Bab. 38

1221 Words

Kami saling berpelukan erat. Menangis, dan tertawa bersama. Bagai mimpi bisa bertemu Zia kembali. Aku pikir, selama ini dia benar-benar sudah mati. Aku menemukan lagi kebahagiaanku. Di kamar kost-ku, kami saling bertukar cerita. Saling mengobati rindu seraya mengenang kepahitan saat di penjara. Sekarang aku baru tahu kalau Zia sebentar tidak dibunuh, dia diselamatkan oleh penjaga tahanan bawah tanah, lelaki yang sering bercinta dengan Zia. Rupanya lelaki itu masih memiliki hati. Zia dia bawa pergi, dia titipkan pada salah satu keluarga di daerah setempat. Sementara dia masih bertugas di penjara. “Aku pikir, aku akan dibunuh, Ran. Tapi ternyata enggak. Dia melindungiku saat kukatakan aku hamil. Aku ingin anakku hidup bahagia bersamaku, jangan dijual ke luar negeri. Aku yakin, bayi yang k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD