"Sayang, kamu udah yakin enggak tertarik buat jadi susternya Saga?" Nina bertanya saat putrinya sedang mengisi gelas dengan air minum. "Enggak.'' Aluna menjawab singkat bahkan tanpa berpikir terlebih dahulu. "Kenapa?'' "Ibu, aku 'kan punya kerjaan. Masa harus jadi suster juga dan tinggal di sana, gitu?'' Aluna tidak habis pikir dengan isi kepala sang ibu yang seperti sangat ingin ia merawat Sagara. "Kamu nggak harus tinggal di sana. Kamu kan bisa minta Nak Ervan untuk mengurus Saga di sini aja," ujar Nina lagi. Aluna mengerutkan dahi seraya menatap ibunya. "Maksud Ibu apa?" "Kamu kan bisa bilang ke Nak Ervan untuk anterin Saga ke sini pagi-pagi sambil dia berangkat ke kantor. Terus sorenya dijemput lagi pas dia pulang." "Kasihan dia, Bu, kalau kayak gitu. Nanti repot. Kasihan Saga j

