2007, Juli, kelas XII... Hal pertama yang dilakukan Sani saat membuka mata adalah menghembuskan napas kencang. Gadis itu menutup kembali kedua matanya dengan menggunakan lengan, menahan napas selama beberapa detik untuk sekedar memberi ruang pada paru-parunya yang justru terasa sesak ketika menghirup udara. Bantingan benda keras mengejutkan Sani—tidak, gadis itu tidak benar-benar terkejut sebenarnya. Suara-suara seperti itu sudah sering dia dengar, mengingat seberapa sering dirinya menjumpai situasi yang sama. Hanya saja kali ini Sani sudah jengah, setelah tidurnya terpaksa terjaga karena keributan itu, dia memilih beranjak dari tempat tidur, meraih handuk kecil di dalam lemari lantas membasuh wajahnya di kamar mandi. Sepuluh menit kemudian Sani keluar dengan menggunakan seragam sekolah.

