan gaya kerennya. Aku hampir tersedak karena melihat Kris hyung adalah salah satu dari mereka dan... dan laki-laki itu! Laki-laki s****n yang menabrakku tadi pagi dan langsung pergi tanpa meminta maaf sedikitpun. s**l! Jadi dia teman Kris hyung. "Mereka sangat tampan" "Aku ingin menjadi kekasih salah satu dari mereka" "Sadar lah kau laki-laki! Jangan menatap mereka seperti itu" "Aku tidak bisa bernafas" "Aku akan pingsan, ya tuhan mereka sangat tampan" "Oksigen mana oksigen? Aaah berikan aku oksigen" Dan masih banyak lagi komentar berlebihan yang keluar dari mulut seisi kantin. Aku mengalihkan pandanganku dari mereka dan mengabaikan suara berisik seisi kantin yang memuja mereka, membuatku ingin memuntahkan makanan yang baru masuk ke dalam mulutku. "Baekhyun, kau harus melihat mereka" Luhan dengan semangat menarik tanganku tapi masih tetap melihat kearah mereka. "Aku tidak perduli Lu, kau menyukai mereka? Kau pasti akan mendapatkannya. Kau kan cantik dan juga manis" "Aku tidak cantik! Aku tampan! Dan kau, kau juga cantik Baek! Kau butuh kaca!" "Tidak Lu!..” "Sstt.. aku masih ingin melihat mereka Baek, kau juga! Mungkin salah satu dari mereka ada yang tertarik dengan wajah cantik mu itu" "Lu! Arrgghh! Biarkan saja, mereka hanya segerombolan tiang berjalan yang tidak penting" "Kau harus melihatnya dulu. Mereka benar-benar tampan" "Luhan habiskan makananmu atau aku akan meninggalkanmu disini" "Kau tidak asyik!" Luhan cemberut dan melanjutkan melahap makanannya. ** Setelah acara pengenalan kampus hari pertama selesai, Luhan pamit untuk pulang ke apartmentnya yang kalau naik bus hanya menempuh waktu 15 menit. Aku menunggu Kris hyung yang sedari tadi belum keluar juga. Dia mengirimiku pesan untuk menunggunya sebentar, dan lihatlah sudah 30 menit aku menunggunya seperti orang bodoh. "Kau menunggu lama?" Suara familiar itu langsung membuatku jengkel. "Kau pikir 30 menit itu sebentar? Kakiku sudah lelah berdiri!" "Aku Ada urusan sedikit" Karena sudah jengkel aku tidak menyadari kalau ada dua makhluk yang berdiri di belakang Kris hyung. Kris yang melihat arah pandanganku langsung berjalan kesebelahku. "Mereka teman ku, Park Chanyeol dan Oh sehun. Guys dia Byun Baekhyun adik sepupu ku" Aku menatap tajam kearah Chanyeol, laki-laki s****n yang menabrakku pagi tadi dan tersenyum tipis ke arah laki-laki yang bernama Oh sehun itu. Dia tampan, wah sepertinya aku melewatkan pemandangan indah di kantin tadi. Tapi tetap saja aku masih jengkel dengan laki-laki yang bernama apa tadi Park Chan.. ah apalah itu aku tidak perduli. "Ayo hyung, kita pulang" aku langsung menarik Kris hyung pergi, malas berlama-lama bersama laki-laki s****n itu. "Hey pelan-pelan. Kenapa kau jadi kasar seperti ini?" "Aku lelah dan ingin segera tidur, ayolah hyung" "Lepaskan!" Aku melepas lengannya yang kutarik "Hyung~ " Aku menatapnya dengan aegyo yang kupunya. "Jangan bertingkah sok imut, aku mual melihatnya. Cepat masuk" Aku tersenyum menang, walaupun Kris hyung ucapannya kasar tapi dia sangat menyayangiku. "Hyung apa kau tidak lelah berceloteh panjang di depan tadi?" "Memangnya kenapa?" "Kau membuatku mengantuk setengah mati" "Kau tidur?" "Tidak, hampir saja. Ocehanmu itu sangat membosankan" "Apa yang aku katakan tadi itu penting untukmu yang masih berstatus mahasiswa baru" "Tidak ada yang penting hyung. Itu hanya omong kosongmu saja" "Aku tidak mengerti dirimu, bagaimana bisa seseorang dengan kepala kosong sepertimu bisa masuk ke kampusku yang tes masuknya saja bisa membuat orang mati berdiri" "Karena aku jenius" Aku tersenyum lebar, Kris hyung hanya mengabaikanku "Jenius? Dalam mimpi mu!" Setelah itu Kris hyung terus mengabaikan ku dan fokus menyetir. **      tbc _____ *hyung: panggilan khusus yang digunakan oleh laki-laki untuk memanggil laki-laki yang lebih tua.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD