Nina membuka pintu rumah. "Akhirnya sampai rumah juga. Gara-gara Mas kita pulang malam. Diajakin pulang dari tadi, malah nanti nanti terus jawabnya." "Gak enak sama yang lain. Masa selesai makan kita langsung pulang." "Aluna udah tidur kayaknya, ya, Mas?" "Sepertinya. Ini juga udah malam." Pria itu lebih dahulu berjalan ke arah kamar. Sementara Nina, pergi ke kamar lain. Lega saat melihat Aluna sedang berbaring di sana. Ditutupnya kembali pintu kamar karena ia hanya ingin memastikan. Selama acara berlangsung, ia terus teringat pada putrinya. Meski sudah dewasa, tetapi dengan keadaan Aluna sekarang, ia justru lebih khawatir. Apalagi Aluna sekarang banyak berubah tidak seceria sebelum kehilangan anak dan suami. Sejak kecelakaan itu, putrinya menjadi pendiam dan lebih suka menghabiskan

