Part 4

2589 Words
| Chanyeol POV | Aku terus memikirkannya, wajah itu, senyuman itu, tubuhnya yang mungil dan menggemaskan itu. Ah s**l kenapa dia tidak pernah keluar dari pikiranku? Pertama kali aku bertemu dengannya saat itu aku tidak sengaja menabraknya, aku tidak bermaksud meninggalkan nya begitu saja. Sungguh aku benar benar tidak bermaksud begitu. Saat itu aku sedang terburu-buru karena mendapat panggilan dosen yang sangat menyeramkan di kelasku, aku sudah telat 15 menit dari waktu yang di tentukan nya. Aku benar-benar ingin menolongnya, menyentuh tangan mungilnya itu dan berkenalan dengannya. Tapi saat aku teringat dengan dosen menyeramkan ku itu yang kapan saja bisa menjatuhkan nilai dan kerja kerasku selama ini dengan terpaksa aku pergi meninggalkan nya, aku sungguh ingin meminta maaf. Dan aku tidak tau ini takdir atau bukan, ternyata dia adalah adik sepupunya teman baik ku Kris, aku mengetahui namanya Byun Baekhyun. Nama yang sangat indah tapi dia terus menerus menatap ku dengan wajah kesal nya, ah aku harus meminta maaf darinya. Bagaimana bisa aku membiarkan laki-laki manis ini selalu menatapku seperti itu, aku ingin dia tersenyum padaku.  Hari dimana aku di tunjuk sebagai pembimbing grupnya, aku senang sekali. Aku tidak bermimpi malam tadi, tapi aku seperti mendapat mimpi indah hari ini. Walaupun dia berada di barisan paling belakang bersama temannya yang juga sangat cantik itu, aku tidak bisa mengalihkan pandangan ku, entah kenapa hanya menatap nya saja sudah membuat hatiku berdebar-debar. Senyuman manisnya itu selalu menghantui ku. Tapi tiba-tiba perempuan s****n yang berada di belakang ku ini tidak berhenti mengangguku, ada apa dengan perempuan ini!! Aku hanya menatapnya sekilas, dan menjawab dengan malas. "Tidak bisa, masih banyak yang harus kalian ketahui" Tapi tiba-tiba terdengar suara tawa, aku langsung menoleh ke belakang. Byun Baekhyun, dia tertawa? Apa-apaan dia? Dia menertawakan ku? Apa aku terlihat lucu? "Yang di belakang! Ada yang lucu?" Tanyaku,tapi dia hanya mengalihkan pandangannya dariku. "Mau ada yang lucu atau tidak itu urusanku" Aku tidak menyangka dia akan berkata seperti itu, dia berani sekali menjawabku. Aku adalah senior dan dia seharusnya menghormatiku! "Kau! Keluar dari grup!" aku menatapnya tajam sambil berteriak untuk membuat dia takut dan meminta maaf dari ku agar tidak di keluarkan dari grup ini. Tapi apa yang terjadi sangat di luar prediksiku, dia dengan santai nya setuju dengan perkataanku dan pergi begitu saja. "Baiklah, aku juga tidak tertarik mengikuti kegiatan ini. Tidak penting! Lu, aku tunggu di kantin, jika kau bosan pergi saja" Baekhyun pergi tanpa menoleh sedikitpun. Aku tidak habis pikir dia seberani itu? Apa dia bukan manusia? Setelah membawa sebentar kelompok yang harus ku bimbing aku langsung pergi meninggalkan mereka, pikiranku tidak lepas dari Baekhyun, ada apa sebenarnya dengan laki-laki ini? Aku menemukannya sedang duduk sendirian di kantin kampus dengan serius menatap ponsel di tangannya. Aku duduk tepat di depannya, setelah dia sadar dengan kedatanganku dia langsung menatapku sinis. "Kenapa kau ada disini?" Aku terdiam sesaat lalu membalas tatapannya "Jangan berfikir kalau kau sepupunya Kris kau bisa seenaknya melakukan apapun disini!" "Maksud mu?" Dia menatapku bingung "Kau! Aku tau kau sepupunya Kris, tapi kau tidak bisa melakukan apapun yang kau mau! Kau tetap harus mengikuti aturan di kampus ini!" Dia menyipitkan matanya yang kecil itu dengan kerutan di wajah nya. "Dengar! Aku tidak pernah melibatkan sedikitpun Kris hyung atas apa yang ku lakukan. Aku melakukannya atas kemauanku sendiri! Jadi ini tidak ada hubungannya dengan Kris hyung! Dan satu hal lagi, apa yang kulakukan itu bukan urusanmu Park Chanyeol-ssi."  Park Chanyeol-ssi? Dia memanggilku Park Chanyeol-ssi? Dia menghinaku? Aku tidak butuh panggilan seformal itu! Aku hanya ingin dia sedikit mengikuti aturan di kampus ini. Aku tidak ingin dia di ganggu senior-seniornya yang sangat gila hormat itu! Dia tersenyum sinis dan hendak pergi meninggalkanku tapi segera ku tarik tangannya yang mungil itu. "Lepaskan! Atau aku teriak" Dia menarik tangannya paksa tapi aku tidak ingin melepasnya, aku sudah bermimpi untuk menggengam tangannya ini. Aku menggenggamnya semakin kuat dan mendekatkan tubuhku kearahnya. Wangi strawberry tercium dari tubuhnya, sangat manis. "Apa mau mu! Lepaskan aku?" "Ada apa denganmu?" Tanyaku yang bingung dengan sikapnya yang keras kepala ini. "Bukan urusanmu! Lepaskan aku atau aku benar-benar akan teriak" Tapi aku tetap diam sambil terus menatapnya. "Seseorang tolong aku! Dia laki-laki m***m! Seseorang tolong aku!" Dia mulai teriak, Untung saja suasana di sekelilingku sepi karena semua nya masih mengikuti kegiatan, aku semakin mendekatinya. "Berhenti berteriak atau aku akan menciummu!" Dia seketika diam dan menatapku tak percaya "Berani menciumku kau akan rasakan akibatnya. Lepaskan!" Dia semakin berteriak. Ah jika saja aku tidak bisa menahan diriku, aku sudah mencium bibirnya yang sangat menggoda itu. Sadarlah Park Chanyeol! Aku segera melepaskan tangannya, dia menarik tangannya dan pergi meninggalkanku. Aku duduk di tempatnya duduk tadi, aku benar-benar tidak habis pikir masih ada laki-laki keras kepala seperti dia. Dan sialnya aku tertarik dengannya, tiba-tiba aku tersenyum. Apa ini? Kenapa aku tersenyum? Apa aku menyukainya? Ah tidak-tidak, aku hanya tertarik dengannya karena berbeda dengan kebanyakan laki-laki atau perempuan yang dengan tidak tau malu terus menempel padaku. Aku tidak mungkin menyukainya tidak tidak. "Chan" Aku menoleh melihat Kris sudah berdiri di samping meja tempatku duduk. "Yo Kris, ada apa?" "Ku dengar ada junior yang membuat masalah di grupmu, siapa dia? Jangan bilang Baekhyun?" "Dari mana kau tau? Ya benar, itu Baekhyun" "Bagaimana bisa? Dia melakukan sesuatu lagi?" "Ah tidak-tidak aku yang salah, aku tidak bisa menahan emosiku saat dia tertawa bersama temannya. Aku pikir dia menertawaiku, mungkin saja" "Ah maafkan dia, dia memang seperti itu." "Sudahlah, aku tidak mempermasalahkannya lagi. Dan dari mana kau tau?" "Xiumin hyung yang memberitahuku, dia bilang kau mengusir seseorang dari kelompokmu. Aku harus memberitahukannya sebelum semua senior menghukumnya" "Ah tentu saja, dia akan mendapatkan masalah. Kenapa kau bisa tahan dengan laki-laki yang mempunyai kepala sekeras batu itu? Aku tak habis pikir" "Dia adikku, Aku pergi dulu" Aku hanya menatap punggung Kris. Ya tuhan benar sekali, dia pasti akan terkena masalah. Aku segera menyusulnya, "Chanyeol" Sehun berpapasan denganku di koridor saat mengikuti langkah Kris. "Ah Sehun" "Kau mau kemana?" "Menemui Kris" "Ah kebetulan. Aku juga sedang mencarinya" Akhirnya aku dan sehun berkeliling mencari keberadaan Kris. Dan akhirnya kami melihatnya di depan perpustakaan. "Kris! Kami mencarimu dari tadi" Kami berjalan mendekat, aku melirik Baekhyun tapi dia mengalihkan pandangannya. "Sehun, ada apa?" Kris menoleh ke belakang tapi kulihat Sehun berjalan kearah Baekhyun "Annyeong, kita bertemu lagi" Sehun menyapanya? Sehun menyapa Baekhyun? Ada apa ini? Apa Sehun juga tertarik dengannya? "Annyeong" Baekhyun menjawabnya. Ada apa ini? Kenapa aku menjadi kesal? Ada apa denganku. "Kris, siapa namanya?" Sehun menoleh kearah Kris. Cih! Namanya saja dia lupa? Yak! Oh Sehun kau harus menjauh darinya! "Baekhyun" Jawab Kris "Hai Baekhyun, wah kau bersama temanmu?" Sehun menoleh menatap teman cantiknya Baekhyun. Dasar bocah s****n! Apa-apaan dia! "Iya namanya Xi Luhan" "Chanyeol kenapa kau hanya diam" Aku langsung tersadar dari lamunanku karena suara Kris. "Aku sedang menunggu permintaan maaf" aku menatap Baekhyun, oh ayo lah laki-laki keras kepala. Setidaknya jika kau meminta maaf dariku walaupun dengan terpaksa sekalipun mereka tidak akan mengganggumu. Tapi dia hanya menatapku sinis dan segera menarik temannya yang sedang mengobrol bersama Sehun. "Hyung aku harus pergi, ayo Luhan" Dia sangat keras kepala. Ya tuhan.. ** Seperti dugaanku, keesokan harinya Baekhyun langsung di hukum seluruh seniornya. Ah akibat k*******n kepala mu itu! Coba saja kau meminta maaf padaku, ini tidak akan terjadi. Dia di jemur di bawah teriknya matahari, aku tidak tega tapi rasa gengsiku yang terlalu tinggi ini melawanku untuk membantunya. Kris melihatnya dengan menghela nafas panjang. "Aku sudah mengatakannya! Dia sangat keras kepala" "Kau tidak ingin membantunya Kris?" Sejujurnya aku lah yang sangat ingin membantunya. "Biarkan saja" Jawab Kris "Tapi dia terlihat kelelahan" Benar sekali Sehun, aku setuju denganmu. Walaupun dia keras kepala seperti itu, tapi dia terlihat sangat kelelahan. "Sekali-sekali anak itu harus di kasih pelajaran. Aku yakin sebentar lagi dia menyerah" "Aku tidak yakin" Sehun menatap Baekhyun. Sebenarnya ada apa dengannya? Apa Sehun menyukai Baekhyun?  Aku, Kris dan Sehun telah menunggu permintaan maafnya selama tiga jam, aku semakin khawatir melihat kondisinya, dia kelihatan sangat kelelahan di bawah matahari yang terik ini. Aah aku sudah tidak perduli lagi, aku langsung berjalan mendekatinya. Kris dan Sehun menatapku bingung. "Yak Chan kau mau kemana?" Tanya Sehun, tapi aku tidak ingin menjawabnya dan berdiri di depan Baekhyun, aku langsung medapat tatapan sinis dari mata kecilnya itu. "Sudah lah, berhenti berdiri disini! Apa susahnya meminta maaf" "Kau mau apa?" "Apa susahnya minta maaf?" "Aku tidak akan minta maaf padamu! Kau yang harus minta maaf padaku" "Kenapa aku?" "Kau tidak ingat? Hari dimana kau menabrakku dengan badanmu yang besar dan tinggi yang tidak normal itu. Kau langsung pergi dan tidak meminta maaf sedikitpun padaku. Jadi maaf saja aku tidak akan mau minta maaf padamu. Terserah kau atau mereka ingin menghukumku seperti apa, aku tidak perduli. Dan asal kau tau aku tidak akan pernah meminta maaf padamu Park Chanyeol-ssi" Aku menatapnya tajam, dia masih mempermasalahkan itu? Itu kan sudah berlalu. Dan apa tadi? Dia masih memanggilku Park Chanyeol-ssi. Aku benar-benar tidak menyukai panggilan itu! "Dasar keras kepala" "Terserah!" Ah sudah lah, aku sudah mulai kesal dengan sikap keras kepalanya itu. Aku langsung pergi meninggalkannya sendiri. Aku menahan kekesalan ku untuk yang kesekian kalinya. Kris dan Sehun menatapku. "Ada apa denganmu?" Tanya Sehun "Entahlah" Aku hanya menghela nafas panjang pergi meninggalkan mereka. ** Setelah hari itu aku tidak pernah melihat laki-laki keras kepala itu lagi, aku selalu di sibukkan dengan kegiatan organisasi bersama Kris dan Sehun dan tugas-tugas dari semua dosenku. Ah kenapa aku jadi sangat ingin melihatnya, melihat senyuman manisnya itu? Apa aku merindukannya? Ah kenapa aku ini! Aku tidak boleh menyukainya. Aku akan selalu marah-marah jika bersamanya. "Astaga! Bagaimana ini" Kris menatap tugasnya frustasi. "Ada apa?" Tanya Sehun "Aku lupa melampirkan resume ku" "Yak cepatlah kau kerjakan" Kataku "Bukan itu yang jadi permasalahannya" "Terus apa?" Sehun masih sibuk meminum bubble tea nya. "Baekhyun, dia pasti sudah menungguku dari tadi dan sedang marah-marah menungguku" Aku tersentak saat nama itu di sebutkan Kris. "Kalian mau membantuku mengantar dia pulang? Tolonglah" "Wah aku tidak bisa, tugasku saja belum selesai dan juga aku sedang ada urusan dengan seseorang" Jawab Sehun dengan menaik turunkan alisnya. Dasar bocah ini.. "Baiklah, aku akan mengantarnya pulang" "Ah thanks Chan" Kenapa aku ini? Kenapa aku menawarkan diri untuk mengantarnya pulang? Aku ingin bertemu dengannya? Tidak mungkin!  Aku segera menghampiri mobilku dan melihatnya sedang menunggu Kris di depan pelataran kampus. "Naiklah, aku akan mengantarmu pulang" Aku keluar dari mobil dan berjalan kearah nya, dia menatapku sekilas lalu mengalihkan pandangannya. "Tidak, terima kasih" Masih keras kepala "Cepatlah, Kris yang memintaku mengantar kau pulang" "Dimana dia sekarang?" "Dia sedang mengerjakan tugas yang harus di serahkannya hari ini. Cepatlah aku tidak punya banyak waktu" "Aku tidak mau, kau pulanglah" Laki-laki ini benar-benar keras kepala. "Dasar keras kepala" Aku langsung menarik tangannya dan mendorongnya masuk ke dalam mobil. "Apa-apaan kau!" dia berteriak kepadaku, aku sudah di belakang kemudi dan langsung menjalankan mobilnya sebelum dia bergegas untuk keluar. "Diamlah! Aku akan mengantarmu pulang" "Aku tidak memintamu melakukannya" Dia hanya menatap ke jendela. Aku melihat nya sekilas dari kaca mobil. Ah aku harus apa? Kenapa dia hanya diam?  Tiba-tiba aku teringat sesuatu, saat itu dia memintaku untuk meminta maaf padanya karena menabraknya. Sebaiknya aku minta maaf sekarang padanya. "Aku minta maaf" Dia tampak terkejut, apa permintaan maafku sebegitu mengejutkannya "Apa katamu?" dia masih terlihat terkejut "Aku minta maaf" ulangku sekali lagi "Baru sekarang kau meminta maaf padaku, sudah sangat terlambat Park Chanyeol-ssi" "Jangan memanggilku seperti itu, setidaknya aku meminta maaf padamu" Kenapa dia masih memanggilku begitu? Aku kan sudah meminta maaf padanya. "Aku tidak butuh permintaan maafmu lagi. Kau sudah terlambat untuk mendapatkan maaf ku Park Chanyeol-ssi" "Jangan memanggilku seperti itu!" Aku tidak menyukai panggilan itu. Seakan-akan aku hanya orang asing untuknya. Tapi bukahkah itu benar? Kami baru bertemu beberapa waktu yang lalu, tapi kennapa aku sangat tidak menyukai panggilan itu. "Terserah aku" "Kau benar-benar.." Aku mengupat kesal, aku tidak bisa menahan emosiku kalau bersamanya Setelah sampai di depan apartmen Kris, dia langsung keluar tanpa menoleh sedikitpun padaku "Dia tidak mengucapkan terima kasih?" Huffttt aku hanya menghela nafas, tapi tiba-tiba pandanganku tertuju kepada seseorang yang tiba-tiba sudah bersama Baekhyun. Setelah melihat dengan seksama akhirnya aku mengetahui siapa laki-laki yang sedang berbicara dengan Baekhyun. "Doyoon hyung?" Bagaimana Baekhyun bisa mengenalnya? Bukannya Doyoon hyung tidak ikut kegiatan pengenalan kampus karena pulang ke Mokpo. Doyoon hyung melihat ke arahku dan Baekhyun juga menoleh ke belakang. "Ah Chanyeol!" Aku segera keluar dari mobil dan merangkulnya. "Doyoon hyung" "Apa kabarmu? Kau semakin tinggi" Candanya. "Ah hyung kapan kau kembali? Kenapa tidak memberitahuku?" Aku melirik sekilas kearah Baekhyun, dia nampak kesal saat melihatku, kenapa? "Ah maaf, aku kembali dua hari yang lalu, Kris sudah berkunjung sampai malam. Dia tidak memberitahumu?" Aku menggeleng, dasar anak itu. Akan aku ingat untuk memukulnya nanti "Mungkin dia lupa. Oh iya kau yang mengantar Baekhyun pulang?" "Ah itu Kris memintaku mengantarkannya" Aku tersenyum kecil. "Baguslah. aku masuk dulu, kalau ada waktu mampir lah. Dan ajak Oh sehun juga" "Baiklah hyung" "Ayo Baekhyun" Baekhyun dan Doyoon hyung masuk ke gedung apartment nya. aku hanya menatap mereka dingin. Kenapa denganku? Aku sangat kesal melihat kedekatan mereka! Aku sangat-sangat kesal! ** Aku, Kris dan Sehun sudah menunggu Baekhyun selama 15 menit di dalam mobil Kris, kami akan merancang sesuatu untuk mengerjakan tugas dari dosen.  "Kemana anak itu?" Kris terus menatap ke lorong kampus menunggu laki-laki itu. Tapi tiba-tiba dia masuk mobil dengan wajah kesal dan wajahnya, wajahnya kenapa? "Dari mana saja kau? aku sudah menunggu dari tadi" Kris membuka suara "Diam lah hyung, aku sedang tidak ingin bertengkar" Dia hanya menatap keluar jendela. "Kau kenapa? Wajahmu? Wajahmu kenapa?" Kris menarik dagu nya dan memeriksa wajah manisnya itu, akupun penasaran kenapa dengan wajahnya yang manis itu. Apa? Manis? "Ini kenapa?" Benar Kris, wajahnya kenapa. "Aku di tampar" Hah!! Siapa yang manamparmu Byun Baekhyun? Aku melihat sekeliling kalau saja sang pelaku masih mengintai Baekhyun. Sehun menatapku heran. "Siapa yang berani-beraninya menamparmu?" Kris juga terlihat menahan emosinya. "Hanya beberapa senior pecinta Park Chanyeol" Siapa? Aku akan membalasnya untukmu! "Kenapa mereka menamparmu? Ini tidak bisa di biarkan, aku akan membalas mereka" Kris hendak keluar dari mobil. Tapi dia menahannya, aku juga hendak keluar tapi melihat dia menahan Kris, kuurungkan niatku. "Masuk lah, aku sudah membalas mereka" "Kenapa mereka menamparmu?" "Karena mereka bilang aku tidak sopan kepada Park Chanyeol, ini bukan yang pertama kalinya" "Jadi mereka sering memukulimu?" Aku menoleh ke arah Sehun, dia hanya mengangkat bahunya santai. Baekhyun terlihatan kaget saat mengetahui kami ada disana. "Sejak kapan kalian berdua ada disini?" "Sejak tadi, kau saja yang tidak sadar" "Hyuuuuuung~" Dia langsung menatap Kris kesal. "Apa? Kau belum menjawab pertanyaan Sehun, mereka sering memukulimu?" "Tidak, tapi mereka selalu mengangguku, mengejek ku dan menyiksaku dengan suara-suara menyebalkan mereka" "Dan kau diam saja?" Aku akhirnya mengeluarkan suaraku. "Diamlah Park Chanyeol-ssi" Kenapa? Aku hanya bertanya. Eh tunggu tunggu dia memanggilku apa? Astaga laki-laki ini! "Ku bilang jangan memanggil ku seperti itu" "Sudahlah, kalau mereka menganggumu lagi kau harus mengatakan padaku" Benar, aku akan menghajar mereka jika sekali lagi berani memukulimu. "Buat apa? Kau mau memukuli mereka? Tidak perlu menjadi seperti pahlawan hyung, aku juga sudah membalas tamparannya, kau tidak perlu ikut campur" Terserah! Aku tidak perduli dengan mereka, aku tetap akan membunuh mereka jika berani menyakitimu. "Aku tau, tapi mereka tidak bisa di biarkan begitu saja. Mereka memukuli mu Baekki" "Sudahlah, aku tidak peduli dengan mereka. Ayolah hyung kita pulang" "Baiklah, ayo kita pulang" "Dan mereka?" "Mereka ada urusan dirumah" Setelahnya aku terdiam saat mobil melaju cepat menyapu jalan. Tunggu dulu, kenapa aku menjadi sangat kesal seperti ini? Apa tadi? Menghajar? Membunuh? Dari mana aku dapat berpikiran seperti itu hanya karena laki-laki keras kepala ini? Aku pasti sudah gila!! ** tbc
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD