29. Ada Rasa Yang Berbeda

1001 Words

Langit masih kelabu saat Ervan membuka jendela yang ada di kamar. Udara pagi langsung menyusup masuk. Sejuk dan menangkan. Di ranjang berukuran besar, Sagara menggeliat pelan lalu mengerang kecil saat merasa lapar. Ervan menghampiri. "Anak papa pinter sekali. Pagi-pagi udah bangun. Lapar, ya? Tunggu sebentar. Papa buatkan Saga mimi," ujarnya kemudian. Mengepung Sagara dengan bantal agar tidak terjatuh jika bergerak. Baru saja Ervan melangkah, Sagara sudah menangis. Terpaksa ia kembali duduk. "Papa kan mau bikin mimi buat Saga. Ayo, ikut aja." Sagara tersenyum senang ketika sang ayah menggendongnya. Ervan membawa putranya keluar dari kamar. "Saga sama opa dulu sebentar. Papa mau bikin mimi." memberikan putranya pada sang ayah yang sedang duduk di kursi ruang tengah. "Titip dulu sebenta

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD