Part 2

1722 Words
"Apa kau mendengar rumor tentang mereka?" Luhan dengan semangat berlari menghampiriku "Rumor apa?" Tanyaku bingung. "Itu, senior yang kemarin kita lihat di kantin" "Mereka? Ada apa dengan mereka?" "Mereka terkenal kejam! Tapi masih banyak senior perempuan yang berlomba-lomba menarik perhatian mereka" "Kejam?" Aku membayangkan wajah Kris hyung yang kaku dan dingin, mungkin saja terlihat seperti itu tapi jika mereka tau kalau sebenarnya Kris hyung itu orang yang abnormal, bagaimana kira-kira reaksi mereka ya?.  Walaupun mulutnya pedas, tapi dia itu benar-benar abnormal! Dan dia sangat sangat aneh. Aku bersumpah dia tidak terlihat kejam sama sekali di mataku. Park Chanyeol, laki-laki s****n itu? Dia tidak terlihat kejam. Dan Oh sehun? wajahnya seperti Kris hyung, kaku dan dingin. Tapi dia juga terlihat manis. "Aku mendengar rumornya seperti itu. Tapi aku tidak percaya" Aku mengangguk setuju.  "Aku juga tidak percaya. Terutama laki-laki aneh itu,dia tidak kejam tapi abnormal. Dia itu aneh, aneh sekali dan Park Chanyeol, laki-laki yang paling menyebalkan!" "Maksudmu?" Luhan menatapku bingung "Lupakan. Ayo kita ke lapangan, kegiatan kita akan di mulai sebentar lagi" ** Apa lagi ini? Apa ini yang namanya pengenalan kampus? Oh tuhan ini sangat menyebalkan! Kami di suruh untuk berkeliling kampus dengan bimbingan seorang senior. Bayangkan saja, kampus seluas 30 kali lapangan sepak bola ini harus kami kelilingi? Kris hyung jika kau yang membuat kegiatan ini, aku akan membunuhku sepulang nanti. "Ayolah Baek ini tidak apa-apa" "Lu! Kau tidak tau seluas apa kampus kita ini? Dan untuk apa juga kita mengelilinginya jika kita bisa browsing di internet. Ini sangat tidak berguna dan membuang tenaga" Dan yang paling menyebalkan kenapa senior yang membimbing grupku adalah Chanyeol, yeah Park Chanyeol. Laki-laki s****n itu! "Dan kenapa harus laki-laki s****n itu?" "Siapa? Senior Park Chanyeol? Dia berbuat sesuatu padamu?" "Jangan sebut namanya di depanku. Aku tidak ingin mendengarnya" "Ada apa sebenarnya?" "Kemarin dia menabrakku dengan tubuh nya yang besar dan tinggi yang tidak normal itu. Dan tanpa mengatakan apapun dia pergi meninggalkanku. Dia sangat menyebalkan!" "Dia tidak minta maaf atau menanyakan keadaan mu?" "Tidak sama sekali. Dia hanya menatapku sekilas dan pergi begitu saja" "Tidak berperasaan" "Setuju" "Mungkin ini yang di katakan dengan kejam dari rumor itu" "What? Kris hyung itu abnormal bukannya kejam" "Kris hyung? Kau mengenalnya?" Luhan menatapku bingung "Ini rahasia kita berdua oke?" Luhan mengangguk setuju lalu aku mendekat kearahnya untuk berbisik. "Dia kakak sepupu yang pernah aku ceritakan waktu itu" "APA! Dia hyung mu? Kau satu atap dengan laki-laki setampan dia?" Luhan hampir berteriak dengan kencangnya. "Yak Xi Luhan! Jangan berteriak" "Maafkan aku, aku hanya terlalu terkejut mendengar apa yang kau katakan itu" "Sudahlah yang pasti dia itu tidak kejam, dia itu aneh, sangat aneh. Aku pun malu mengakui kalau dia adalah hyung ku" Luhan tersenyum manis, aku hanya mempoutkan bibirku. "Sudah lah, kau itu beruntung mempunyai hyung setampan dia. Ayo kita bergabung dengan grup kita" Luhan menarik tanganku untuk bergabung dengan grupku yang di bimbing Park Chanyeol itu. Aku masih mempoutkan bibirku dan hanya Luhan yang mengetahui alasan kenapa aku begitu. "Apa kita tidak bisa istirahat sebentar senior? Aku lelah setelah mengelilingi kampus ini selama satu jam" Salah satu perempuan dari grup kami yang berdiri di belakang laki-laki itu –Park Chanyeol– mengeluh dengan muka melasnya. Cih perempuan itu mulai melancarkan aksinya. "Tidak bisa, masih banyak yang harus kalian ketahui" Park Chanyeol menatapnya sekilas lalu kembali berjalan di depan.  Aku yang berdiri di barisan paling belakang bersama Luhan hanya bisa menahan diri untuk tidak tertawa. Tapi aku tidak tahan, wajah perempuan itu sangat menyedihkan dan sangat layak untuk di jadikan bahan tertawaan. Aku tertawa tanpa sadar dan segera menutup mulut ku dengan kedua tanganku, Luhan melotot kaget kearahku. "Apa yang kau lakukan?" Bisik Luhan, aku hanya tersenyum geli. "Yang di belakang! Ada yang lucu?" Park Chanyeol? Dia mendengarnya? Wah telinga besarnya itu ternyata berguna juga. "Mau ada yang lucu atau tidak itu urusanku" Jawabku tanpa melirik kearahnya sedikitpun. "Kau! Keluar dari grup!"Dia menatapku tajam dan berteriak dengan suara beratnya. Aku melotot begitu juga Luhan. "Ta.. tapi " Luhan tidak bisa mengeluarkan kata-katanya "Baiklah, Aku juga tidak tertarik mengikuti kegiatan ini. Tidak penting! Lu, aku tunggu di kantin, jika kau bosan pergi saja" Aku pergi meninggalkan kelompok itu, Park Chanyeol tidak henti-hentinya menatapku tajam, tapi memangnya aku perduli? ** Aku masih menatap ponsel di tanganku saat seorang laki-laki duduk di depan ku, Park Chanyeol? Kenapa dia ada disini? Aku memutar bola mataku malas. "Kenapa kau ada disini?" "Jangan berfikir jika kau sepupunya Kris, kau bisa seenaknya melakukan apapun disini!" Aku menautkan alisku dan menatapnya heran. "Maksud mu?" "Kau! Aku tau kau sepupunya Kris tapi kau tidak bisa melakukan apapun yang kau mau! Kau tetap harus mengikuti aturan di kampus ini!" Aku semakin heran dan kesal, apa-apaan dia menuduhku seperti itu. "Dengar! Aku tidak pernah melibatkan sedikitpun Kris hyung atas apa yang ku lakukan. Aku melakukannya atas kemauanku sendiri! Jadi ini tidak ada hubungannya dengan Kris hyung! Dan satu hal lagi, apa yang kulakukan itu bukan urusanmu Park Chanyeol-ssi." Aku tersenyum sinis dan hendak pergi meninggalkannya tapi tanganku di tarik olehnya. "Lepaskan! Atau aku teriak" Aku menarik tanganku paksa tapi genggamannya semakin kuat. "Apa mau mu! Lepaskan aku?" Aku sedikit berteriak di depan wajahnya. "Ada apa denganmu?" Tanyanya dengan menatapku tajam. Aku membalas tatapannya dengan kesal. "Bukan urusanmu! Lepaskan aku atau aku benar-benar akan teriak" Dia tetap diam sambil tetap menatapku. "Seseorang tolong aku! Dia laki-laki m***m! Seseorang tolong aku!" Aku mulai teriak, suasana di sekelilingku sepi karena semua nya masih mengikuti kegiatan berkeliling kampus hanya ada aku dan dirinya di sini. Chanyeol mendekatkan tubuhnya kearahku. s**t! Apa yang ingin di lakukan laki-laki tiang ini! "Berhenti berteriak atau aku akan menciummu!" Aku seketika diam dan membulatkan kedua mataku. Apa apaan itu! Menciumku? Enak saja! Aku akan membunuhmu Park Chanyeol!! "Berani menciumku kau akan rasakan akibatnya. Lepaskan!" Aku menarik tanganku dan pergi meninggalkannya. "Apaan dia? Mau mencium ku? Maaf saja! Dasar m***m! Melihatnya saja sudah membuatku muak apalagi menciumnya. Mati saja aku!" ** 'Temui aku di depan perpustakaan' Aku mendapat pesan dari Kris hyung, apa lagi ini? Dia tau aku diusir dari grupku? Tapi kan kegiatannya sudah selesai. Aku menghela nafas kasar, pasti Park Chanyeol s****n itu yang mengatakannya. "Luhannie mau menemaniku bertemu seseorang?" "Siapa?" Luhan menatapku sambil menautkan kedua alisnya yang menurut ku sangat imut. "Kris hyung" Aku menghela nafas berat. "Ada apa?" "Aku tidak tau, mungkin dia tau aku di keluarkan dari grup. Pasti laki-laki tiang itu yang mengatakannya! Aku sudah muak melihanya sejak di kantin tadi" "Di kantin? Kau bertemu siapa? Senior Park? Kau bertemu dengannya? Kapan?"  Luhan bertanya dengan satu tarikan nafas. Jika saja dia bukan temanku, ku pastikan dia besok hanya tinggal nama. Dia pikir dia wartawan menanyakan hal sebanyak itu? Aku hanya mengangguk dan menjawab pertanyaannya. "Tadi, sesaat setelah aku pergi. Aku juga heran kenapa dia disana" "Oh pantas saja dia langsung pergi dan meninggalkan kami" "Sudah lah, aku muak dengannya. Ayolah Luhannie kau harus menemaniku, dan akan aku kenalkan kau padanya" "Baiklah, tapi kau harus mengenalkan aku padanya" Luhan tersenyum excited. "Tentu saja" Aku menarik tangan Luhan dan segera menemui Kris hyung di depan perpustakaan. ** "Hyung ada apa memanggilku?" Aku mendekati Kris hyung yang berdiri bersandar di tembok dekat perpustakaan. "Aku tidak menyangka kau akan datang secepat ini. Aku pikir kau akan tersesat dan menangis meminta tolong" "Hyung! Kau pikir aku anak kecil" "Kau sendiri kenapa sampai di usir dari grupmu?!" Agh! Tebakan ku tepat sekali. Dia mengetahuinya "Aku bosan! Sudah kubilang padamu, aku tidak berminat sama sekali mengikuti acara tidak penting ini. Buang tenaga saja" "Kau seharusnya tidak melakukan itu!" "Hyung, kau sudah mengenalku dari kecil! Seharusnya kau orang yang paling mengerti aku" "Aku tau, tapi tetap saja kau harus melakukannya" "Hyung kau bayangkan saja kami harus berkeliling kampus ini yang luasnya saja 30 kali lapangan sepak bola sedangkan kita bisa melihatnya di internet tanpa mengeluarkan tenaga sedikitpun. Ini membuang-buang waktu" "Kau tidak tau apa yang akan terjadi padamu kalau kau bersikap seperti ini" "Aku tidak perduli hyung" "Eemh Baek" Luhan angkat suara. Aku baru sadar kalau ada Luhan disini. Kris hyung menatapnya tajam. Luhan kelihatan sedikit takut karena di tatap begitu "Kau menakutinya! Berhenti menatapnya seperti itu" Kris hyung menghela nafas dan tatapnya melembut. "Maafkan aku" Luhan tersenyum, seperti biasa manis. "Dia temanku Xi Luhan, dia dari China sama seperti mu" Jelasku setelah keadaan terkendali. Kris hyung adalah keturunan China-Korea-Kanada. "Jinjja? Wah akhirnya ada seseorang dari China yang masuk kesini juga" "Kau terlalu berlebihan hyung!" "Diam lah atau aku akan menutup mulutmu itu" Aku hanya diam dan luhan terkikik geli. "Xi Luhan. Senior bisa memanggilku Luhan" Luhan mengulurkan tangannya dan disambut dengan baik oleh Kris hyung "Senior? Kau bisa memanggilku hyung seperti bocah cerewet ini" Kris hyung melirikku, aku langsung menatapnya kesal. "Kau sangat cantik" Kata-kata itu meluncur mulus dari mulut Kris hyung, sedangkan Luhan hanya tersenyum malu dengan pipi yang merona. "Hey! Jangan coba-coba menggodanya. Aku akan membunuhmu jika kau berani mendekatinya" "Luhannie kau jangan tergoda rayuan nya, kan sudah kukatakan dia ini abnormal. Lebih baik kau jauh-jauh darinya" "Kau mengataiku apa? Abnormal? Kau tidak sadar diri?" Kris hyung menatapku tajam. Luhan hanya tertawa melihat pertengkaran konyol kami. "Kris! Kami mencarimu dari tadi" Dari belakang Kris mendekat dua laki-laki tinggi yang sudah ku kenal. Aku mengalihkan pandanganku menutupi rasa kesalku. "Sehun, ada apa?" Kris menoleh ke belakang tapi Sehun berjalan kearahku. "Annyeong, kita bertemu lagi" Dia menyapaku? Aku? Oh sehun menyapa ku? Ada apa ini? "Annyeong" Balasku pelan. "Kris, siapa namanya?" Sehun menoleh kearah Kris hyung Cih! Namaku saja dia lupa -_- "Baekhyun" jawab Kris hyung "Hai Baekhyun, wah kau bersama temanmu?" "Iya namanya Xi Luhan" Luhan hanya tersenyum, Sehun membalas senyumannya. "Chanyeol kenapa kau hanya diam?" Aku mendengar Kris hyung bertanya kepada laki-laki itu. "Aku sedang menunggu permintaan maaf" Kenapa dia bicara seperti itu? Seharusnya kan aku yang menunggu permintaan maaf darinya karena menabrakku waktu itu. "Hyung aku harus pergi, ayo Luhan" Aku menarik Luhan yang mulai asyik mengobrol dengan Oh Sehun. "Ada apa?" Tanya Luhan. "Aku tidak mau berdekatan dengan laki-laki itu" "Tapi aku sedang berbicara dengan Senior Sehun" "Jangan dekati salah satu dari mereka, aku yakin sifat mereka tidak jauh dari Kris hyung sehingga mereka dapat berteman. Aku akan mencari yang lebih baik untuk mu" "Kau seperti ibu ku" Luhan terkekeh geli. "Lebih baik kan dari pada kau terjerumus rayuan palsu mereka" "Iya iya" Luhan hanya bisa tersenyum mengikuti tarikanku.  **    tbc ____ *Annyeong: sapaan seperti 'Halo/Hi'
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD