Senyum yang Disembunyikan

1479 Words

Kalila mendorong pelan, menjauhkan tubuh pria yang tengah merangkulnya. "Ayok, Mas! Katanya mau beliin aku baju?" Dareen menarik kepala sambil menautkan dua alisnya. Setelah mencerna kata-kata Kalila, baru ingat kalau mereka tadi keluar untuk berbelanja. Perempuan itu meninggalkannya lebih dulu ke arah mobil. Berjalan dengan penuh semangat. "Buka Mas!" tunjuknya ke pintu mobil. Sontak saja, Dareen mengarahkan kunci ke mobil dan menekan tombolnya. "Senang sekali kamu." Dareen merasa heran. Bagaimana Kalila bisa berubah dalam waktu secepat ini? Bukan hanya pergi dengannya dengan semangat penuh. Sebelum menarik pintu, Kalila melirik ke arah jendela Qinara, dan benar saja adiknya itu terlihat remang berdiri di depan jendela yang tersingkap gordennya. Ditariknya satu sudut bibir Kalila,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD